Sukses

Di Hadapan Murid SMP, Menkes Budi: Kurang Gizi Lahirkan Anak Stunting

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan tablet tambah darah (TTD) ke murid SMP dan SMA di Cibinong guna mencegah anemia

Liputan6.com, Cibinong Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin pada Kamis, 22 Juli 2022 mengunjungi sejumlah sekolah yang berada di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lawatan kali ini guna memastikan kampanye #AksiBergizi dengan memberikan tablet tambah darah (TTD) di kalangan remaja putri berjalan baik.

SMA Negeri 1 Cibinong menjadi lokasi pertama dikunjungi Budi. Setibanya di sekolah yang berada di Jalan Mayor Oking Jayaatmaja, Cibinong, Kabupaten Bogor, dia membeberkan apa saja tugas yang mesti diemban sebagai menteri kesehatan.

"Sebenarnya saya bukan dokter tapi Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) memberikan saya tugas yang pertama adalah vaksinasi COVID-19," kata Budi sambil bertanya kepada para murid apakah sudah divaksinasi atau belum. Dia senang mendengar jawaban murid-murid sudah menerima dua dosis vaksin.

"Saya juga ditugaskan untuk mengatasi pandemi biar banyak yang bisa sekolah lagi," dia menambahkan.

Tugas selanjutnya yang disebut Budi 'paling susah' adalah membantu masyarakat Indonesia sehat serta mengurangi kematian ibu saat melahirkan dan bayi lahir meninggal.

Di hadapan para siswa dan siswi SMA Negeri 1 Cibinong, Budi menjelaskan bahwa setiap tahun sebanyak 7.800 ibu meninggal saat melahirkan dan  25.000 bayi lahir meninggal.

"Setahun sebanyak itu. Kok, tinggi amat? Ternyata salah satu penyebabnya adalah kurang zat besi. Inilah tugas saya memastikan adik-adik zat besinya cukup," katanya.

"Salah satu caranya dengan memberikan tablet tambah darah," Budi melanjutkan.

TTD, jelas Budi, sebaiknya dikonsumsi rutin sebelum remaja putri sampai di fase kehidupan berikutnya, yaitu menikah, hamil, dan melahirkan.

Diakui Budi memang tablet tambah darah rasanya engga enak dan bikin mual. Namun, dengan cara ini diharapkan dapat mencegah ibu meninggal saat melahirkan dan bayi lahir meninggal.

"Lagipula sekarang sudah ada TTD yang rasanya manis karena ada tambahan gula sedikit," ujarnya.

Setelah itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyerahkan kotak makan berisi telur, susu, dan tablet tambah darah yang diprioritaskan untuk murid perempuan saja.

 

2 dari 3 halaman

Pemberian Tablet Tambah Darah dan Stunting

Usai dari SMA Negeri 1 Cibinong, pria yang pada hari ini mengenakan pakaian santai dengan kaos berkerah warna putih melanjutkan kunjungannya ke SMP Negeri 1 Cibinong yang letaknya bersebelahan.

Di sini, Budi menjelaskan secara singkat pentingnya pemberian TTD dan hubungannya dengan stunting.

"Mudahnya seperti ini, stunting itu ketika adik nanti punya anak, karena kurang zat besi dan gizi, anak yang lahir jadi bodoh," kata Menkes.

"Rata-rata anak yang stunting IQ-nya di bawah normal. Makanya stunting itu anaknya bodoh," Budi melanjutkan.

Sama seperti saat di SMA Negeri 1 Cibinong, Menkes Budi juga memberitahu bahwa setiap tahunnya banyak ibu yang meninggal saat melahirkan dan anak lahir meninggal.

"Ibu yang melahirkan meninggal, banyak. Bayi yang lahir meninggal juga banyak. Itu karena pada saat menikah kurang zat besi, gizinya engga bagus," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Pesan Menkes

Oleh sebab itu, Budi berpesan agar para remaja putra dan putri lebih memerhatikan kesehatannya. Dia pun lalu memberikan tiga tips, antara lain:

1. Olahraga yang rajin agar sehat

2. Makan dengan gizi seimbang

3. Jangan lupa minum TTD untuk remaja putri karena ini mengurangi risiko kematian saat melahirkan.

"Kita engga mau, kan? Pesannya itu saja. Konsumsi TTD supaya anak kita jangan stunting dan bodoh, ibu dan bayi juga bisa selamat," katanya.