Liputan6.com, Jakarta - Bagi beberapa orang, memiliki telapak kaki pecah-pecah bisa jadi kondisi yang mendorong ketidaknyamanan. Kaki terasa kasar bahkan terkadang perih karena kulit yang mengelupas.
Seringkali, persoalan telapak kaki pecah-pecah bukan hanya soal penampilannya. Melainkan dalam beberapa kasus, kondisinya bisa lebih parah terutama jika retakan tersebut mengalami infeksi.
Baca Juga
Menurut National Foot Health Assessment, 20 persen orang dewasa di Amerika Serikat pun pernah mengalami kondisi telapak kaki pecah-pecah. Wanita melaporkan mereka lebih mungkin untuk mengalami kondisi tersebut dibandingkan pria.
Advertisement
Namun tidak semua orang mungkin tahu apa penyebab dibaliknya. Telapak kaki yang pecah-pecah sebenarnya merupakan kondisi yang umum terjadi. Kondisi ini salah satunya didorong oleh kulit kering dan adanya penebalan.
Lebih lanjut menurut dokter spesialis masalah kaki (podiatrist), Alan K Mauser mengungkapkan bahwa ketika kulit kaki terlalu kering, pecah-pecah menjadi lebih mudah terjadi.
"Ini layaknya meletakkan plester pada balon. Ketika Anda membiarkannya mengeras dan kemudian meledakkan balon, balon akan melebarkan plester dan kemudian pecah. Bantalan tumit ingin mengembang keluar, tetapi kulitnya tidak cukup lentur untuk mengembang," ujar Alan mengutip Everyday Health pada Minggu, (17/7/2022).
Begitupun menurut keterangan dalam laman WebMD, ketika kulit di area telapak kaki atau tumit menjadi kering dan tebal, maka kondisi tersebut bisa menjadi awal dari munculnya kulit yang pecah-pecah.
"Tekanan ekstra pada bantalan lemak tumit Anda dapat menyebabkan kulit kering dan tebal, kemudian membentuk retakan atau celah pada tumit," tulis keterangan tersebut.
Â
Kondisi yang Memicu
Selain akibat kondisi kulit yang kering, terdapat beberapa kondisi lainnya yang dapat mendorong kulit kaki Anda untuk lebih mudah pecah-pecah. Lalu apa sajakah itu? Berikut diantaranya.
- Sering mengenakan alas kaki bertumit terbuka seperti sandal
- Menggunakan sabun dengan kandungan yang keras
- Cuaca dingin yang mendorong kulit jadi semakin kering
- Terlalu banyak berdiri dalam jangka waktu yang lama
Penyebab telapak kaki pecah-pecah juga bisa dipicu oleh adanya kondisi medis. Beberapa diantaranya adalah kegemukan, diabetes, dan eksim.
Selain itu, telapak kaki pecah-pecah juga bisa disebabkan oleh hipotirodisme, dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan beberapa hormon tertentu dengan cukup.
Juvenile plantar dermatosis dan Sindrom Sjögren pun menjadi kondisi yang bisa berkontribusi. Pada Sindrom Sjögren, tubuh tidak menghasilkan cukup kelembaban sehingga membuat area telapak kaki menjadi lebih mudah untuk pecah-pecah.Â
Advertisement
Dua Faktor Risiko Terbesar
Alan menjelaskan bahwa dua faktor risiko terbesar dibalik telapak kaki yang pecah-pecah adalah diabetes dan obesitas. Hal tersebut lantaran diabetes dan obesitas memang memicu adanya kerusakan saraf pada kaki.
"Penderita diabetes cenderung mengalami tumit pecah-pecah karena kerusakan saraf di kaki akibat gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kulit kering," ujar Alan.
"Orang dengan diabetes bahkan lebih mungkin untuk mempertahankan infeksi dari tumit pecah-pecah daripada non-diabetes. Jadi jika Anda penderita diabetes, penting untuk sering memeriksa kaki Anda dan melihat tanda-tanda retakan atau infeksi," tambahnya.
Lebih lanjut Alan mengungkapkan, obesitas meningkatkan peluang Anda untuk mengalami tumit pecah-pecah karena ada lebih banyak beban pada bantalan tumit, yang menyebabkan kulit melebar lebih luas. Kulit kering pun akhirnya tidak mampu menangani tekanan dan retakan tambahan.
"Apalagi jika didorong dengan mandi air panas dan berendam yang terlalu lama. Kondisi kulit kering akhirnya bisa diperburuk," kata Alan.
Cara Mengatasi Telapak Kaki Pecah-Pecah
Saat menghadapi persoalan telapak kaki pecah-pecah, masih ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Menurut Medical News Today, melakukan perawatan kulit kaki bisa dilakukan di rumah saja.
Salah satunya dengan menggunakan produk yang dapat membantu mempertahankan kelembaban kulit. Perawatan pelembab juga dapat membantu memperbaiki kulit yang sudah pecah-pecah.
Selain itu, melakukan scrub dengan lembut juga dapat membantu. Tidak disarankan untuk menggunakan media yang kasar lantaran dapat memperburuk kondisi telapak kaki yang pecah-pecah.
Berikut langkah-langkah yang dapat membantu mengobati telapak kaki pecah-pecah.
- Menggunakan pelembab emolien atau humektan
- Mengoleskan pelembab secara rutin
- Menggunakan kaus kaki berbahan katun saat tidur untuk mencegah kulit menjadi lebih kering karena paparan AC
- Gosok telapak kaki dengan media yang lembut
"Tidak disarankan untuk menggunakan batu apung, terutama bagi orang dengan diabetes atau neuropati. Sebaiknya kunjungi dokter kulit atau podiatrist," tulis keterangan Medical News Today.Â
Advertisement