Liputan6.com, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sepekan terahir mencatat bahwa beberapa hari ini terjadi peningkatkan proporsi kasus COVID di Jawa-Bali.
Kemenkes RI menyebut ada lima provinsi dengan peningkatkan kasus positif COVID-19, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Bali.
Baca Juga
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menanggapi terkait apakah kasus COVID-19 bisa melonjak atau tidak saat Lebaran 2022 nanti.
Advertisement
Dari hasil pengamatan, kata Budi, lonjakan kasus dapat terjadi lebih disebabkan kemunculan varian COVID-19 baru.
"Apakah Lebaran akan naik lagi (kasus COVID-19)? Kita sudah amati penyebab lonjakan. Paling tinggi itu bukan momen Hari Raya-nya, tapi penyebab kenaikan paling tinggi adalah adanya varian baru," kata Budi Gunadi saat acara Together for The New Future: Strengthening Indonesia's Health Architecture baru-baru ini.
"Sampai sekarang, Alhamdulillah tidak ada varian baru yang mengkhawatirkan," Budi menambahkan.
Dalam hal ini, kemunculan varian COVID-19 baru yang lebih mengkhawatirkan dapat berpotensi meningkatkan kasus. Masuknya varian baru ke Indonesia pun diperhitungkan butuh waktu sekitar dua sampai dengan tiga bulan.
"Varian baru butuh waktu sekitar dua bulan untuk menyebar dari negara asalnya ke kita (Indonesia). Kalau dilihat dari sejarahnya ya dua sampai tiga bulan buat menyebar," kata Menkes Budi.
"Lebaran kan tinggal sebentar lagi. Mudah-mudahan, sampai Lebaran tidak ada varian baru. Jadi, tidak ada lonjakan drastis dari kasus," Budi menekankan.
Kenaikan Kasus Baru COVID-19 Tidak Tinggi
Walaupun terjadi kasus COVID-19 di Jawa - Bali naik, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, menekankan, kenaikan tersebut tidak tinggi. Meski begitu, kenaikan dapat meningkatkan risiko laju penularan.
Nadia, mengatakan, adanya peningkatan kasus positif ini akan meningkatkan risiko laju penularan yang lebih tinggi. Namun, peningkatan kasus positif COVID-19 tidak setinggi seperti sebelumnya.
"Seperti di DKI Jakarta berada di angka 0,1 persen, Jawa Tengah pun di bawah 0,1 persen. Begitu pun dengan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Bali yang berada di bawah 0,1 persen,"Â kata Nadia saat konferensi pers Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia baru-baru ini.
“Tetapi kalau melihat angka-angka ini, kita harus waspada bahwa setidaknya ada 5 provinsi yang terjadi angka peningkatan positif COVID-19," Nadia menambahkan.
Di sisi lain, perkembangan COVID-19 secara umum, kasus konfirmasi nasional terjadi penurunan. Pekan lalu sekitar 3.000-an kasus dan sekarang sekitar 2.500 kasus.
Advertisement
Penurunan Kasus COVID-19 Nasional
Kasus konfirmasi COVID-19 nasional terjadi penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Kasus konfirmasi dilaporkan sebanyak 2.930, ada peningkatan dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya.
Siti Nadia Tarmizi, melanjutkan, kasus kematian COVID-19 telah terjadi penurunan dibanding pekan sebelumnya sebanyak 33 persen. Angka positivity rate di angka 4,6 persen, sedangkan angka positif COVID-19 harian dilaporkan tiga persen.
Angka positivity rate di atas sudah di bawah daripada angka WHO, yaitu lima persen.
"Penurunan ini menunjukkan bahwa sistem ketahanan kesehatan Indonesia selama pandemi berjalan dengan baik,"Â kata Nadia.
Tingkat keterisian perawatan rumah sakit dan isolasi pada angka 6,67 persen, sudah di bawah 10 persen dari target keterisian perawatan rumah sakit.
“Walaupun kita melihat penurunan ini tetap bisa mendeteksi dan melokalisir kasus-kasus dengan cepat sehingga tidak terjadi perluasan kasus," pungkas Nadia.
Kasus Aktif COVID-19 Nasional Turun
Perkembangan COVID-19 per 13 April 2022 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah 3.022 orang terdiri 2.095 transmisi lokal dan 117 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Sehingga angka kumulatifnya terus meningkat melebihi 5,8 juta orang sembuh atau tepatnya 5.814.688 orang (96,3 persen).
Sebagaimana data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19, kasus aktif atau pasien positif yang membutuhkan perawatan medis, berkurang 1.500 kasus sehingga kumulatifnya 66.475 kasus (1,1 persen).
Pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen) pada 13 April 2022 bertambah 1.551 kasus terdiri 1.519 transmisi lokal dan 32 PPLN. Total kumulatifnya atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 6.036.909 kasus.
Jumlah pasien meninggal bertambah 29 kasus transmisi lokal dengan kumulatifnya mencapai 155.746 kasus (2,6 persen). Selain itu, hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari 140.017 spesimen dengan jumlah suspek 4.758 kasus.
Advertisement