Sukses

Hari Kartini, Iriana: Terima Kasih Nakes dan Seluruh Perempuan RI yang Berjuang Kendalikan Pandemi

Memperingati Kartini 21 April 2022 istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Hj. Iriana mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan yang sudah berjuang mengendalikan pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada  21 April 2022, istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Hj. Iriana mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan yang sudah berjuang mengendalikan pandemi COVID-19.

Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh perempuan Republik Indonesia (RI).

“Saya mengucapkan selamat Hari Kartini ke-144 tahun 2022 kepada seluruh perempuan Indonesia di manapun berada. Berkat perjuangan dan semangat Kartini perempuan-perempuan Indonesia bisa sejajar dengan laki-laki dalam segala bidang kehidupan,” kata Iriana dalam peringatan Hari Kartini yang ditayangkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/4/2022).

Ia menambahkan, berkat Kartini pula, banyak perempuan-perempuan Indonesia masa kini telah berjasa dan berprestasi dalam profesinya masing-masing. Biak dalam skala nasional maupun internasional.

“Peringatan Hari Kartini kali ini kita masih dalam masa pandemi. Namun, berkat kerja keras kita semua termasuk di dalamnya perempuan-perempuan hebat, Alhamdulillah kondisi pandemi di negara kita dapat dikendalikan dengan baik.”

 “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan perempuan dan kepada seluruh perempuan Indonesia yang telah berjuang mengendalikan pandemi di Tanah Air.”

Ibu Negara juga mengucapkan duka cita kepada perempuan-perempuan Indonesia yang telah gugur dalam perjuangan saat menjadi garda terdepan penanganan COVID-19.

Peran perempuan Indonesia sangat diharapkan untuk berkontribusi mendorong pemulihan akibat pandemi, lanjutnya. Hal ini menjadi potensi besar guna mempercepat pemulihan dan bahkan meningkatkan perekonomian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Komitmen Pemerintah

Iriana yang berbalut kebaya biru muda dalam peringatan Hari Kartini menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen memberi peluang sebesar-besarnya bagi perempuan Indonesia.

Peluang yang dimaksud terkait kesempatan berkarya dan memaksimalkan potensinya di segala sektor.

Tak hanya ucapan terima kasih, acara tersebut juga diwarnai dengan pemberian penghargaan bagi perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki prestasi di berbagai bidang.

“Telah hadir bersama kita, perempuan-perempuan yang berjasa dan berprestasi di bidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya, lingkungan hidup, dan pertanian, yang hari ini menerima penghargaan.”

Hal ini menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa berjasa, berprestasi, dan berkontribusi bagi masyarakat di sekitarnya, lanjutnya.

Para perempuan tersebut datang dari berbagai daerah, mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, hingga Papua. Hal ini terlihat dari pakaian adat yang mereka kenakan.

“Terima kasih ibu-ibu sudah datang jauh-jauh ke Jakarta. Saya berharap ibu-ibu tetap semangat, yang muda, yang tua tanpa halangan untuk berprestasi.”

3 dari 4 halaman

Era Kebangkitan Perempuan Indonesia

Lebih lanjut, Iriana menyerukan bahwa peringatan Hari Kartini ke-144 harus dimaknai sebagai era kebangkitan perempuan Indonesia.

“Peringatan Hari Kartini ke-144 tahun 2022 harus dimaknai sebagai era kebangkitan perempuan Indonesia. Kebangkitan melawan pandemi, kebangkitan untuk pemulihan ekonomi sehingga kita bisa segera mewujudkan Indonesia maju seperti yang kita cita-citakan bersama.”

RA Kartini sendiri dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan hak-hak perempuan serta pelopor emansipasi wanita. Tokoh yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dibesarkan oleh keluarga bangsawan Jawa.

Hal tersebut menjadi alasan mengapa ia mendapat gelar RA yang merupakan singkatan dari Raden Ajeng.

Gagasan dan pemikiran RA Kartini banyak mengubah pola pikir masyarakat Belanda terhadap wanita pribumi. Beliau juga mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu.

Bahkan, tulisan-tulisannya juga menjadi inspirasi tokoh-tokoh Indonesia seperti W.R Soepratman yang menciptakan lagu dengan judul “Ibu Kita Kartini.”

4 dari 4 halaman

Penetapan 21 April

Terkait penetapan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini, ini didasarkan pada tanggal lahirnya. Kemudian, penetapan ini diresmikan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964 yang ditandatangani pada 2 Mei 1964.

Ditetapkannya RA Kartini sebagai Pahlawan Nasional mengingat jasa-jasanya dalam mewujudkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dia bertekad ingin memajukan pola pikir dan kesetaraan dalam hal mengenyam pendidikan bagi kaum wanita.

Kartini merupakan anak kelima dari 11 saudara. Dia lahir di Mayong, Jepara dan merupakan cucu Pangeran Ario Tjondronegoro, Bupati Demak. Ario adalah bupati yang mendidik anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dengan pelajaran Barat.

Beberapa tahun sebelum meninggal, Ario berpesan pada anak-anaknya, "Anak-anakku, jika tidak dapat mendapat pengajaran, engkau tiada akan mendapat kesenangan, keturunan kita akan mundur, ingatlah."

Dan anak-anak itu membenarkan apa yang diwasiatkan ayahandanya. Sifat ini juga dimiliki oleh Kartini serta seluruh saudaranya, mulai putra sulung hingga R.M. Sosroningkat, Pangeran A. Sosrobusono, yang menjadi Bupati di Ngawi. Hal ini dikutip dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang karya Kartini, yang diterjemahkan oleh Armijn Pane.