Liputan6.com, Jakarta Libur Lebaran yang lumayan panjang jadi ajang piknik bersama keluarga. Terlebih saat ini boleh mudik ya, jadi kemungkinan besar seluruh anggota keluarga berkumpul. Lalu, apakah ada cara berwisata yang aman di tengah masih ada bayang-bayang Omicron COVID-19?
Selama masih bisa menjalankan protokol kesehatan (prokes) cenderung lebih aman dari COVID-19.
Baca Juga
"Jadi, kalau kita masih bisa berwisata dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan itu masih agak aman," kata Kepala Program Studi Kedokteran Keluarga Layanan Primer Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Dhanasari Vidiawati MSc.CM-FM, Sp.KKLP.
Advertisement
Ia juga menganjurkan untuk menghindari berwisata di tempat-tempat tertutup. Lebih baik wisata libur Lebaran kali ini di tempat-tempat terbuka.
"Yang dianjurkan adalah berwisata di tempat terbuka dan masih bisa jaga jarak," kata Dhana lagi dalam diskusi daring bersama BNPB beberapa waktu lalu ditulis Minggu, 3 Mei 2022.
Seperti kita tahu ada banyak objek wisata tempat terbuka di Indonesia seperti kebun teh, air terjun, pantai, gunung, danau Namun, ingat juga pastikan di sana tidak tumpah ruah alias ada banyak orang. Jika masih bisa menjaga jarak itu relatif aman.
Lalu, bagaimana wisata yang berisiko COVID-19? Dhana menyebutkan bila wisata tersebut membuat orang jadi membuka masker seperti makan di tempat umum.
"Yang paling sulit adalah berada di tempat umum yang harus makan bersama," katanya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus COVID-19 Rendah Prokes Harus Ketat
Saat ini memang kasus COVID-19 tengah terkendali. Meski begitu masih ada orang yang saat ini terpapar COVID-19. Berdasarkan data per 1 Mei 2022, ada 7.474 kasus aktif yang sebagian besar menjalani isolasi di rumah.
Mengingat masih ada kasus aktif COVID-19 dengan jumlah tidak sedikit maka dari itu penggunaan masker serta penerapan protokol kesehatan yang lain merupakan upaya memutus mata rantai penularan virus SARS-CoV-2. Terlebih, ada sebagian orang yang terinfeksi tidak menimbulkan gejala.
"Pada saat Lebaran kita bertemu dengan kelompok rentan. Bila orang muda yang kena mungkin tidak ada gejala, atau gejala ringan. Namun, pada kelompok rentan seperti lansia atau pada mereka dengan penyakit kronis yang tidak terkontrol meski sudah divaksinasi satu dan 2 tetap ada potensi sakit dan dirawat," kata dokter spesialis paru konsultan Pompini Agustina yang juga Ketua Tim Pokja Penyakit infeksi Emerging RSPI Prof Dr Sulianti Saroso di kesempatan yang sama.
Seseorang yang sudah terinfeksi COVID-19 pun masih mungkin terkena lagi atau reinfeksi. Maka dari itu, hentikan penularan dan cegah penularan dengan tetap memakai masker serta menerapkan prokes lainnya termasuk saat berwisata libur Lebaran bersama keluarga.
Advertisement
Tips Piknik ala Dokter yang Juga Traveler
Dokter sekaligus traveler, Ratih Citra Sari masih bisa melakukan perjalanan wisata saat pandemi COVID-19. Namun yang patut digarisbawahi adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan tidak melanggar aturan.Â
Ratih pun membagikan empat tips berwisata aman di tengah pandemi. Pertama, pastikan tubuh dalam kondisi prima sebelum memulai kegiatan pelesiran.
"Jadi, bisa kita mulai dari diri sendiri ya. Kalau kita memulai wisata tentu kita harus sehat," ungkapnya dalam acara Dialog Produktif bertajuk Jalan Aman, Nyaman, beberapa waktu lalu.
Kedua, menyiapkan perlengkapan atau barang-barang tambahan saat berlibur. Khususnya terkait barang-barang untuk keperluan melindungi diri dari ancaman penularan virus Covid-19.
"Seperti hand sanitizer, masker sekali pakai itu harus bawa beberapa lembar karena kan satu hari harus berganti," contohnya.
Bawa Perlengkapan Makan Sendiri
Ketiga, membawa perlengkapan alat makan sendiri. Mengingat, air liur bisa menjadi media penularan virus corona jenis baru tersebut.
"Jadi, saya anjurkan bawa alat makan sendiri. Misalnya, membawa sendiri botol minum, kemudian sendok. Itu contoh sedikit," ucapnya.
Terakhir, pilih destinasi wisata yang sudah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE). Dengan begitu, kegiatan berpelesiran diharapkan bisa terbebas dari ancaman penularan virus Covid-19.
"Maka, kemudian pilih tempat wisata yang akan dituju sudah sesuai standar sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata," tukasnya.
Advertisement