Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) 2022 akan menggelar demo 11 April 2022 yang rencananya dilaksanakan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Segala kegiatan yang dilakukan selama bulan Ramadhan tak menutup risiko akan berakibat batal. Tidak terkecuali ketika turun ke jalan untuk demo di bawah terik sinar matahari.
Baca Juga
Akademisi dan Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM), Ari Fahrial Syam, mengatakan, banyak hal dapat terjadi ketika demo berlangsung.
Advertisement
Mengingat para pendemo akan melakukan aksi long march dan sesekali berteria-teriak. Tentu saja kondisi ini membuat para mahasiswa mudah jatuh dalam kondisi dehidrasi.
Para peserta demo 11 April 2022 pun akan terpapar dengan suhu panas kalau hari ini tidak turun hujan. Alhasil, pendemo akan cepat berkeringat dan mudah jatuh dalam kondisi kehausan.
Menurut Ari, membawa payung menjadi pilihan baik guna mengantisipasi hujan turun atau panas terik.
"Kondisi dehidrasi membuat emosi para pengunjuk rasa menjadi meningkat dan mereka cenderung menjadi lebih agresif," kata Ari.
"Oleh sebab itu, bagi para pengunjuk rasa yang berjalan kaki dan berteriak, harus tetap menjaga minumnya," dia melanjutkan.
Penjelasan ini Ari sampaikan melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu malam, 10 April 2022.
Di sisi lain, kata Ari, kalau ternyata hujan pada hari ini, tetap harus diantisipasi untuk mereka yang melakukan demo BEM SI 2022.
Demo di Bulan Ramadhan Harus Bagaimana
Ari berharap para peserta demo 11 April 2022 telah mencukupi kebutuhan cairan masing-masing sejak kemarin.
Sebab, seperti dijelaskan Ari, secara normal kebutuhan cairan adalah delapan sampai sepuluh gelas per hari atau sekitar dua liter air.
Saat melakukan unjuk rasa, tambah Ari, kebutuhan cairan otomatis meningkat.
"Pada saat para pengunjuk rasa terpapar panas dan berjalan kaki menyebabkan tubuh berkeringat. Apabila pengunjuk rasa dalam keadaan puasa, tentuk kondisi dehidrasi akan terjadi dan akan membawa berbagai dampak komplikasi," katanya.
Pada seseorang yang mengalami dehidrasi, Ari, mengatakan, membuatnya lebih sensitif dan emosinya menjadi tidak terkendali. Akibatnya, mereka jadi susah berpikir jernih.
"Orang yang mengalami dehidrasi akan mengalami pusing, sakit kepala, dan jika kondisi dehidrasi bertambah berat, bisa fatal sampai pingsan atau tidak sadar dan bahkan bisa menyebabkan kematian," kata Ari.
Tidak jarang kita mendengar para pengunjuk rasa pingsan saat melakukan aksinya. Itulah salah satu alasannya.
Advertisement
Dehidrasi Bisa Berakibat Fatal
Lebih lanjut Ari mengatakan bahwa dehidrasi sebenarnya bukan saja untuk para pengunjuk rasa. Tetapi juga untuk para petugas yang sedang menjalankan tugasnya mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
Ari, menambahkan, apabila petugas berpuasa maka kondisi akan juga lebih kurang dampaknya.
Selain faktor dehidrasi, alas kaki juga harus diperhatikan. Menurut Ari, sebaiknya menggunakan sepatu kets dan jangan menggunakan sandal atau sepatu pantofel yang akan mengganggu jika situasi di lapangan harus berjalan cepat atau berlari.
Hal ini juga sama jika ternyata hujan turun. Sehingga menggunakan sepatu kets tetap menjadi pilihan.
Dan, bagi yang sedang sakit, sebaiknya tidak ikut dalam demo hari ini. Termasuk mereka yang memang mempunyai masalah dengan pinggang atau sakit lutut atau kendala lain yang tidak memungkinkan untuk berdiri lama atau berjalan jauh.
"Sebaiknya tidak mengikuti aksi ini," ujarnya.
Kemudian, harus diantisipasi juga sulitnya mencari kendaraan umum sehabis unjuk rasa. Aksi damai diperblehkan dalam alam demokrasi Indonesia, tetapi beragai harus diantisipasi agar para pengujuk rasa tidak menjadi korban karena ketidaktahuan dan kurang mengantisipasi kondisi yang akan terjadi kemudian.
8 Pesan Sehat untuk yang Ikut Demo 11 April 2022
Ari pun menyampaikan delapan pesan sehat untuk seluruh peserta Demo 11 April 2022.
1. Pengendalian diri dan tetap tenang selama mengikuti aksi unjuk rasa.
2. Tetap sahur dan minum yang cukup buat yang puasa.
3. Kenali tanda-tanda dehidrasi atau haus, mulut kering, ludah lengket, BAK menjadi keruh.
4. Buang air kecil terlebih dahulu sebelum melakukan aksi unjuk rasa. Guna mengantisipasi keinginan buang air kecil saat unjuk rasa.
5. Gunakan sepatu kets, hindari menggunakan sandal atau sepatu pantofel saat berunjuk rasa.
6. Bawa payung untuk mengantisipasi hujan atau panas terik.
7. Beristirahat jika badan sudah terasa lelah atau timbul pusing saat sedang melakukan aksi unjuk rasa.
8. Tetap berada dalam rombongan jika terjadi sesuatu agar bisa saling tolong menolong.
Advertisement