Sukses

Kota Bandung Rintis Posyandu Remaja Sepanjang 2022

Posyandu Remaja membutuhkan inovasi agar dapat mengundang ketertarikan remaja untuk berkonsultasi seputar kesehatan ataupun mendapatkan edukasi

Liputan6.com, Bandung - Sejumlah 80 pos pelayanan kesehatan terpadu (Posyandu) remaja akan dibentuk di sepanjang tahun 2022. Ide ini digagas oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung bekerja sama dengan seluruh Karang Taruna.

Inisiasi pembentukan Posyandu Remaja Kota Bandung dipicu oleh hasil survey kesehatan berbasis sekolah di Indonesia tahun 2015.

Data itu menyebutkan pada usia 12-18 tahun menunjukkan sebanyak 41,8 persen pelajar laki-laki dan 4,1 persen pelajar perempuan mengaku pernah merokok.

"32,82 persen diantaranya merokok pertama kali pada umur di bawah 13 tahun," ujar Anhar Hadian, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung ditulis Senin, 6 Juni 2022.

Data yang sama menunjukkan 8,26% pelajar laki-laki dan 4,17 persen pelajar perempuan pernah melakukan hubungan seksual, serta berbagai permasalahan kesehatan lainnya.

Anhar mengatakan kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi melibatkan semua unsur.

Anhar menyebutkan tantangan menyelenggarakan Posyandu Remaja adalah bagaimana caranya mengajak para remaja datang ke Posyandu. Hal itu terkait dengan waktu penyelenggaraan Puskesmas yang perlu disesuaikan dengan waktu para remaja.

Berbeda dari Posyandu Balita dan Posyandu Lansia, Posyandu Remaja perlu menyesuasikan dengan jam sekolah mereka.

"Kalau Posyandu Balita, orangtua akan datang membawa balitanya karena memiliki kepentingan untuk mengetahui perkembangan anaknya. Posyandu Lansia, pesertanya akan datang sendiri karena mereka membutuhkan wadah untuk berkumpul dan bersosialisasi, sedangkan remaja tidak bisa diajak ke Posyandu ketika jam kerja Puskesmas karena itu masuk jam sekolah mereka," kata Anhar.

 

 

2 dari 4 halaman

Perlu Inovasi

Anhar menegaskan Posyandu Remaja membutuhkan inovasi agar dapat mengundang ketertarikan remaja untuk berkonsultasi seputar kesehatan ataupun mendapatkan edukasi di Posyandu. Hal ini bisa tercapai apabila pesan yang disampaikan menarik bagi kaum remaja.

Sedangkan Dewi Primasari, Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Bandung menjelaskan, bahwa Posyandu Remaja dibentuk agar dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi remaja.

Selain itu mendorong kebiasaan-kebiasaan baik pada remaja agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang merugikan kesehatannya di masa depan, seperti merokok, perilaku seks bebas, jarang sikat gigi, minim aktivitas fisik, kurang makan buah dan sayur, dan sebagainya.

"Tujuan umum Posyandu Remaja adalah untuk mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi remaja. Intervensi masalah kesehatan usia sekolah dan remaja berpengaruh pada perilaku, lingkungan, genetik, dan pelayanan kesehatan," jelas Dewi.

3 dari 4 halaman

Mendekatkan Yankes dari, oleh, dan untuk Remaja

Dewi menuturkan salah satu prinsip Posyandu Remaja dengan mendekatkan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk remaja yang ada di setiap kelurahan.

Sementara itu psikolog dari Pusat Riset Universitas Padjajaran, Mawar Nitta Pohan memaparkan tentang ruang lingkup pendidikan kesehatan dalam Posyandu Remaja adalah seputar jati diri yang akan membantu remaja membentuk dirinya dalam mengambil keputusan.

"Posyandu Remaja seharusnya membantu dan membimbing remaja agar mereka mempunyai bekal yang cukup menuju masa dewasa saat menentukan keputusan," ungkap Mawar.

Terkait hal ini, ia menyarankan agar penguatan pendidikan kesehatan remaja dalam Posyandu Remaja perlu mengutamakan pendekatan terlebih dahulu kepada sekolah.

Alasannya, karena sekolah berperan penting dalam kehidupan remaja. Selain itu, perlu ada isu menarik yang sesuai dengan minat para remaja.

4 dari 4 halaman

Komitmen Dinkes Kota Bandung

Ketua Karang Taruna Kota Bandung, Andri Gunawan memberikan dukungan penuh dan komitmennya dalam penyelenggaraan posyandu remaja di wilayah kelurahan-kelurahan di Kota Bandung.

"Integrasi kegiatan Karang Taruna Kelurahan dengan kegiatan Posyandu Remaja, sehingga remaja dapat mendapatkan lebih banyak manfaat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan," tukas Andri.

Mendatang, Dinas Kesehatan Kota Bandung bersama para para pemegang kebijakan lainnya berkomitmen agar Posyandu Remaja akan seperti Posyandu Balita maupun Lansia yang bisa diakses dengan mudah dan terjangkau di semua wilayah Kota Bandung. (Arie Nugraha)

Video Terkini