Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang mudik Lebaran tahun ini naik moda transportasi publik seperti kereta api, bus atau kapal laut pastikan untuk selalu disiplin menerapakan protokol kesehatan dengan ketat. Salah satunya adalah memastikan terus memakai masker selama di perjalanan seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Dirga Rambe Sakti.
"Teman-teman yang naik kendaraan umum itu ada risiko ya. Naik bus, kereta itu kan di dalam ruangan tertutup berarti ada risiko (penularan COVID-19). Maka dari itu mesti pakai masker," kata Dirga.
Baca Juga
Jika memang jendela di moda transportasi tersebut bisa dibuka, Dirga menyarankan untuk sesekali dibuka agar terjadi pertukaran udara di dalamnya.
Advertisement
Lalu, bagaimana bila mau makan dan minum? Bila perjalanan panjang lebih dari enam jam maka tentu ada kemungkinan bakal makan atau minum dalam kendaraan umum itu. Saran Dirga jangan lama-lama membuka masker.
"Tentu ada saat-saat seperti makan dan minum. Nah, itu jangan lama-lama ya buka masker," saran dokter yang praktik di RS EMC Pulo Mas ini dalam Virtual Class bersama Liputan6.com pada Jumat (22/4/2022).
Jika sudah selesai makan atau minum segera pakai kembali. Ingat, meski sudah divaksinasi COVID-19 tiga dosis bukan berarti bebas dari risiko tertular virus SARS-CoV-2. Maka dari itu masker harus dipakai dengan baik dan benar.
Jika abai dengan protokol kesehatan seperti delapan jam perjalanan di kereta tetap membuka masker maka risiko tertular COVID-19 pun tinggi.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kalau Badan Tidak Sehat Tunda Mudik
Bila menjelang hari keberangkatan mudik merasa kurang fit atau tidak enak badan Dirga menyarankan untuk menunda terlebih dahulu pulang kampung. Pastikan diri sudah fit dan sehat baru pergi ke kampung halaman.
"Siapapun yang bergejala ya enggak mudik dulu," kata pria yang juga vaksinolog lulusan Italia ini.
Bila terpaksa mudik dalam kondisi tidak fit atau kurang sehat, sesampainya di tempat tujuan batasi untuk bertemu banyak orang. Terlebih mereka kelompok berisiko seperti orang dengan komorbid, lansia, serta anak yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Kalau merasa bergejala lalu sampai mudik, di tempat tujuan jangan dulu deh ketemu banyak orang," kata Dirga.
Ini merupakan upaya berjaga-jaga semisal orang tersebut ternyata positif COVID-19 sehingga bisa mencegah penularan yang lebih luas. Seperti diketahui, gejala seseorang positif COVID-19 amat berbeda-beda mulai dari demam, batuk, tenggorokan tak nyaman hingga tak bergejala.
Â
Â
Advertisement
Vaksinasi Lengkap + Booster
Selain menjalankan protokol kesehatan seperti disiplin memakai masker dan menghindari keramaian, upaya lain agar aman saat mudik tentu saja dengan sudah vaksinasi COVID-19. Anda sudah booster belum? Bagi yang sudah punya tiket vaksinasi dosis ketiga yuk segera lakukan demi meningkatkan kekebalan atau antibodi dari virus SARS-CoV-2.
Menurut Dirga, 1,5 minggu jelang Lebaran ini adalah waktu yang tepat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster. Hal ini mengingat peningkatan antibodi terjadi sekitar 1-2 minggu usai divaksin.
"Vaksinasi harus kita lihat sebagai proteksi diri dan orang-orang di sekitar kita. Ini untuk kesehatan kita. Sebaiknya segera divaksin sesuai jadwalnya, jangan H-2 sebelum mudik baru vaksin. Jika bisa sekarang lakukan, karena harapannya saat di perjalanan mudik antibodi sudah terbentuk," jelas Dirga.
Keuntungan bila sudah booster vaksin COVID-19 adalah Anda tidak perlu tes antigen atau tes PCR saat mudik. Sementara bagi Anda 18 tahun ke atas yang baru dapat dua kali dosis vaksin mesti tes antigen terlebih dahulu dan bagi yang baru dapat satu dosis vaksin COVID-19 mesti tes PCR COVID-19 sesuai aturan Satgas COVID-19 tentang mudik Lebaran 2022.Â
Â
Â
Jalani Vaksinasi Saat Perjalanan Mudik, Efeknya?
Pemerintah mengatakan bakal menyediakan posko-posko vaksinasi di jalur mudik. Lalu, apa tidak apa-apa bila pemudik jalani vaksinasi saat dalam perjalanan pulang kampung?
Terkait ini Dirga mengatakan bahwa efek dari vaksinasi itu memang ada dan bervariasi pada setiap orang. Bisa nyeri di bekas suntikan, demam, sumeng, pusing, lapar, mengantuk, lemas.
"Dalam rangka mencetuskan antibodi pada tubuh maka vaksinasi mencetuskan reaksi itu. Dan, secara medis itu diharapkan terjadi ya walau tidak nyaman," kata Dirga.
Mengingat potensi kejadian ikutan pasca imunsisasi (KIPI) itu ada dan tidak bisa diprediksi, maka sebaiknya hari-hari ini saja divaksin. "Sehingga saat dalam perjalanan mudik sekitar 10 hari lagi Lebaran kan, sudah punya antibodi yang optimal."
"Usai vaksinasi mungkin bisa membuat badan tidak nyaman sementara waktu, apalagi yang nyupir ya kalau nyeri di lengan kan itu tidak nyaman. Jadi, lengkapi booster di saat tepat jika memang sudah waktunya."
Â
Advertisement