Liputan6.com, Jakarta Usai makan tidak disarankan untuk langsung menggosok gigi. Beri jeda sekitar 30 menit dari makan agar kandungan asam yang berasal dari glukosa sudah menurun seperti disampaikan dokter spesialis konservasi gigi Dewi Isroyati.
"Glukosa dari makanan menghasilkan asam di rongga mulut yang menyebabkan hilangnya ion, membuat gigi dapat berlubang, kandungan asam akan turun dalam 20-30 menit," kata Dewi.
Baca Juga
Bila menggosok gigi dilakukan persis setelah makan maka kandungan asam dalam rongga mulut masih banyak dan justru akan menyebarkan asam ke seluruh gigi akibat disikat. Itu alasan waktu terbaik menyikat gigi adalah ketika kandungan asam sudah menurun.
Advertisement
"Baru saat itu kita sikat untuk membersihkan sisa asam," kata Dewi mengutip Antara.
Lalu, pasta gigi yang disarankan mengandung flouride. Kehadiran flouride berfungsi mengembalikan lagi mineral di gigi.
Dewi juga mengingatkan waktu terbaik menggosok gigi adalah sesudah sarapan dan sebelum tidur. Hal ini supaya sisa asam yang tidak dibersihkan juga bisa berakibat buruk bagi gigi. Asam yang menetap akan menyebabkan proses demineralisasi atau hilangnya ion dalam rongga mulut.
Tak Perlu Keras Menekan Saat Menggosok Gigi
Bukan cuma soal waktu, tekanan saat menggosok gigi juga harus diperhatikan. Tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan masalah abrasi gigi. Pilihlah sikat gigi dengan bulu lembut dan ujung yang kecil sehingga bisa lebih menjangkau ujung gigi sehingga rongga mulut lebih bersih.
Dewi mengingatkan untuk terus menjaga kesehatan gigi dan mulut, salah satunya memastikan tidak ada gigi berlubang. Bila memiliki gigi sehat maka ketika menyantap aneka makanan, termasuk makanan yang manis seperti kue-kue kering Lebaran.
"Kalau pada dasarnya gigi sehat,kalau kita minum atau makan yang manis tidak akan bermasalah," kata Dewi.
Advertisement
Cara Tepat Menggosok Gigi
Menggosok gigi dengan cara tepat juga perlu diketahui. Dokter gigi Callista Argentina mengatakan menggosok gigi untuk gigi dewasa sebaiknya menggunakan metode sikat gigi yang tepat, yaitu Metode Bass.
Seperti apa itu? Mengutip KlikDokter, berikut cara menggosok gigi yang tepat:
1. Hadapkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derajat diarahkan gusi arah ke akar gigi sehingga menyentuh tepi gusi. Dengan cara ini saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusinya dapat dipijat.
2. Sikat gigi digerakkan dengan getaran kecil-kecil ke depan dan ke belakang selama kurang lebih 15 detik. Untuk permukaan belakang gigi depan, sikat gigi dipegang secara vertikal.
3. Pakailah jenis sikat gigi yang berujung bulu lembut agar tidak melukai tepi gusi.
Bahaya Menggosok Gigi Cuma Sekali
Menurut dokter gigi di Manhattan, Keith Arbeitman, menggosok gigi hanya sekali sehari dapat menyebabkan periodontitis atau peradangan (infeksi) pada jaringan penyangga gigi (jaringan periodontium). Akibatnya gusi mudah berdarah dan memicu gigi goyang.
"Setidaknya butuh 24 jam terjadi penumpukan plak yang menyebabkan penyakit gusi. Hal inilah yang membuat Anda rentan kehilangan gigi dan harus mempertimbangkan implan yang sangat mahal," katanya, seperti dikutip Prevention.
Bila gigi berlubang bisa ditambal. Namun jika terjadi penyakit gusi, tentu tambalan tidak akan berguna. Pada akhirnya, gigi akan lepas dan kemampuan Anda mengunyah terganggu. Akhirnya Anda terkena gangguan lambung karena sistem cerna tidak dapat menghacurkan makanan dengan sempurna.
Satu lagi, kata Arbeitman, malas menggosok gigi juga membuat bau napas tak sedap. Bahkan ketika Anda mencoba untuk menutupinya dengan permen.
"Tidak menyikat gigi memungkinkan bakteri berkembang biak di dalam mulut Anda sehingga terjadi penumpukan plak. Plak ini menyebabkan bau busuk pada mulut," ujarnya.
Advertisement