Liputan6.com, Jakarta - Epidemiolog Dicky Budiman membagikan tips agar terhindar dari paparan COVID-19 selama mudik Lebaran.
"Pertama, prinsipnya adalah memahami bahwa situasinya masih pandemi sehingga kewaspadaan dituntut untuk setiap orang dan setiap anggota keluarga,” ujar Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara belum lama ini.
Baca Juga
Kedua, tidak melakukan perjalanan yang tidak esensial. Ini adalah kunci tetap aman, karena perjalanan meningkatkan risiko penyebaran dan terpapar virus Corona.
Advertisement
"Ketika kita terpaksa untuk melakukan perjalanan seperti mudik, maka wajib untuk mempertimbangkan safe mode dari perilaku, dari pemilihan transportasinya, dan kepatuhan terhadap protokol yang dikeluarkan pemerintah," dia menambahkan.
Hal ini, kata Dicky, penting dalam konteks mudik dan semua masyarakat perlu berperan meminimalisasi risiko terpapar atau memaparkan Virus Corona.
Bicara soal safe mode dari perjalanan, ini mencakup hal-hal seperti:
- Memastikan status imunitas diri sendiri berdasarkan vaksinasi yang sudah diperoleh.
Misalnya vaksinasi sudah dua dosis, lebih baik lagi jika dua dosisnya diperoleh tak lebih dari dua bulan lalu. Lebih bagus lagi jika sudah mendapatkan booster.
- Memastikan tidak memiliki gejala seperti flu, batuk, demam. Jika bergejala lebih baik istirahat, bila perlu pastikan dengan rapid test
- Memastikan tidak ada kontak dengan kasus positif
- Memastikan status kesehatan tercermin di PeduliLindungi, kalaupun tidak, perlu ada surat sebagai bukti keterangan untuk mempermudah perjalanan
- Memastikan orang yang mudik bersama memiliki status aman atau tidak dalam risiko tinggi seperti lanjut usia dan anak-anak, jika pun terpaksa maka lakukan pemeriksaan terlebih dahulu
- Jika bisa, mudik Lebaran dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Lengkapi dengan Doa
Selain memastikan bahwa kendaraan sudah layak dan aman untuk perjalanan jauh, pemudik juga dianjurkan untuk membaca doa agar diberi keselamatan selama di perjalanan. Dalam tulisan NU Online berjudul Doa Naik Kendaraan dijelaskan doa yang bisa dibaca saat hendak berkendara untuk mudik atau perjalanan pada umumnya sebagai berikut:
1. Awali dengan Bismillah
2. Lalu membaca doa berikut:
الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.
Artinya, "Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami," mengutip NU Online, Jumat (29/4/2022).
3. Baca Alhamdulillāh (3 kali)
4. Baca Allāhu akbar (3 kali)
5. Kemudian membaca doa berikut:
سُبْحَانَكَ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Subhānaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.
Artinya, "Maha suci Engkau, sungguh aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau."
Advertisement
Baca Pula Al-Ikhlash
Doa ini disampaikan oleh Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar. Ia mengutip riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasai dari Sayyidina Ali ra terkait doa berkendaraan. (Imam an-Nawawi, al-Adzkar, 1971: 188).
Dalam praktiknya, orang sering menyingkat doa di atas hanya membaca nomor satu yaitu membaca basmalah dan nomor dua yaitu membaca Subhānaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.
Selain serangkaian bacaan di atas, masyarakat yang hendak mudik juga bisa membaca surat Al-Ikhlash saat perjalanan sebagaimana dijelaskan dalam tulisan NU Online berjudul Doa Perjalanan Mudik.
Berikut bacaan lengkap Surat Al-Ikhlash:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwallâhu aḫad. Allâhush shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan aḫad.
Artinya, “Katakanlah, ‘Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.”
Mudik Diyakini Aman
Sebelumnya, para ahli meyakini bahwa mudik 2022 akan aman dilakukan. Hal ini terlihat dari hasil sero survei terkait antibodi penduduk Indonesia di daerah asal dan tujuan mudik di Jawa Bali.
Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyampaikan hasil survei serologi SARS CoV-2 penyebab COVID-19 yang berkaitan dengan mudik.
Survei ini dilakukan di Jawa Bali pada Maret 2022. Hasil survei, menunjukkan, terjadi peningkatan proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS CoV-2.
Epidemiolog Pandu Riono, mengatakan, peningkatan ini tercatat sebesar 6,2 persen dalam tiga bulan.
"Survei kali ini untuk memersiapkan apakah penduduk di daerah asal dan tujuan mudik itu imunitasnya cukup bisa kita pakai sebagai dasar untuk kebijakan pelonggaran, untuk mudik yang sama sekali tidak dilarang," kata Pandu dalam pemaparan hasil survei bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Rabu, 20 April 2022.
"Ternyata hasil survei mendukung (mudik), proporsi penduduk di daerah asal dan tujuan mudik Jawa Bali yang mempunyai antibodi SARS CoV-2 sebesar 99,2 persen," Pandu menambahkan.
Advertisement