Sukses

Ingin Terus Kembangkan Pengetahuan, Mantan Dokter Kepresidenan Muhammad Yamin Dirikan Pusat Layanan Jantung

Mantan dokter kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Yamin, membuka Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah My Cardia di Tangerang Selatan.

Liputan6.com, Tangerang Selatan Mantan dokter kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Yamin, membuka Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah My Cardia di Eka Hospital BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Yamin mengetuai lebih dari 20 dokter jantung di My Cardia tersebut, membawa teknologi terkini dari Amerika Serikat dalam penanganan jantung. Salah satunya, pemberian terapi Cryo Ablation Atrial Fibrilasi.

"Dari tahun 2014 sampai 2019 pada periode tersebut saya mendapat kepercayaan sebagai bagian dari Dokter Kepresidenan. Saat itu saya diberi kesempatan berbakti, memyumbangkan pengetahuan, tenaga dan pikiran saya untuk menjaga orang penting negara saat itu."

"Nah selepas itu saya ingin menyumbangkan pengetahuan saya dengan cara lain," tutur dokter yang masih aktif praktik di RS Cipto Mangunkusumo itu, Kamis (21/7/2022).

Yamin mengatakan, diberikan kesempatan dan keleluasaan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan teknologi untuk penanganan atau pengobatan jantung, melalui My Cardia tersebut.

Yamin pun memberi perhatian dengan salah satu gangguan jantung yang saat ini juga semakin meningkat, yakni gangguan irama jantung yang dikenal sebagai aritmia. Aritmia sendiri terdiri dari beberapa jenis mulai dari yang ringan sampai yang dapat menyebabkan stroke atau kematian mendadak.

"Atrial Fibrillasi (AF) adalah salah satu contoh aritmia yang menyita perhatian para pekerja kesehatan, melainan irama terjadi akibat kekacauan listrik di serambi kiri, sehingga darah tidak dapat dipompa dengan lancar ke bilik kiri," jelasnya.

 

 

Keadaan ini akan memicu pembentukan bekuan darah yang dapat memicu stroke fatal. Akibat buruk lain adalah terjadinya gagal jantung adalah penurunan kualitas hidup dan kematian. Pasien dengan irama AF memiliki risiko stroke lima kali lebih tinggi dibanding dengan pasien irama normal.

Faktor risiko terjadinya AF adalah usia lanjut, darah tinggi, kencing manis, kegemukan, merokok, dan malas bergerak (sedentary life). Sedangkan faktor penyebab lainnya disebabkan penyakit jantung katub, penyakit kalenjar tiroid, dan bahkan pada beberapa keadaan tidak jelas penyebabnya.

"Diperkirakan terdapat 3 juta pasien AF di Indonesia ini. Gejala yang paling sering dirasakan pasien adalah berdebar, sesak nafas saat aktivitas, lelah, dan seringnya pasien AF atau sekitar 25 persen diketahui setelah mengalami stroke. Stroke akibat AF biasanya fatal dengan kecacatan yang berat," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Penanganan Terapi Tepat

Makanya, dengan penanganan terapi dapat dilakukan prosedur ablasi kateter yang lebih singkat dan efektif dengan memakai Cryo Ablation Technology. Tehnik ini memakai energi dingin untuk memutuskan sinyal listrik yang kacau sehingga menjadi normal Kembali.

“Cryo Ablation Atrial Fibrilasi umumnya dianggap sebagai pengobatan yang aman dan efektif setelah obat antiaritmia. Tindakan ini termasuk invasif minimal, artinya tidak perlu membuka dada atau membuat sayatan besar. Risiko komplikasinya pun sangat kecil, namun pasien tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter terkait prosedur yang tepat untuk penangangan masalah jantung," ungkap Yamin.

Dia pun menyarankan, selepas terapi Criyo Ablation Atrial Fibrilasi, semua pasien harus tetap menjalani pola hidup sehat. Seperti makan makanan berserat, olahraga teratur, hindari rokok dan alkohol berlebih.

Video Terkini