Liputan6.com, Kyiv - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa per 13 April 2022 sudah ada 1.964 warga Ukraina meninggal dunia akibat serangan Rusia.
External Situation Report #7 periode 7-13 April 2022 yang dipublikasikan pada 14 April juga menunjukkan jumlah pengungsi yang telah meninggalkan Ukraina mencapai 4,6 juta orang.
Baca Juga
Angka tersebut merupakan data pemerintah yang dikumpulkan oleh Komisaris Tinggi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi atau the United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Advertisement
Dalam enam minggu terakhir para pengungsi Ukraina melarikan diri ke negara tetangga dengan proporsi tertinggi yakni 57 persen di Polandia dan 15 persen di Rumania.
Sementara, 7,1 juta orang terpaksa melakukan perpindahan internal dan 2.613 orang tercatat mengalami luka-luka.
Konflik yang masih berlangsung membuat akses ke layanan perawatan kesehatan semakin sulit. Hal ini diperparah dengan tidak adanya akses ke obat-obatan di beberapa daerah, gangguan parah dalam layanan kritis, dan kurangnya transportasi umum menuju bantuan medis.
Antara 24 Februari hingga 13 April, total ada 119 serangan pada fasilitas layanan kesehatan yang telah dilaporkan. Ini mengakibatkan 51 orang cedera dan 73 meninggal dunia. Serangan lebih lanjut sedang diverifikasi.
Untuk itu, WHO mendukung sektor kesehatan di Ukraina dan negara-negara penerima pengungsi. WHO telah memobilisasi para ahli dan bekerja sama dengan mitra, termasuk Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global (GOARN) dan Siaga Mitra, untuk memberikan dukungan dengan akses ke layanan kesehatan termasuk:
- Perawatan kesehatan primer
- Perawatan kesehatan rutin
- Vaksinasi COVID-19
- Dukungan kesehatan mental dan psikososial (MHPSS)
- Perawatan trauma
- Pasokan dan logistik
- Pencegahan eksploitasi dan pelecehan seksual
- Komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat (RCCE) dan informasi pengelolaan.
Upaya Lainnya
Upaya lain yang dilakukan guna membantu Ukraina adalah koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ukraina dan negara-negara penerima pengungsi.
WHO mendukung Tim Medis Darurat (Emergency Medical Team/EMT) di Ukraina, Polandia, dan Republik Moldova. Lebih dari 50 EMT saat ini sudah tersedia di Ukraina dan negara-negara penerima pengungsi.
WHO juga berkoordinasi dengan Kemenkes Ukraina dan negara-negara penerima pengungsi untuk memastikan keamanan medis evakuasi pasien sesuai dengan seperangkat kriteria yang disepakati.
Tiga pusat kesehatan juga telah didirikan di Ukraina barat, di mana triase tambahan dilakukan sebelum evakuasi medis dari Ukraina.
Di sisi lain, transportasi pasien di Ukraina dijamin oleh layanan darurat nasional, sementara transportasi melintasi perbatasan ke Uni Eropa (UE) dikelola oleh EMT internasional.
Hingga saat ini, 45 dari 58 evakuasi medis telah diselesaikan dari Polandia ke negara-negara Eropa lainnya dan 10 pasien telah dipindahkan dari Dnipro ke fasilitas di Polandia, untuk selanjutnya dipindahkan ke Jerman.
WHO terus mendukung pengembangan prosedur rujukan dan evakuasi medis, serta pertukaran informasi antara Ukraina dan negara-negara tetangga.
Advertisement
Laporan Sebelumnya
Pada 6 April 2022, WHO sempat melaporkan ada 1.611 warga sipil Ukraina meninggal dunia akibat perang.
Dalam External Situation Report #6, periode 31 Maret-6 April yang dipublikasikan pada 7 April 2022 juga menunjukkan ada 2.227 warga sipil yang terluka.
Selain itu, setidaknya 18 juta orang terdampak oleh perang dan 7,1 juta orang Ukraina harus melakukan perpindahan internal.
Menurut data pemerintah yang dikumpulkan UNHCR pada periode tersebut, lebih dari empat juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina.
Pengungsi Ukraina mendatangi negara-negara terdekat seperti Polandia (57 persen) dan Rumania (15 persen).
Seperti laporan terbaru, laporan ini juga menyatakan bahwa konflik memicu banyak tantangan untuk mengakses layanan perawatan kesehatan.
Serangan yang masih aktif dan kurangnya transportasi umum sangat membatasi gerakan warga.
Layanan Kesehatan Ukraina per 6 April
Laporan per 6 April juga menyatakan, hampir 1.000 fasilitas kesehatan berada di dekat daerah konflik atau berada di daerah yang berubah kontrol.
Beberapa rumah sakit telah digunakan kembali untuk merawat luka dan setengah dari apotek di Ukraina telah ditutup. Ini membuat sistem kesehatan rentan terhadap kerusakan infrastruktur dan gangguan parah dalam keadaan kritis.
Akses terhadap obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan menjadi terbatas atau tidak ada sama sekali di beberapa daerah.
Antara 24 Februari dan 6 April, total 91 serangan pada fasilitas layanan perawatan kesehatan telah dilaporkan. Ini mengakibatkan 46 orang cedera dan 73 kematian.
Sejak 24 Februari 274 rumah sakit telah rusak, 13 telah hancur total, dan 70 ambulans telah dinonaktifkan oleh penembakan.
Advertisement