Liputan6.com, Jakarta Anda sudah dapat vaksinasi booster COVID-19? Di beberapa titik posko mudik tersedia juga pos vaksinasi COVID-19. Sehingga, bagi pemudik yang belum dosis lengkap maupun suntikan dosis ketiga (booster) vaksin COVID-19 bisa mendapatkannya dalam perjalanan ke kampung halaman.
Hal yang perlu diingat usai mendapatkan vaksinasi booster COVID-19 dalam perjalanan mudik adalah tidak boleh lengah menjalankan protokol kesehatan (prokes). Hal ini karena vaksin tak langsung bekerja memberikan perlindungan.
Baca Juga
"Karena memang booster saat baru berangkat mudik, jadi perlindungan belum ada, maka disiplinlah dengan protokol kesehatan," kata dokter spesialis paru konsultan Erlina Burhan dalam "Roundtable Efektivitas Vaksin COVID-19 Asia dan Indonesia".
Advertisement
Selain itu, Erlina juga mengingatkan agar pemudik yang baru divaksinasi untuk makan teratur dan istirahat yang cukup, bisa membantu memberi Anda perlindungan dari paparan COVID-19 selain vaksinasi.
"Jangan capek-capek saat mudik, makan teratur, cukupkan istirahat," katanya mengutip Antara.
Vaksinasi booster baru bisa memberikan proteksi optimal setelah 2-3 pekan usai suntikan, karena vaksin membutuhkan waktu untuk merangsang pembentukan antibodi tubuh.
"Kalau bisa yang mau berangkat mudik, sebaiknya booster dulu. Tidak boleh mepet waktunya, karena perlindungan yang diberikan tidak terjadi seketika. Jadi, jangan pulang lusa baru sekarang divaksin karena itu belum mendapatkan perlindungan biasanya," kata Erlina yang juga disibukkan beraktivitas di Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prokes Ketat Berlaku untuk Semua
Penerapan protokol kesehatan seperti pemakaian masker dengan benar, termasuk bagi Anda yang sudah divaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik. Erlina mengingatkan bahwa saat mudik risiko terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya pajanan yang terus menerus dan jumlah virus yang masuk ke tubuh.
Bagaimana bisa terpajan? Saat ini tak ada jaminan orang-orang yang berada di dekat Anda dalam perjalanan mudik negatif COVID-19 karena tak ada lagi persyaratan tes swab antigen untuk pelaku perjalanan dalam negeri.
"Apalagi saat mudik kalau naik kendaraan umum, risiko keramaian tetap ada. Saat antre naik kendaraan dan di dalam kendaraan apalagi harus pulang ke kampung yang butuh waktu berjam-jam, itu kemungkinan bila ada satu orang yang terinfeksi dan tidak menerapkan protokol kesehatan, virus akan bersirkulasi di dalam kendaraan," jelas Erlina.
Maka, penting bagi Anda yang naik kendaraan umum untuk memastikan disiplin prokes serta bila membuka jendela sedikit agar terjadi pergantian sirkulasi udara.
Advertisement
Bila Alami KIPI
Bila mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), apakah boleh melanjutkan perjalanan mudik?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, penanganan KIPI vaksinasi booster tergantung dari ringan atau beratnya gejala. Namun, efek KIPI sebagian besar terbilang ringan, sehingga pemudik bisa melanjutkan perjalanan.
"Kita tahu hampir sebagian besar vaksinasi itu KIPI-nya sangat ringan, bahkan tidak ada gejala sama sekali. Tentunya seperti kalau kita merasa nyeri atau sakit itu kita berikan obat pereda nyeri ataupun pereda demam seperti parasetamol," ujar Nadia saat konferensi pers Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia.
"Setelah pelaksanaan vaksinasi tetap mengikuti pelaksanaan pemberian vaksinasi yang kita lakukan. Jadi, tetap ada masa observasi. Observasi ini 15 - 30 menit."
Walaupun Pemerintah menyediakan layanan vaksinasi booster di titik arus mudik Lebaran 2022, Nadia menganjurkan, segera vaksin booster jauh-jauh hari sebelum perjalanan mudik.
"Kami berharap bahwa para pemudik sebaiknya segera mendapatkan vaksinasi sebelum melakukan mudik. Karena itu akan lebih baik dan lebih nyaman," ucapnya.
Ada Ambulans
Nadia juga mengatakan ada ambulans yang standby di lokasi bila sewaktu-waktu diperlukan.
"Kita siapkan penanganan KIPI. Paling baik ya jangan sampai ada KIPI. Nanti akan ada ambulans yang standby buat membawa pemudik, kalau memang ada kasus-kasus KIPI, yang tentunya sesuai kriteria yang butuh perawatan di rumah sakit," jelasnya.
Nadia juga berharap tidak ada penumpukan antrean di posko vaksinasi COVID-19 mudik Lebaran 2022. Untuk meminimalisir antrean, pemudik diharapkan sudah melakukan vaksinasi booster sebelum perjalanan mudik.
"Ini yang menjadi perhatian, kita tidak berharap ada antrean penumpukan (di posko vaksinasi mudik)," lanjutnya.
Advertisement