Liputan6.com, Jakarta Nyeri, terdapat benjolan yang sensitif di area anus, gatal, hingga munculnya darah segar menetes dari anus saat buang air besar merupakan beberapa gejala yang dirasakan para penderita ambeien. Tentunya hal ini membuat para penderita ambeien nggak nyaman beraktivitas sehari-hari.Â
Spesialis Bedah Digestif dari Rumah Sakit EMC Cikarang & Pekayon, dr. Felmond Limanu, Sp.B.SubBDig menjelaskan, penyakit ambeien merupakan gangguan dari hemorrhoids. Jadi, hemorrhoids adalah jaringan bantalan pada anus yang isinya pembuluh darah dan otot-otot polos yang normal ada.Â
Baca Juga
Upaya Berkelanjutan BRI Mendukung Kelompok Usaha Tanah Miring di Merauke Lewat Pemasar Mikro
Cerita Mantri BRI Agustina Etwiory Dedikasikan Hidupnya untuk Majukan Ekonomi Desa di Merauke
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi Perah Rakyat, PT Nestlé Indonesia Raih Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
"Semua orang punya, namun karena beberapa sebab, hemorrhoids jadi terganggu yang menyebabkan kondisinya membesar dan penggantungnya jadi longgar. Sehingga prolaps atau keluar melalui anus," jelas dr. Felmond dalam wawancara virtual pada Jumat (27/5).Â
Advertisement
Lebih lanjut, dr. Felmond menjelaskan, sebenarnya jaringan hemorrhoids terdapat di bagian atas, namun karena membesar dan penggantungnya longgar sehingga jaringan tersebut keluar. Itulah yang menyebabkan setelah Buang Air Besar (BAB) muncul benjolan di bagian bawah.Â
"Pembesaran hemorrhoids itu yang biasa kita sebut dengan istilah ambeien atau wasir," katanya.Â
Penyebab dan Stadium Ambeien
Selama ini yang kita tahu, ambeien disebabkan karena terlalu lama straining atau mengejan saat BAB. Namun sebenarnya, ambeien dapat terjadi karena beberapa penyebab yang akhirnya menjadi kompleks.Â
Diketahui, ambeien paling sering terjadi karena masalah diet dan gaya hidup. Orang yang menjalankan diet dengan cara nggak tepat, umumnya justru kurang makan serat dan air putih.Â
"Kalau dari gaya hidup itu orang-orang yang kurang olahraga, obesitas, lalu orang yang kalau BAB terlalu lama karena sambil baca koran atau main smartphone," jelas dr. Felmond.Â
Selain itu, hemorrhoids juga bisa disebabkan karena adanya penyakit lain, seperti tumor usus besar. Kondisi tersebut membuat pasien terus mengejan hingga menyebabkan gangguan hemorrhoids.
Kamu juga harus tahu bahwa ambeien atau wasir memiliki tingkatan atau stadium. Dokter Felmond menjelaskan hemorrhoids dibagi menjadi dua, yaitu bagian eksternal dan internal. hemorrhoids internal dibagi menjadi empat stadium atau grading, yaitu:Â
- Grade satu kondisi jaringan sudah bengkak namun belum prolaps atau keluar dari anus
- Grade kedua sudah bengkak dan keluar, namun setelah BAB jaringan akan masuk sendiri
- Grade ketiga kondisi bengkak, sudah keluar, namun harus didorong agar dapat masuk kembali
- Grade keempat, kondisinya sudah parah karena menghitam, nyeri, dan nggak bisa masuk lagi meski harus didorong
Advertisement
Penanganan Ambeien yang Tepat dan Minim Sakit
Menurut dr. Felmond, jika pasien menderita ambeien, untuk memeriksakan diri ke dokter. Nantinya dokter akan mengecek seberapa parah ambeien atau wasir yang diderita.Â
"Untuk penanganan ambeien pun akan dilihat berdasarkan grading-nya. Kalau grade 1-2 dapat dicoba dengan obat-obatan, seperti pemberian paracetamol atau ibuprofen yang diminum untuk mengurangi nyeri. Juga bisa obat anti nyeri golongan lain yang bisa mengurangi nyeri dan bengkak," katanya.Â
Lalu jika hasil diagnosis menunjukkan ambeien sudah masuk grade tiga atau empat, pasien disarankan untuk menjalankan operasi. Nah, prosedur operasi minimal invasif yang dapat dilakukan dengan metode baru, yaitu HAL-RAR.Â
Sebelum membahas teknik HAL-RAR, ketahui dulu penjelaskan mengenai fungsi hemorrhoids. Dokter Felmond menjelaskan ada dua fungsi hemorrhoids yang harus diketahui.Â
Pertama, fungsi hemorrhoids sebagai bantalan anus. Kedua fungsi hemorrhoids sebagai sensasi dan perasa pada saat proses defekasi (BAB).Â
"Biasanya kita akan tau tanpa melihat kalau BAB ini yang mau keluar udara atau cair seperti diare. Kalau hemorrhoids diangkat, maka fungsinya hilang. Ini akan terjadi kalau operasi dilakukan konvensional,"Â
Selain itu, jika operasi konvensional dilakukan, maka akan muncul risiko nyeri di banyak ujung saraf sekitar anus. Risiko lainnya adalah perdarahan.Â
Lalu untuk penanganan ambeien atau wasir yang minim invasif, pasien dapat menjalankan teknik HAL-RAR. Salah satu keunggulan teknik ini adalah nyeri yang dirasakan lebih ringan dan resiko perdarahan sangat kecil.Â
HAL atau Hemorrhoid Arterial Ligation adalah pengikatan pembuluh darah hemorrhoids agar aliran darah mengecil. Bantalan tersebut, lanjut dr. Felmond berisi banyak pembuluh darah, sehingga ketika diikat diharapkan dalam 2-3 minggu ke depan akan mengecil dan menjadi normal kembali.Â
Sementara RAR atau Recto Anal Repair menjadi metode yang dilakukan untuk mengikat kembali jaringan hemorrhoids keatas, di tempat yang seharusnya.
"Sehingga HAL-RAR itu mengatasi masalah pembesaran atau enlargement-nya dan mengatasi prolaps-nya. Jadi hemorrhoidsnya bisa berfungsi kembali. Keuntungan teknik ini tidak membuang hemorrhoids, HAL-RAR ini tidak pakai pisau sama sekali. Jadi kami hanya menjahit saja sehingga risiko perdarahannya sangat minimal, risiko nyerinya juga sangat minimal," jelas dr. Felmond.Â
Dengan menjalankan tindakan ini, pasien dapat beraktivitas normal seperti biasa. Itu karena tindakan HAL-RAR dilakukan singkat atau sekitar 30-45 menit. Nah, buat kamu yang ingin berkonsultasi mengenai ambeien atau wasir, jangan khawatir lagi ya!
Kamu dapat langsung datang ke RS EMC Cikarang atau Pekayon dan berkonsultasi ke dr. Felmond Limanu, Sp.B.SubBDig yang praktek di hari Senin-Sabtu. Nantinya dokter akan menanyakan keluhan dan mendiagnosis grade ambeien yang kamu alami.Â
Â
(*)