Sukses

6 PAUD di NTT Dapat 500 Mainan Edukatif

Sebanyak 500 mainan edukatif diberikan kepada enam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Nagekeo yang masuk dalam Nusa Tenggara Timur (NTT).

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 500 mainan edukatif diberikan kepada enam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Nagekeo yang masuk dalam Nusa Tenggara Timur (NTT). Beragamnya mainan untuk anak-anak di enam PAUD tersebut diharapkan mampu membantu mereka dalam belajar.

Mainan edukasi tersebut diberikan ke enam PAUD yaitu PAUD St. Matilda - Sikka, PAUD POS Handayani - Sikka, PAUD Simpliciano - Sikka, PAUD St. Clara - Sikka, PAUD St. Theresia - Kabupaten Nagekeo , PAUD Embu Zozo - Ende.

Mainan sebanyak itu berasal dari para pembeli toko Toys Kingdom yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi pada Desember hingga Januari 2022. Para pelanggan Toys Kingdom bisa membelikan mainan yang diberikan dengan harga khusus.

"Program ini mendapatkan antusiasme cukup baik dari pelanggan sehingga terkumpul lebih dari 500 mainan edukatif," kata Ellen Widodo, GM Marketing Communication PT Toys Games Indonesia.

Toys Kingdom berharap dengan mengajak para pelanggan untuk ikut berpartisipasi dalam program diharapkan bisa mengajarkan anak-anak Indonesia berbagi dan menanamkan rasa peduli terhadap sesama.

Kehadiran mainan termasuk mainan edukatif memang penting bagi perkembangan anak. Psikolog anak dan remaja Cecilia Sinaga mengatakan mainan bisa mendukung perkembangan anak baik kognitif, fisik, dan sosio-emosional.

"Mainan ini sebagai media pembelajaran anak. Untuk melatih keterampilan anak, menstimulasi daya pikir dan kreativitas anak," kata Cecil.

 

Cecil menjelaskan bahwa mainan untuk melatih kognitif anak karena bisa menstimulasi daya pikir dan daya ingat, mengasah kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas berpikir.

Lalu, manfaat mainan untuk melatih fisik anak karena dengan bermain bisa menstimulasi gerak tubuh anak, melatih kesimbangan, fokus dan konsentrasi anak.

Sedangkan mainan yang melatih sosio-emosional bisa meningkatkan rasa percaya diri, empati, interaksi sosial, bekerja dalam tim, melepaskan stres hingga mengungkapkan perasaan yang terpendam.

Untuk bisa mendapatkan manfaat baik dari mainan anak di bawah lima tahun sebaiknya tidak bermain sendiri. Entah bermain bersama orangtua, guru atau teman lain hal itu bisa memancing interaksi dua arah yang memang perlu anak usia dini kembangkan.

"Saya sarankan sih upayakan untuk menemani dia bermain ya, karena anak kan masih butuh interaksi dua arah," kata Cecil dalam diskusi di tengah rangkaian pemberian mainan untuk anak-anak NTT.

2 dari 2 halaman

Tips Memilih Mainan untuk Balita

Berikan mainan yang memang sesuai usia dan perkembangan anak. Berikut saran Cecil bila melihat dari usianya

12-24 bulan

Usia-usia ini anak suka bermain bunyi, tekstur mereka biasanya sudah mulai mencoba berjalan, berbicara, beraktivitas sederhana. Maka pilih mainan yang memicu aktivitas fisikeperti menendang, mengejar sesuatu, dan menumpuk beberapa barang.

Orangtua bisa memberikan bola, stacking ring atau cincin tumpuk, mainan kayu berbentuk kubus, hingga alat musik sederhana.

24 - 36 bulan

Usia anak dua tahun makin suka bereksplorasi bermain cat dan warna misalnya sangat ia sukai. Pada anak umur ini harus selalu dalam pengawasan orangtua. Ia belum mengetahui mana benda yang bisa dimakan mana yang tidak.