Liputan6.com, Jakarta Negara tetangga Indonesia, Australia, mengonfirmasi temuan kasus pertama warganya terpapar virus monkeypox atau cacar monyet. Kasus pertama yang terkonfirmasi pada seorang pria Melbourne berusia 30-an tahun yang baru saja tiba dari Inggris-- yang mana terdapat klaster cacar monyet di sana--.
Pria Melbourne itu mengalami gejala ringan sebelum dia kembali ke Melbourne pada 16 Mei 2022. Ketika merasa tak enak badan ia segera ke dokter umum untuk mendapatkan pengobatan seperti disampaikan menurut Departemen Kesehatan Victoria.
Baca Juga
Setelah melakukan serangkaian pengujian laboratorium diketahui bahwa pria itu terpapar virus monkeypox yang biasanya menular pada hewan. Segera saja pria tersebut menjalani isolasi di rumah seperti mengutip 9 News, Jumat (20/5/2022).
Advertisement
Selain pria warga Melbourne, ada juga kasus suspek di Sydney berumur 40-an. Pasien berjenis kelamin pria juga dengan gejala ringan. Ia mengalami sakit beberapa hari usai kembali dari perjalanan Eropa. Belum diketahui dengan pasti apakah terpapar virus monkeypox tapi dia dan orang-orang yang kontak erat dengannya sudah mengisolasi diri di rumah.
"Proses tes untuk pria itu tengah berlangsung dan nampaknya bakal keluar dalam beberapa hari ke depan," kata New South Wales Health Minister Brad Hazzard.
Â
Tidak Mudah Menular dari Manusia ke Manusia
Victoria's Chief Health Officer Brett Sutton mengatakan bahwa virus monkeypox secara teori tidak mudah menular antara manusia ke manusia lainnya. Dan, biasanya orang yang terpapar bakal sembuh sendiri dalam dua hingga tiga minggu.
"Penularannya itu dengan kontak langsung kulit ke kulit melalui kulit yang luka, cairan atau nanah pada lesi, atau kontak tatap muka yang berkepanjangan melalui transmisi pernapasan," kata Brett.
Gejala cacar monyet amat mirip dengan flu. Lalu, muncul ruam dengan lesi yang sering gatal atau nyeri muncul di kulit.
Meski kasus ini tengah naik di Eropa dan Inggris, Brett dan pemerintah setempat tidak akan melarang warganya pergi ke sana. Namun, warga harus tetap waspada bila mendapati gejala penyakit jika mereka bepergian.
Advertisement
Fakta tentang Monkeypox
Menurut Kementerian Kesehatan RI, monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang seperti monyet, tikus Gambia dan tupai.
Penyakit ini menular lewat kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang sudah sakit cacar monyet.
Hindari juga kontak fisik dengan orang terinfeksi atau material yang terkontaminasi.Â
Â
2. Sangat Jarang Menular dari Manusia ke ManusiaÂ
Mengutip WebMD, infeksi cacar monyet ke manusia pertama yang diketahui terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Menurut Kemenkes RI penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.
Â
Gejala
Gejala yang muncul bila terpapar cacar air adalah demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah beneing, neueri punggung, nyeri otot dan kelelahan ruam mulai dari wajah ke bagian tubuh lain.
Cacar monyet juga hanya bisa didiagnosis lewat pemeriksaan laboratorium. Cacar monyet bisa dicegah dan sembuh dengan sendirinya dalam 14 sampai 21 hari.
Dalam konferensi pers pada Mei 2019, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi virus cacar monyet. Pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul.
 Â
4. Wilayah yang Kerap Ada Kasus Cacar Monyet
Kemenkes juga mengingatkan untuk masyarakat yang baru kembali dari wilayah terjangkit cacar monyet, segeralah memeriksakan diri jika mengalami demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam kulit dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan.
Secara global, wilayah yang kerap ada kasus cacar monyet adalah Afrika Tengah dan Barat (Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon, dan Sudan Selatan).
Â
Advertisement