Liputan6.com, Jakarta - Empat hari lalu, penyanyi sekaligus penulis lagu Justin Bieber mengumumkan kondisi yang dialaminya. Saat ini, dirinya diketahui sedang mengalami Sindrom Ramsay Hunt (Ramsay Hunt Syndrome).
"Seperti yang bisa Anda lihat dari wajah saya, saya memiliki sindrom ini bernama Ramsay Hunt Syndrome dan itu dari virus yang menyerang saraf yang ada di telinga dan wajahku," ujar Justin Bieber melalui akun Instagram pribadinya @justinbieber dikutip Health Liputan6.com pada Rabu, (15/6/2022).
Baca Juga
Rambut Pink Justin Bieber hingga Katy Perry Diduga Jadi Sinyal Minta Tolong Terkait Kasus Kekerasan Seksual P Diddy
Hailey Bieber Bagikan Pesan Misterius tentang Justin Bieber di Tengah Skandal P. Diddy
Video Lama P Diddy Periksa Penyadap di Baju Justin Bieber Picu Spekulasi di Tengah Tuduhan Kejahatan Seksual
Dalam video singkat tersebut, Justin Bieber mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa menggerakkan wajah bagian kanannya terutama pada bagian bibir dan mata.
Advertisement
"Mata ini tidak bisa berkedip, saya tidak bisa tersenyum," kata Justin Bieber.
Justin Bieber pun menunda konser yang akan dilakukannya dalam beberapa waktu ke depan karena kondisinya tersebut. Ia pun berharap penggemarnya dapat mengerti keputusannya untuk berfokus pada kesehatannya lebih dulu.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), dr Martha Kurnia Kusumawardani SpKFR(K) mengungkapkan bahwa Ramsay Hunt Syndrome merupakan suatu kumpulan gejala yang menyebabkan adanya gangguan pada saraf fasialis yang letaknya ada di telinga dan muncul pada orang yang pernah mengalami cacar air atau infeksi herpes.
"Gejala utamanya adalah wajah menceng, mata dan mulut tidak bisa menutup rapat," ujar Martha melalui keterangan pers, Selasa, 14 Juni 2022.
Martha mengungkapkan, gejala tersebut memang terkadang dirasakan secara mendadak dan banyak orang yang tidak menyadarinya.
Bisa Disembuhkan
Lebih lanjut Martha menjelaskan bahwa seringkali orang yang mengalami Ramsay Hunt Syndrome baru menyadari kondisinya ketika sedang minum dan sudut bibirnya tidak dapat tertutup dengan rapat. Sehingga air minum yang dikonsumsinya pun mengalir keluar dari sudut mulut.
"Selain itu, pasien juga bisa merasakan gejala-gejala seperti telinga berdenging, hilangnya rasa pengecapan di lidah, mata nrocoh, juga bisa nyeri telinga," kata Martha.
Martha juga mengungkapkan bahwa Ramsay Hunt Syndrome tetap bisa diobati dan gejalanya bisa membaik.
Pasien Ramsay Hunt Syndrome juga biasanya akan mendapatkan obat antiinflamasi dan vitamin. Selain itu, pasien akan dianjurkan untuk melakukan terapi rehabilitasi medik.
Terapi tersebut nantinya berupa pemberian modalitas dan terapi latihan wajah.
"Pemberian modalitas adalah tindakan terapi fisik yang menggunakan alat-alat berupa electrical stimulation maupun deep heating. Tujuan pemberian alat-alat tersebut, selain untuk mengurangi nyeri dan inflamasi yang terjadi, juga membantu meningkatkan kekuatan otot wajah,” ujar Martha.
Advertisement
Sama dengan Virus Cacar Air
Mengutip laman Mayo Clinic, Ramsay Hunt Syndrome disebabkan oleh virus yang sama dengan virus yang menyebabkan cacar air.
Setelah cacar air sembuh, virus tersebut masih dapat hidup di saraf dan aktif kembali bertahun-tahun kemudian. Ketika virus itu aktif kembali, barulah saraf wajah dapat terpengaruh.
Pengobatan Ramsay Hunt Syndrome yang dilakukan dengan segera dapat mengurangi risiko komplikasi, yang dapat mencakup kelemahan otot wajah permanen dan ketulian.
Ramsay Hunt Syndrome sendiri memiliki dua gejala utama yaitu ruam merah yang menyakitkan dengan lepuh berisi cairan di dalam area telinga. Serta, kelemahan wajah atau kelumpuhan pada sisi yang sama dengan dimana ruam merah berisi cairan tersebut berada.
Seseorang yang mengalami Ramsay Hunt Syndrome juga mungkin akan mengalami beberapa gejala lainnya. Berikut diantaranya.
1. Sakit telinga
2. Gangguan pendengaran
3. Telinga berdenging
4. Kesulitan menutup satu mata
5. Sensasi berputar dan bergerak (vertigo)
6. Perubahan persepsi terhadap rasa atau hilangnya rasa
7. Mata dan mulut kering
Faktor Risiko
Ramsay Hunt Syndrome dapat terjadi pada siapa saja yang pernah terinfeksi cacar air sebelumnya. Seringkali, kondisi ini terjadi pada orang dewasa dengan usia yang lebih tua.
Biasanya Ramsay Hunt Syndrome terjadi pada mereka dengan usia lebih dari 60 tahun dan jarang terjadi pada anak-anak.
Ramsay Hunt Syndrome juga tidak menular. Hanya saja reaktivasi virus varicella-zoster dapat menyebabkan cacar air pada orang yang belum pernah terkena cacar air atau telah divaksinasi.
Kondisi satu ini juga bisa menjadi kondisi yang serius bagi mereka yang memiliki masalah pada sistem kekebalan atau imunitas tubuh.
Hingga ruam merah yang terjadi dalam area telinga tersebut sembuh, pasien pun dianjurkan untuk menghindari kontak fisik dengan beberapa kelompok.
Kelompok yang dimakksud yakni siapapun yang belum pernah terkena cacar air atau yang belum pernah mendapatkan vaksin cacar air, seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, bayi baru lahir, dan ibu hamil.
Advertisement