Sukses

Orang Tercinta Meninggal Dunia, Butuh Waktu Berapa Lama untuk Bisa Lewati Masa Duka?

Kala anak atau istr/suami atau keluarga meninggal dunia, rasa sedih teramat dalam dirasakan. Lalu, butuh waktu berapa lama untuk bisa move on atau pulih dari rasa duka?

Liputan6.com, Jakarta Lahir dan meninggal dunia memang kuasa dari Tuhan. Namun, sebagai manusia tentu ada rasa duka yang mendalam kala orang tercinta seperti anak, saudara atau suami/istri meninggal lebih dulu.

Banyak yang bertanya-tanya mengenai waktu yang dibutuhkan untuk pulih kembali dari rasa duka. Jawabannya, ternyata beragam. Ada orang yang bisa melawati proses berduka dengan cepat tapi ada juga yang butuh waktu hingga tahunan seperti disampaikan dokter spesialis kedokteran jiwa RS Pondok Indah - Pondok Indah, Zulvia Oktanida Syarif.

"Tidak ada periode waktu berduka yang wajar atau normal," kata Zulvia kepada Health-Liputan6.com ditulis Sabtu (25/6/2022).

Zulvia menekankan bukan kepada waktu atau lama berduka tapi apakah seseorang yang ditinggalkan bisa kembali menjalani kehidupan atau tidak.

"Tolok ukurnya bukan waktu, tapi apakah fungsi kehidupan sehari-hari dapat terlaksana dengan baik atau tidak, misal makan, tidur, higienitas diri, dan aktivitas lainnya," jelas Zulvia.

Bila proses berduka sampai mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari seperti tidak mau makan, tidak bisa tidur, dan tidak mandi. Lalu, menangis sepanjang hari, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, menarik diri. Kemudian tidak mau beraktivitas atau bahkan mulai ada pikiran untuk membahayakan diri sebaiknya segera berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

"Apabila hal ini berlangsung 2 minggu berturut-turut, sebaiknya konsultasi dengan psikiatri," saran Zulvia.

2 dari 4 halaman

Fase Berduka

Periode waktu berduka orang memang berbeda-beda tapi ada fase yang dialami hingga akhirnya orang tersebut menerima kenyataan bahwa orang yang ia cintai sudah meninggal dunia.

Lima fase griefing atau berduka yakni

· Denial, penyangkalan terhadap kejadian

· Anger, marah mengapa hal ini terjadi

· Bargaining, mulai menimbang dan beradaptasi dengan kenyataan

· Depression, tahap di mana seseorang merasakan kesedihan yang dalam karena kehilangan

· Acceptance, tahap penerimaan terhadap kenyataan. Orang awam menyebutnya ikhlas.

"Nah, proses mencapai acceptance tiap orang berbeda, bisa bulanan, ada yang bertahun-tahun," tegasnya lagi.

3 dari 4 halaman

Orangtua Kehilangan Anak untuk Selama-lamanya

Pada orangtua yang ditinggal lebih dulu oleh anak untuk selama-lamanya, pasti menimbulkan kesedihan yang mendalam. Pasti banyak yang jika boleh berandai-andai dirinya saja yang lebih dulu dipanggil Tuhan.

Pada kondisi ini Zulvia menyarankan kepada orangtua dapat mulai menerima dan mengakui perasaan sedih yang muncul.

"Setiap perasaan yang muncul jangan disangkal, dianggap tak ada, dipaksa langsung ikhlas, memang mesti diakui dan dirasakan. Terima fakta bahwa perasaan sedih itu ada," katanya. 

Sembari berupaya melakukan aktivitas sehari-hari (mandi, makan, tidur, dan lainnya) karena ini hal yang esensial.

Selain itu, berusaha untuk tidak sendiri, bicarakan perasaan dengan pasangan atau orang terdekat/terpercaya. Orangtua juga bisa mencari penentraman secara spiritual dari pemuka agama.

4 dari 4 halaman

Bijak Menghadapi Orang yang Tengah Berduka

Bagi teman atau sahabat atau keluarga dari orang yang ditinggal oleh sosok tercintanya, Zulvia menyarankan untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan juga bertanya tentang kejadian (bagaimana proses sakit, proses meninggalnya).

"Yang terpenting adalah mendampingi, cari tahu kebutuhannya apa, apa hal yang perlu dibantu," kata Zulvia.

Bisa dengan menyiapkan makanan, membantu mengurus anak, mengurus hal pemakaman, dan lainnya.

"Usahakan ia tidak sendiri, temani."

Video Terkini