Sukses

Terbukti! WNI Masuk Singapura dan Pulang ke Indonesia Tanpa PCR atau Antigen

Tidak perlu ragu lagi ke Singapura karena pulang ke Indonesia tanpa PCR atau antigen

Liputan6.com, Singapura - Pemerintah Singapura terhitung sejak Selasa, 26 April 2022, mencabut aturan wajib tes PCR maupun antigen bagi wisatawan yang sudah vaksinasi COVID-19 lengkap alias dua dosis.

Tidak terkecuali warga negara Indonesia (WNI) yang hendak berlibur ke Kota Singa, bisa langsung terbang tanpa harus colok-colok hidung terlebih dahulu.

Setibanya di Singapura, baik WNI maupun wisatawan dari negara mana saja, tidak harus lagi menjalani karantina selama beberapa hari.

Tiga pekan berselang, giliran Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengumumkan secara langsung bahwa pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke Indonesia tidak perlu lagi PCR atau antigen.

Hal itu dilakukan lantaran penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air dinilai semakin terkendali.

"Bagi pelaku perjalanan dalam dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksin lengkap, sudah tidak perlu melakukan tes PCR dan antigen," kata Jokowi dalam konferensi pers pada Selasa, 17 Mei 2022.

Sehingga mulai Rabu, 18 Mei 2022, PPLN dari negara mana saja --- termasuk Singapura --- tidak perlu lagi menyerahkan hasil tes COVID-19.

Meski begitu, masih banyak WNI yang ragu untuk ke luar negeri karena takut aturan baru pemerintah Indonesia belum berlaku.

Namun, berdasarkan pengalaman jurnalis Liputan6.com yang baru saja melakukan perjalanan ke sana, masuk ke Singapura dan pulang ke Indonesia benar-benar tanpa swab test PCR atau antigen.

Hanya saja ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan sebelum travelling ke Singapura.

2 dari 4 halaman

Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Travelling ke Singapura

Selain tentu saja paspor dan sejumlah uang, berikut hal-hal lain yang meski Anda persiapkan sebelum travelling ke Singapura.

1. Sertifikat Vaksinasi COVID-19

Penerbangan ke Singapura pada Jumat, 20 Mei 2022, menggunakan maskapai Batik Air. Setibanya di loket check in yang berada di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, hal pertama yang ditanya petugas adalah sertifikat vaksinasi COVID-19.

Takut aplikasi PeduliLindungi tidak bekerja maksimal di negara orang, disarankan untuk mencetak sertifikat vaksinasi COVID-19 dosis satu, dua, dan booster.

Dengan membawa print out sertifikat vaksinasi, mudah untuk langsung menyerahkannya ke petugas apabila sewaktu-waktu diperlukan.

Dan, yang juga tidak kalah penting, jangan lupa sertifikat vaksinasi COVID-19 yang sudah di-konversi ke versi EU (Eropa) atau WHO.

Berikut cara konversi PeduliLindungi untuk perjalanan luar negeri :

- Buka aplikasi PeduliLindungi

- Klik nama yang berada di pojok kiri bagian atas, lalu pilih Vaccine Certificate

- Lalu pilih Convert My Certificate. Anda bisa memilih mau versi WHO atau negara yang dituju.

- Ikuti petunjuknya.

2. Asuransi

Sesuai Pasal 28, asuransi merupakan 'jaminan' wabah penyakit menular sebagai akibat langsung dari COVID-19.

Premi dengan tujuan Singapura sebesar Rp83 ribu. Dengan rencana perjalanan sekali perjalanan untuk perorangan bersifat esensial.

3 dari 4 halaman

Hal Lainnya

3. Singapore Arrival Card (SGAC)

Anda yang sering bolak-balik ke Singapura sebelum pandemi COVID-19, pasti sudah cukup familiar dengan kegiatan mengisi data di secarik kertas yang dibagikan pramugari atau pramugara sebelum pesawat mendarat.

Kertas yang sudah diisi diserahkan ke petugas Imigrasi pada saat proses pengecekan pasport sebelum Anda keluar dari Changi International Airport.

Nah, saat ini hal seperti itu sudah tidak ada lagi. Sebagai gantinya, pengisian data-data Anda dilakukan di situs Immigration & Checkpoints Authority Singapore.

Seperti yang tertera di halaman muka situs ica.gov.sg bahwa SGAC bukan visa. SGAC memfasilitasi pengiriman informasi pribadi, perincian perjalanan, dan pernyataan kesehatan semua calon wisatawan yang ingin masuk ke Singapura.

Ketidaktahuan calon pelancong akan hal ini yang membuat terjadi penumpukan di loket check in. 

Berikut proses pengisiannya :

- Klik situs ica.gov.sg

- Pilih Visitors

- Klik SG Arrival Card

- Pilih Submit Online

- Pilih Foreign Visitors

- Apabila Anda pergi seorang diri pilih 'Individual Submission' atau 'Group Submission' jika beramai-ramai.

- Tinggal isi semua data yang diminta.

Catatan penting :

- Pengisian data harus dilakukan H-3 sebelum keberangkatan alias tiga hari sebelum Anda terbang. Agar tidak terjadi penumpukan data di sistem.

- Isilah dengan hati-hati dan teliti. Apabila terjadi kesalahan dalam memasukkan data, Anda harus mengulangnya dari awal.

4. Masker

Status pandemi COVID-19 di Singapura sama seperti Indonesia, belum benar-benar usai. Memang pemerintah setempat sudah mengizinkan masyarakatnya melepas masker saat berkegiatan di luar ruangan. Namun, masker harus kembali dipakai saat memasuki area tertutup dan ramai. 

Meski begitu, dari pantauan selama empat hari berada di sana, terlihat masih banyak warganya yang memilih tetap memakai masker ketika berada di luar ruangan. 

Jadi, daripada Anda harus mencari-cari masker di sana yang harganya juga tidak murah, tidak ada salahnya membawa banyak stok masker dari Indonesia.

4 dari 4 halaman

Selamat Datang di Singapura

Apabila semua syarat di atas terpenuhi, proses pengecekan data Anda di loket Imigrasi Changi International Airport tidak akan berjalan lama. 

Tidak banyak juga yang ditanyakan ke wisatawan. Hanya hal-hal sederhana seperti berapa lama di Singapura, rencananya menginap di mana, dan proses pengecekan standar lainnya. 

Pun ketika akan pulang ke Indonesia, di loket check in maskapai Batik Air hanya ditanya sudah memiliki aplikasi PeduliLindungi atau belum dan mengecek sertifikat vaksinasi COVID-19 apakah sudah dosis lengkap atau belum. 

Sesampainya di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pelaku perjalanan luar negeri diminta untuk melakukan scan barcode di PeduliLindungi sebagai tanda kedatangan dan dicek suhu. 

Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri Indonesia, apabila suhu tubuh PPLN lebih dari 37,5 derajat Celcius akan dilakukan tes usap antigen. PPLN dapat menunggu hasilnya di rumah, hotel, atau tempat karantina yang disediakan pemerintah.

Apabila negatif COVID-19, Anda dibolehkan melanjutkan kegiatan. Jika ternyata positif, Anda diharuskan melakukan isolasi. Lagipula Anda tidak bisa ke mana-mana karena status di PeduliLindungi Anda akan berwarna hitam. 

Selamat berlibur!