Liputan6.com, Jakarta Data Satgas COVID-19 menunjukkan terjadi peningkatan kasus meninggal mingguan. Bila pada pekan sebelumnya ada 28 orang yang meninggal, minggu ini tercatat 44 akibat infeksi virus SARS-CoV-2.
"Di minggu terakhir terjadi peningkatan kematian mingguan dari 28 menjad 44. Meski jumlah ini tidak besar dibandingkan kasus positif namun selalu saya tekankan satu kematian terbilang nyawa," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito.
Baca Juga
Wiku mengingatkan bahwa kematian seharusnya ditekan di tengah angka kasus yang meningkat. Maka setiap daerah perlu melakukan evaluasi guna mencegah kematian akibat COVID-19 yang lebih banyak.
Advertisement
"Apabila kematian alami kenaikan harus segera evaluasi dan mitigasi agar tidak terus meningkat," kata Wiku dalam konferensi pers daring pada Selasa, 21 Juni 2022.
Kabar kurang menyenangkan lainnya adalah di tengah peningkatan kasus 105 persen di pekan terakhir, persentase kesembuhan alami penurunan meski meski sedikit, yakni angka kesembuhan di 97,28 persen.
"Angka ini kembali harus didorong untuk terus meningkat beriringan dengan upaya menekan angka kematian,"tegas Wiku.
Â
Positivity Rate Masih di Level Aman
Jumlah testing COVID-19 pada tiga pekan terakhir juga tercatat meningkat. Pekan ini, jumlah orang yang diperiksa mencapai 340.723, atau mencapai 126,19 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Terjadi juga peningkatkan positivity rate di minggu ini. Dari sebelumnya 0,33 persen di minggu keempat Mei menjadii 2,23 persen di minggu ini.
"Kabar baiknya positivity rate ini masih di bawah lima persen dan masih dapat dikatakan aman," kata Wiku.
"Tentunya angka ini harus tetap kita tekan sehingga tidak mendekati 5 persen dengan terus gencar meningkatkan testing di tengah masyarakat," lanjut Wiku.
Di tengah kenaikan kasus ini WIku mengatakan perlu meningkatkan kesadaran untuk pergi melakukan tes bila merasa ada gejala atau kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.
Pemda juga harus mendukung upaya testing dengan memastikan bahwa tempat testing ada dan mudah dijangkau masyarakat.
"Testing menjadi indikator yang sangat penting sebab dengan testing yang tinggi meningkatka keakuratan angka positif di msyarakat dan menjarint kasus dan penanganan sesuai gejala," kata Wiku.
Advertisement
Kasus COVID-19
Kasus COVID-19 di Indonesia memang tengah alami peningkatan. Enam hari terakhir kasus terus di angka seribu.Â
"Meskipun angka ini terbilang tidak tinggi dibandingkan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Namun dengan jumlah kasus yang selalu kita pertahankan dibawah angka seribu selama dua bulan terakhir, ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai," katanya.
"Dilihat pada kasus mingguan, terjadi kenaikan sebesar 105 persen dari sebelumnya 3.688 pada minggu lalu, menjadi 7.587 di minggu ini," sambungnya.
Wiku menjelaskan bahwa kenaikan kasus tersebut ikut berimbas pada jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia, yang mana juga ikut mengalami kenaikan.
Pada pekan lalu, kasus aktif di Indonesia masih berada pada angka 4.734 kasus. Sedangkan pada minggu ini, kasus aktif di Indonesia telah naik hingga 8.594 kasus.
"Angka ini disumbangkan paling banyak oleh DKI Jakarta yaitu naik 2.769 kasus. Jawa Barat naik 686 kasus, dan Banten naik 285 kasus," ujar Wiku.