Liputan6.com, Jakarta Vaksin BUMN yang dikembangkan anak negeri kini tengah dalam uji klinis fase ketiga. Bila nanti hasilnya baik, diharapkan bisa membantu meningkatkan capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
"Kalau vaksin ini sudah selesai uji klinis fase 3 dengan hasil yang baik, tentu sangat mendukung percepatan vaksinasi dan membantu percepatan penanganan pandemi,” Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K).
Baca Juga
Meski kasus COVID-19 rendah, vaksinasi masih menjadi salah satu upaya dalam mempercepat penanganan pandemi.
Advertisement
Lalu, menurut Agus kehadiran vaksin BUMN juga menunjukkan bukti bahwa Indonesia mampu membuat vaksin COVID-19. Dengan adanya pengembangan vaksin BUMN maka Indonesia akan mampu menjadi hub produksi vaksin dunia.
“Inovasi yang dilakukan dengan mengembangkan vaksin COVID-19 di Tanah Air perlu mendapatkan apresiasi, karena menunjukkan langkah yang sangat baik dalam pengembangan teknologi di bidang kesehatan,” kata pria yang sehari-hari praktik di RS Persahabatan Jakarta Timur itu mengutip Antara.
Kehadiran vaksin BUMN juga dirasa bisa membantu meningkatkan pemerataan distribusi vaksin COVID-19.
"Harapannya dengan adanya vaksin BUMN nantinya akses terhadap vaksin dapat terus meningkat dan sampai pada semua sasaran, merata sampai ke ujung Indonesia," kata epidemiolog Masdalina Pane.
Vaksin BUMN Target Diproduksi Juli 2022
Pada Kamis 9 Juni 2022 lalu Vaksin BUMN kick off atau mulai uji klinis fase 3. Menurut Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir, jika semua berjalan lancar maka target Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat keluar pada Juli.
“Setelah EUA keluar kita mulai produksi. Dan kita sudah menyiapkan kapasitas produksi yang cukup besar. Di mana untuk vaksin BUMN ini kami telah menyiapkan kapasitas 120 juta dosis per tahun. Tentunya nanti akan diproduksi sesuai kebutuhan,” ujar Honesti dalam konferensi pers di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022).
Ia menambahkan, uji klinis yang dilakukan pada vaksin BUMN diawali dengan peruntukkan vaksin primer dosis satu dan dua.
“Namun, karena jumlah vaksinasi primer di Indonesia sudah cukup besar, kemungkinan besar akan diprioritaskan pula untuk booster.”
“Kemudian diuji pula untuk anak karena kita memang masih kekurangan suplai vaksin untuk anak karena memang belum banyak vaksin yang mendapatkan izin untuk diberikan ke anak.”
Uji klinis vaksin BUMN fase ketiga rencananya akan diberikan kepada 4.050 subjek dengan batasan usia 18 sampai 70 tahun.
Advertisement
Kebanggan Anak Bangsa
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa vaksin BUMN merupakan vaksin karya anak bangsa yang salah satu tujuan pembuatannya adalah agar Indonesia tidak terus bergantung pada negara lain.
“Kita melakukan transformasi supaya kita bisa tidak terus bergantung dengan negara lain, dalam konteks bahan baku obat, dalam konteks kesehatan secara menyeluruh, supaya masyarakat juga percaya pada kesehatan yang dibangun di dalam negeri.”
“Ataupun terobosan seperti hari ini, bagaimana kita mempunyai vaksin sendiri tidak terus mengimpor vaksin. Tentu dengan konteks ini kenapa hari ini kita kembali membuktikan bahwa kita bisa bekerja sama dan memberikan solusi terbaik untuk bangsa dan negara,” ujar Erick.
Distribusi Vaksin BUMN, Bakal Diekspor?
Mengenai distribusi vaksin BUMN, Erick mengatakan tentu di tahap awal akan diprioritaskan untuk masyarakat Indonesia terlebih dahulu.
“Memang kapasitas yang sudah disediakan itu sampai 120 juta, tapi tadi disampaikan total produksi kita itu bisa sampai 500 juta. Nah ini saya rasa kalau nanti diperlukan, nanti diperbesar, apalagi kita berharap Indonesia menjadi hub dari produksi vaksin dunia ya kita bisa tingkatkan.”
“Kita juga terus melakukan inovasi baik dengan kerja sama di dalam negeri ataupun dengan anak Indonesia yang sedang sekolah di luar negeri untuk bisa meningkatkan teknologi kita. Supaya, jangan sampai kita terus tertinggal,” kata Erick.
Advertisement