Liputan6.com, Jakarta - Arrasya, putra pasangan Tasya Kamila dan Randi Bachtiar telah lama menjadi sorotan warganet. Selain karena pintar dan menggemaskan, Arrasya juga memiliki kesukaan yang unik.
Balita berusia tiga tahun ini begitu menyukai kipas angin. Arrasya terlihat anteng bermain dengan kipas-kipasnya yang disebut sebagai 'Bapapa' dan melakukan bongkar pasang pada koleksi kipasnya. Â
Baca Juga
Arrasya diketahui memiliki begitu banyak jenis kipas angin dengan berbagai bentuk dan warna berbeda. Latar belakang kecintaan Arrasya pada kipas angin pernah diceritakan melalui kanal Youtube pribadi Tasya Kamila.
Advertisement
Dalam video berdurasi dua menit, Arrasya tak segan menceritakan soal mainan favoritnya itu. Ia terdengar luwes sebagai narator pembuka.
"Hai, aku Arrasya. Umurku dua tahun. Aku suka main kipas dari umur satu," ujar Arrasya pada video berjudul Kenapa Arrasya suka KIPAS ANGIN?? - Tasya Kamila, Arrasya Bachtiar, Randi Bachtiar yang diunggah pada Sabtu, 1 Januari 2022 lalu.
Tasya dan Randi pun ikut menjelaskan sejarah awal kecintaan putranya pada alat elektronik satu ini. Ternyata, Arrasya sebelumnya sempat takut pada kipas angin.
"Awalnya tuh waktu Arr baby, Arr takut sama kipas angin dan hair dryer. Tapi mama papa selalu nenangin Arr dengan bilang 'gak apa-apa'. Jadi tiap Arr lihat kipas, Arr selalu sebut Bapapa," ujar Tasya Kamila.
"Sampai suatu hari, ada tayangan Nussa di TV, terus tiba-tiba Arr tunjuk-tunjuk dan bilang. 'Bapapa Bapapa' --- Papa jadi penasaran, gimana ya reaksi Arr kalau kita kasih liat video-video kipas," kata Randi menyambung penjelasan Tasya dalam video.
Peran Kipas Angin untuk Tumbuh Kembang
Sejak saat menonton tayangan Nussa tersebutlah, kecintaan Arrasya pada kipas mulai bertumbuh.
Lebih lanjut Randi menjelaskan bahwa dirinya merasa semakin penasaran pada reaksi putranya saat melihat kipas. Alhasil, ia dan Tasya pun membelikan kipas mainan untuk Arrasya.
"Dulu Arrasya takut kipas nyala," kata Arrasya.
"Iya, tapi habis itu dibeliin lagi mainan kipas. Eh, ternyata Arrasya happy banget mainan kipas," ujar Randi dan Tasya.
Menurut Tasya, cara anak belajar adalah dengan bermain. Sehingga ia pun menyadari bahwa dari kipas angin, banyak hal yang dapat dipelajari oleh Arrasya.
"Mulai dari motorik halus ketika membuka pasang baling-baling dan baterai, belajar warna, berekspresi, dan berimajinasi," kata Tasya.
"You are unique and so so special Arrasya. And we love you for who you are," ujar Randi menutup video tersebut. Â
Advertisement
Bermain Sesuai Tahap Usia
Mengutip laman Kids Health, setiap anak memang memiliki tahap tumbuh kembang berbeda seusia. Begitupun dengan mainan yang diberikan dan dipilih oleh anak.
Pada usia balita seperti Arrasya, anak akan mulai sadar pada fungsi benda. Itulah mengapa anak pada kategori balita sering bermain dengan cara menumpuk-numpuk barang, mengoceh seolah sedang berbicara melalui telepon, dan sebagainya.
Dalam tahapan ini, anak juga akan mulai membedakan warna dan bentuk dari barang di sekelilingnya. Sehingga memilih barang yang cerah, penuh warna, dan menyenangkan untuk dipegang oleh anak memang dianjurkan.
Orangtua juga diharapkan untuk memahami apabila melihat banyak pengulangan dalam proses belajar anak tersebut.
Hal tersebut lantaran pada usia balita, anak baru merasakan mereka menguasai keterampilan baru dan belajar bahwa mereka memiliki kendali atas lingkungan di sekitar mereka.
Terdapat pula beberapa pilihan mainan yang dinilai cocok untuk anak kategori usia balita. Apa sajakah itu? Berikut diantaranya.Â
Mainan yang Cocok untuk Balita
Pertama adalah bola. Bola menjadi baik untuk menstimulasi anak karena bisa dipantulkan, digulingkan, ditangkap, atau dilempar. Mainan satu ini dapat mendorong keterampilan motorik kasar, koordinasi tangan dan mata, serta ketangkasan anak.
Kedua, mainan dengan bentuk tertentu seperti balok. Mainan ini dapat menantang koordinasi tangan dan mata anak, serta keterampilan anak untuk memecahkan masalah saat menyusunnya.
Ketiga, mechanical toys. Jenis mainan satu ini dapat mendorong keterampilan motorik halus dan pemecahan masalah. Serta dapat mengajarkan anak konsep sebab-akibat.
Keempat, mainan role-play seperti masak-masakan atau peralatan dokter. Mainan ini dapat membantu anak mempelajari cara kerja dunia dengan menirukan tindakan.
Mainan jenis role-play seperti boneka juga bisa membantu perkembangan sosial dan emosional anak. Lewat jenis mainan ini, anak juga bisa belajar cara mengekspresikan emosi dan merawat sesuatu yang mereka sukai.
Advertisement