Liputan6.com, Bali - Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Abdulla Shahib terkesan dengan capaian vaksinasi COVID-19 lengkap di Indonesia. Persentase masyarakat Indonesia yang sudah divaksinasi lengkap terbilang tinggi.
“Saya terkesan dengan upaya Indonesia dalam menghadapi pandemi dan pentingnya pemerataan vaksin sebagai solusi akhir untuk mengakhiri pandemi," ucap Abdulla dalam rangkaian acara 'The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022' di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Rabu, 25 Mei 2022.
Baca Juga
"Ini terbukti dengan tingginya persentase dari total populasi Indonesia yang sekarang sudah disuntik vaksinasi COVID-19 lengkap."
Advertisement
Perkembangan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air pada 25 Mei 2022 pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi dosis pertama di angka 96,05 persen atau lebih dari 200 juta yang disuntik. Vaksinasi dosis kedua di angka 80.24 persen atau 167,11 juta orang yang disuntik.
Data Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia juga mencatat, vaksinasi dosis ketiga atau booster di angka 21,50 persen atau 44,7 juta orang yang baru disuntik booster. Sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia berjumlah 208,2 juta orang dari 270 juta penduduk.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tujuan Mencapai Vaksinasi COVID-19 Universal
Abdulla Shahib melanjutkan, pemulihan negara di berbagai sektor akibat pandemi COVID-19 adalah prioritas pertama dan utama bagi PBB. Diharapkan selu
“Tujuan kami adalah untuk mencapai vaksinasi universal, sebagai satu-satunya jeda kami dari COVID-19 karena tidak ada yang aman sampai semua orang aman,” ujar Abdulla dalam pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy.
Kepada Abdulla, Muhadjir menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah mendorong upaya membangun ketangguhan bangsa melalui pemulihan sektor sosial - ekonomi dari pandemi COVID-19. Ini sejalan dengan tema Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022.
“Salah satunya, kami melakukan vaksinasi COVID-19. Hingga 23 Mei 2022 vaksinasi telah mencapai 61,38 persen populasi atau setara dengan 165 juta orang,” ujarnya melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Selain itu, Indonesia juga aktif membangun kerjasama internasional, yang mana salah satunya bersama Negara-negara Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong penguatan Preparedness and Response System melalui Pandemic Treaty.
Advertisement
Vaksinasi Jadi Strategi Respons COVID-19
Dalam pembaruan Strategic Preparedness and Response Plan COVID-19 yang diterbitkan WHO pada Februari 2021, vaksinasi COVID-19 dimasukkan ke dalam respons global. Secara rinci, strategis Global 2021 di antaranya:
• Menekan transmisi melalui pemerataan vaksin dan vaksinasi COVID-19 yang adil. Pelaksanaan yang direkomendasikan efektif dan kesehatan masyarakat dan tindakan sosial berbasis bukti dan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi, termasuk mendeteksi dan menguji kasus yang dicurigai.
Kemudian menyelidiki kelompok kasus; melacak kontak, karantina kontak yang didukung; mengisolasi kemungkinan dan kasus yang dikonfirmasi; menerapkan langkah-langkah untuk melindungi kelompok berisiko tinggi
• Mengurangi keterpaparan dengan memungkinkan masyarakat untuk mengadopsi perilaku pengurangan risiko dan praktik infeksi pencegahan dan pengendalian, termasuk menghindari keramaian dan menjaga jarak fisik dari orang lain; mempraktikkan kebersihan tangan yang benar; penggunaan masker yang benar dan rasional; dan meningkatkan ventilasi dalam ruangan
• Memberdayakan masyarakat untuk memimpin atau menjadi bagian dari respons proses pengambilan keputusan dengan memperkuat komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat pendekatan yang dapat memperkuat solusi lokal, meningkatkan kepercayaan sosial, dan pada akhirnya pengurangan dampak negatif COVID-19
Bangun Ketahanan Kesehatan
Upaya menghadapi potensi ancaman dan kerentanan pandemi global di masa mendatang, Indonesia berkomitmen membangun ketahanan kesehatan (health resiliencies) untuk menciptakan populasi sehat yang mampu secara kolektif mencegah dan menghadapi krisis tanpa meninggalkan siapapun.
“Indonesia berkomitmen besar terhadap pemberdayaan perempuan serta kesetaraan gender sebagai bagian dari penghormatan terhadap hak asasi manusia berdasarkan prinsip keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan,” jelas Menko Muhadjir Effendy.
Hingga tahun 2021, 10 dari 100 perempuan berusia 15 tahun ke atas di Indonesia berhasil meraih ijazah perguruan tinggi.
Adapun peran Majelis Umum PBB sangat penting dalam memperkuat resolusi pada Hak Asasi Manusia dan dukungan Kemanusiaan secara global, khususnya mendorong upaya pemulihan COVID-19 untuk memastikan masyarakat global aman melalui Pandemic Treaty.
“Pemerintah Indonesia terbuka untuk peluang kolaborasi global untuk pengurangan risiko bencana, pemulihan dari COVID-19, serta program dalam pemberdayaan perempuan dan pemuda,” imbuh Muhadjir.
Di sisi laina, penyelenggaraan GPDRR ke-7 di Bali menurut Abdulla merupakan bukti komitmen dan kepemimpinan Indonesia dalam isu pengurangan risiko bencana.
“Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Muhadjir, sebagai Ketua Panitia Nasional GPDRR, atas persiapan dan pengaturan pertemuan yang sangat baik. Saya yakin bahwa di bawah bimbingan Anda yang mampu, GPDRR akan menghasilkan hasil yang sukses,” tutupnya.
Advertisement