Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus bersiap dalam pemenuhan pelayanan kesehatan calon Haji --- seperti pemenuhan obat dan alat kesehatan --- menuju puncak pelaksanaan Haji 2022.
Koordinator Logistik, Obat, dan Perbekalan Kesehatan Daker Makkah, Dian Yudianto, mengatakan, dua hari jelang fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), semua obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan akan digeser ke Masyair.
Baca Juga
"Baik yang diberikan untuk kloter, maupun pos-pos kesehatan di Arafah dan Mina, serta pos kesehatan satelit di Muzdalifah," kata Dian dikutip dari situs Sehat Negeriku pada Jumat, 1 Juli 2022.
Advertisement
Saat ini, lanjut Dian, Kementerian Kesehatan RI sedang dalam tahapan memersiapkan paket-paket obat sesuai dengan kebutuhan kloter, pos kesehatan satelit, serta pos kesehatan Arafah dan Mina.
"Untuk kloter, kita siapkan 243 paket obat yang masing-masing terdiri dari 18 kelas terapi obat, termasuk di dalamnya antibiotik, obat hipertensi, diabetes melitus, vitamin, dan cairan termasuk oralit," Dian menambahkan.
Sementara untuk pos kesehatan di Arafah dan Mina, Dian menyatakan bahwa obat-obatan sudah hampir siap, tinggal melengkapi kekurangan beberapa jenis obat.
"Khusus untuk Pos Arafah, 80 persen sudah siap, tinggal menunggu untuk nanti melengkapi. Begitu juga nanti dengan Mina," kata Dian menjelaskan.
Menurut Dian, tidak menutup kemungkinan adanya tambahan kebutuhan obat yang dibutuhkan tim di lapangan, saat prosesi Armuzna.
Dian, menekankan, pihaknya siap jika ada kebutuhan tambahan dari kloter maupun pos-pos kesehatan.
"Di Mina, kloter bisa mengamprah (isi ulang) jika kurang cairan atau kurang obat," ujarnya.
Obat untuk Kantor Kesehatan Haji Indonesia
Lebih lanjut dikatakan Dian bahwa kebutuhan obat juga tetap disiapkan untuk Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah. Dia, mengatakan, layanan kesehatan di KKHI Makkah tetap dibuka untuk menerima rujukan dari pos-pos kesehatan Masyair.
"Termasuk juga kita menyiapkan kebutuhan spesialistik dan injeksi di KKHI pada saat kloter merujuk ke KKHI," kata Dian.
Secara total, jelas Dian, setidaknya sebanyak 18 ton obat dari 25 kelas terapi obat telah disiapkan Kementerian Kesehatan dalam pelaksaanaan operasional haji 1443 H. Kebutuhan ini juga terus dilengkapi melalui pembelian di Arab Saudi.
Advertisement
Tidak Hanya Obat, Alat Kesehatan Juga Disiapkan
Selain Obat, alat kesehatan juga disiapkan untuk melengkapi kebutuhan pos kesehatan di Arafah dan Mina.
Koordinator Penunjang Medis KKHI Makkah, Nurul Jamal Jamil, mengatakan, peralatan kesehatan ini dibagi tiga kelompok. Kelompok pertama Arafah sebanyak 35 item alat-alat medis, kelompok kedua di Muzdalifah ada 22 item, dan kelompok ketiga di Mina ada 21 item.
"Total ada 78 item sarana dan prasarana peralatan kesehatan yang akan dibawa ke pos kesehatan Armuzna semua sudah kami siapkan," kata Nurul.
Di antara alat-alat medis di Arafah yang akan dibawa di antaranya:
- Oksigen concentrat,
- Suction pump
- Nebulizer tensi manual Stetoskop
- Termometer digital
- Regulator oksigen
- Sterilisator
- Minor surgeri
- Saturasi SPO2
- Syringe pump
- Tensi digital
- Senter Ambu bag
- Urinal
- Pispot
- Bengkok
- Tromol kasa
- Tandu
- Kursi Roda
- Selimut
- Buli buli panas
- Semprot/spray
- Kaos kaki
- Celemek
- Alat EKG
- Tiang infus
- Velbed, Baju fiksasi
- Tabung Oksigen Besar.
Alat Medis yang Disiapkan
Sementara perlengkapan dan alat-alat medis yang dibawa ke pos kesehatan Mudzalifah di antaranya:
- Senter
- Tambang
- Tensi Meter Anaroid
- Stetoscope
- Termometer
- Kabel Tist
- Gunting
- Oximetry
- Glucometer
- Tas.
Dan alat-alat medis yang dibawa ke pos Mina di antaranya: Oksigen, Konsentrator, Trolley, Emergency, EKG, BSM, Infusion, Pump, Syringe, Tensi Digital, Pulse, Oxymetri, Thermometer, USG, Suction, Nebulizer, Minor Set, Laringoskop, Stetoskop, Defibrillator, Glukometer Accu, Tiang infus, Lampu tindakan, Pena viewer
Selain mempersiapkan peralatan medis untuk di pos kesehatan Armuzna tim ini juga mempersiapkan alat-alat medis untuk safari wukuf dan pos kesehatan satelit.
Advertisement