Liputan6.com, Jakarta - Hipertensi adalah penyakit yang dapat dikontrol dengan rutin minum obat darah tinggi yang diimbangi juga pola hidup yang sehat. Tidak lupa untuk sering-sering melakukan cek darah dan cek tekanan darah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr Erwinanto SpJP(K) FIHA yang juga menyarankan pasien hipertensi untuk melakukan hal di atas sampai tekanan darah berada pada ambang batas normal.
Baca Juga
"Kalau individu itu sudah mendapatkan obat dan sudah tahu tekanan darahnya harus diturunkan berapa maka selanjutnya minum obat terus walaupun tekanan darahnya sudah mencapai target," ujar Erwinanto dikutip dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Rabu (13/7/2022).
Advertisement
Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu penyakit paling hits di kalangan orang Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi di Tanah Air mencapai angka 34,1 persen.
Hipertensi sendiri bukanlah penyakit kronik yang dapat disembuhkan. Sehingga apabila seseorang sudah mencapai target normal, kondisi tersebut bukan berarti pasien telah sembuh, melainkan terkontrol.
Mengontrol hipertensi juga menjadi hal yang penting. Hal tersebut lantaran hipertensi yang terkontrol dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
"Yang penting kalau kita bisa mengontrol tekanan darah maka risiko untuk terjadinya stroke dan kematian akibat stroke akan turun 30 sampai 40 persen," kata Erwinanto.
Keberhasilan untuk mengontrol tekanan darah tinggi hingga mencapai target juga terbukti dapat menurunkan kejadian penyakit koroner sebesar 20 persen.
Seperti diketahui, hipertensi dapat dikontrol salah satunya dengan mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter. Lalu, kapankah waktu terbaik untuk minum obat darah tinggi?
Minum Obat Darah Tinggi
Dalam laman tulisan pribadinya, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati mengungkapkan bahwa waktu terbaik untuk minum obat darah tinggi adalah pukul sembilan sampai 11 pagi.
"Riset menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul sembilan sampai 11 pagi, dan paling rendah pada malam hari setelah tidur," ujar Zullies.
"Sehingga secara umum, sebaiknya obat antihipertensi diminum pada pagi hari. Perlu berhati-hati jika obat anti hipertensi diminum malam hari karena mungkin terjadi penurunan tekanan darah yang berlebihan pada saat tidur," Zullies menjelaskan.
Lebih lanjut Zullies menjelaskan, mengonsumsi obat jangka panjang bukan pula tanpa efek samping. Contohnya, obat anti hipertensi propanolol dapat memicu serangan sesak nafas pada pasien yang punya riwayat asma.
"Semakin selektif suatu obat terhadap target aksi tertentu, semakin kecil efek sampingnya, dan itulah yang kemudian dilakukan pada ahli produsen obat untuk membuat suatu obat yang semakin poten. Semakin selektif terhadap target aksi tertentu, sehingga makin kurang efek sampingnya," kata Zullies.
Advertisement
Mengontrol Hipertensi dengan Gaya Hidup
Selain dengan mengonsumsi obat, hipertensi juga menjadi penyakit yang dapat dikontrol dengan adanya perubahan gaya hidup.
Menurut Mayo Clinic, perubahan gaya hidup dapat membantu Anda untuk mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang sehat. Terdapat pula langkah-langkah yang bisa Anda lakukan, berikut diantaranya.
1. Makan makanan sehat, perbanyak buah dan sayur
2. Kurangi jumlah garam dalam makanan
3. Jangan merokok
4. Kelola stres dengan baik
5. Pertahankan berat badan yang sehat
6. Olahraga secara teratur 5 kali seminggu minimal 30 menit per harinya. Dalam hal olahraga, Anda juga bisa membaginya dalam tiga yakni 10 menit per sesinya dalam satu hari.
7. Hindari atau batasi konsumsi alkohol.
Mencatat Asupan Harian
Melacak asupan makanan dengan mencatatnya juga dianggap dapat membantu Anda mengontrol tekanan darah. Hal tersebut lantaran beberapa orang tidak menyadari berapa banyak kalori yang masuk sehari-harinya.
Mengutip laman WebMD, menuliskan makanan yang Anda makan, termasuk ukuran porsinya dapat membuat Anda melihat kebenaran tentang asupan makan sehari-hari.
Anda kemudian dapat mengurangi kalori dan porsinya untuk menurunkan berat badan secara perlahan. Bila dilakukan secara teratur, maka tekanan darah juga bisa turun secara perlahan.
American Heart Association sendiri, konsumsi garam bagi pasien hipertensi sebaiknya adalah 1.500 miligram atau setara dengan kurang dari satu sendok teh per harinya secara keseluruhan.
Advertisement