Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa memprihatinkan tengah dialami Gubernur Jawa Barat. Anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, dinyatakan hilang karena terseret arus Sungai Aare Swiss pada Kamis, 26 Mei 2022, waktu setempat.
Perwakilan pihak keluarga Emil, Elpi Nazmuzaman mengungkapkan bahwa Eril anak Ridwan Kamil mengalami kesulitan untuk naik ketika selesai berenang sebelum kemudian terbawa arus yang deras di sungai tersebut.
Baca Juga
"Pada saat akan naik ke atas, kelihatannya ada kesulitan yang kami juga tidak paham bagaimana kondisinya. Cuma itu informasi yang kami terima," ujar Elpi dalam keterangan pers secara daring pada Jumat, 27 Mei 2022.
Advertisement
"Barangkali ada arus begitu. Singkatnya yang lain bisa naik ke darat, Eril kemudian terbawa arus. Itu informasi yang kami terima per jam 11 malam tadi," dia menambahkan.
Meski belum diketahui apa penyebab pasti yang membuat Eril kesulitan untuk naik ke darat, hipotesa awal yang menjadi kemungkinan penyebabnya adalah anak Ridwan Kamil tersebut mengalami kram.
Kram tersebut mungkin terjadi pada bagian kaki dan perut akibat dinginnya suhu air pada sungai tersebut. Sehingga membuat Eril kesulitan untuk kembali naik ke darat. Ditambah dengan arus air Sungai Aare Swiss yang kencang.
Mengutip laman A3 Performance, kram otot yang terjadi pada saat berenang terutama pada bagian kaki merupakan hal yang begitu umum.
Kram Akibat Air Dingin
Ada berbagai penyebab kram otot saat berenang bisa terjadi. Salah satunya ternyata memang dapat disebabkan oleh suhu air yang terlalu dingin.
Meskipun suhu air untuk berenang bisa berubah-ubah, namun berenang pada suhu berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya memungkinkan adanya kram terutama pada bagian kaki.
"Kolam air yang lebih dingin akan lebih berisiko dalam hal pembentukan kram otot. Apalagi berenang di perairan terbuka seperti danau atau sungai," begitu keterangan yang tertulis dalam laman A3 Performance.
Hal tersebut lantaran ketika suhu tubuh tidak sempat untuk pemanasan, maka otot akan berkontraksi akibat air dingin dan perubahan suhu yang cepat.
Kram kaki dan pergelangan kaki dapat terjadi pada perenang dari semua kemampuan. Kram yang parah akan menyebabkan otot-otot di dalam kaki terkunci di tengah-tengah berenang, sehingga tidak mungkin untuk melanjutkan berenang dengan bentuk yang benar.
"Kram paling sering melibatkan kaki atau betis, paha bagian depan atau paha belakang terkadang ikut terpengaruh," ujar ahli ortopedi chiropractic dan ketua komite kedokteran olahraga Amerika Serikat Masters Swimming (USMS), Jessica Seaton mengutip USMS.
Advertisement
Pencarian Masih Dilakukan
Lebih lanjut Elpi menjelaskan bahwa pencarian Eril akan dilanjutkan kembali hari ini sejak pukul sembilan pagi waktu setempat.
Sebelumnya, Elpi mengungkapkan bahwa tujuan Eril dan keluarga melakukan perjalanan ke Swiss adalah untuk mencari sekolah S2. Hal tersebut lantaran Eril sebentar lagi akan lulus dari S1-nya dan hendak melanjutkan S2.
"Dalam kegiatan mencari sekolah dan beasiswa ini, inalilahi wainalilahi rojiun terjadi musibah. Beliau (Eril) hanyut ketika berenang di sungai," kata Elpi.
Eril dikabarkan hanyut di sungai pada pukul lima sore waktu setempat. Pencarian pun sempat dilakukan namun terhenti karena hari sudah mulai gelap.
Pria yang akrab disapa Eril tersebut terbawa arus di sungai dengan panjang 288 kilometer. Sungai Aare sendiri merupakan sungai terpanjang yang ada di Swiss.
"Kronologinya, Eril berenang di Sungai Aare, Bern bersama adik dan kawannya. Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya," ujar Elpi.
Elpi menjelaskan bahwa kondisi Eril terkini masih dalam pencarian oleh tim SAR dan polisi di Swiss. Pencarian tersebut juga sempat terhenti sementara karena hari sudah mulai gelap.
Kondisi Cuaca
Pada saat kejadian, Epil juga mengungkapkan bahwa cuaca berada dalam kondisi yang cerah. Hanya saja ketika ingin naik ke permukaan, Eril terbawa arus sungai yang deras sebelum sempat mendapatkan bantuan dari kawannya.
"Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah,” ujar Epil.
Dalam kejadian tersebut, sang ayah Ridwan Kamil diketahui sedang tidak berada di tempat. Saat itu, pria berusia 50 tahun ini sedang berada di Inggris untuk menjalankan kegiatan pemerintahan bersama delegasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Dikabarkan Ridwan Kamil akan segera menyusul usai kabar menerima kabar tersebut dari sanak keluarga yang berada di Swiss.
"Pak Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat," ujar Epil.
Advertisement