Sukses

Antibodi Hampir 100 Persen, Mungkinkah Kasus COVID-19 Pasca Mudik Lebaran Naik?

Akankah kasus COVID-19 pasca mudik Lebaran 2022 naik dengan antibodi hampir 100 persen?

Liputan6.com, Jakarta - Walaupun antibodi COVID-19 penduduk Indonesia di angka 99,2 persen, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menyampaikan, kemungkinan kasus COVID-19 naik pasca mudik Lebaran 2022 bisa saja terjadi.

"Yang antibodi hampir 100 persen adalah di 21 Kabupaten di Jawa dan Bali ya. (Daerah) lain akan baik kalau dilakukan survei juga," ucap Tjandra Yoga saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Senin, 25 April 2022.

"Kenaikan kasus (COVID-19 pasca mudik Lebaran) kemungkinan dapat terjadi, tetapi harapannya tidak terlalu tinggi."

Berdasarkan hasil survei serologi pada Maret 2022, Kementerian Kesehatan bersama dengan tim epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), bahwa lebih dari 99,2 persen populasi di Pulau Jawa dan Bali telah memiliki antibodi COVID-19.

Persentase antibodi COVID-19 di Pulau Jawa dan Bali meningkat. Pada survei serologi Desember 2021, antibodi di angka 93 persen dari sampel yang diambil di 30 kabupaten/kota di kedua pulau tersebut. Persentase antibodi pun meningkat, menjadi 99,2 persen.

Data hasil survei antibodi 99,2 persen diambil dari sampel di 21 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali, terutama kabupaten/kota asal-tujuan mudik Idulfitri 2022. Sampel diambil dari sebagian orang yang terlibat pada survei Desember 2021.

Survei antibodi kedua hanya mengambil sekitar 2.100 orang saja pada Maret 2022 atau sekitar 100 orang per kabupaten/kota yang dipilih.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Harapan Tidak Ada Lonjakan COVID-19

Tjandra Yoga Aditama bersyukur bahwa jumlah kasus dan kematian akibat COVID-19 Indonesia terus melandai. Adanya momen mudik Lebaran 2022, diharapkan tidak terjadi lonjakan COVID-19.

"Semua tentu berharap agar angkanya (kasus COVID-19) dapat terus ditekan dan jangan sampai ada lonjakan kasus tidak terkendali sebagai dampak mudik kali ini," ucapnya yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Ada beberapa tips, menurut Tjandra Yoga, yang bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 pasca mudik Lebaran 2022.

"Pertama, sesuai kebijakan yang sudah ada, maka bagi yang belum (vaksin booster) agar segera mendapat vaksinasi booster, baiknya bukan hanya bagi pemudik, tapi juga keluarga di kampung halaman. Ini bukan hanya bermanfaat bagi para pemudik, melainkan punya dampak bagi memberi perlindungan juga bagi kemungkinan penularan di kampung halaman yang dikunjungi," jelasnya.

"Kedua, para pemudik agar tetap menjaga protokol kesehatan dalam hal memakai masker secara ketat dan juga secara rutin mencuci tangan."

3 dari 4 halaman

Pemudik Hindari Kerumunan

Tips ketiga mencegah lonjakan COVID-19 pasca mudik Lebaran 2022, yakni para pemudik perlu berupaya optimal untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Tentu tidak terlalu mudah dan perlu disesuaikan dengan situasi lapangan yang ada. Sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya ada hal-hal yang harus kita lakukan bila terpaksa berada dalam kerumunan," Tjandra Yoga Aditama menjelaskan.

"Ya, sedapat mungkin kalau ada kerumunan di ruang terbuka daripada di ruang tertutup. WHO menyebutnya sebagai open air spaces safer than enclosed spaces. Artinya, ada dua hal kalau harus berkumpul, yaitu memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka saja dan kalau terpaksa harus di dalam ruangan, maka seharusnya ada ventilasi terbuka dengan udara luar."

Ketika berada di dalam kerumunan, Tjandra Yoga, yang merupakan Mantan Dirjen P2P dan Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan, menyarankan, tetap berupaya maksimal menjaga jarak dengan orang lain di sekitar.

"WHO menyebutnya, sebagai farther away from others safer than close together. Lngkah ini untuk mencegah penularan kalau barangkali di sekitar kita ada yang batuk, bersin atau berbicara keras, dan lainnya," terangnya.

4 dari 4 halaman

Persiapan Fasilitas Kesehatan untuk Mudik

Keempat, perlu adanya persiapan kemudahan masyarakat untuk mendapat pelayanan di puskesmas atau rumah sakit. Ini sebagai upaya antisipasi bila ada pemudik yang mengalami gejala COVID-19 saat arus mudik Lebaran 2022 berlangsung.

"Persiapan kemudahan pelayanan kesehatan, kalau memang terkena COVID-19 di masa arus mudik kali ini," imbuh Tjandra Yoga Aditama.

Terkait fasilitas kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 13.968 fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Terdiri dari 10.292 puskesmas, 3.034 rumah sakit, 251 Public Safety Center (PSC), 51 KKP, dan 340 Pos Kesehatan.

“Ada 13.968 fasilitas kesehatan di seluruh provinsi sudah kami siapkan untuk melayani masyarakat, baik dalam perjalanan mudik maupun di daerah tujuan agar akses dan pelayanan kesehatan semakin kuat,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta pada Rabu, 20 April 2022.

Kemenkes juga menyediakan 340 pos kesehatan yang dilengkapi dengan ambulans roda dua dan roda empat yang ditempatkan di berbagai rest area di jalan tol, pintu exit toll, jalur tol, jalur jalan raya non tol, dan beberapa lokasi wisata.

“Adanya pos kesehatan ini diharapkan bisa meminimalisir risiko kesehatan selama perjalanan mudik, supaya mudik sehat, aman dan nyaman,” lanjut Nadia.