Sukses

Cegah Stunting Bisa dengan 6 Cara, Salah Satunya Lewat Penggunaan Jamban Sehat

Menggunakan jamban yang sehat ternyata menjadi salah satu aspek yang ikut berpengaruh untuk mencegah stunting.

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan stunting jadi upaya yang tengah digencarkan oleh pemerintah. Pasalnya, Indonesia memiliki target untuk menurunkan stunting hingga 14 persen pada 2024 mendatang.

Indonesia sendiri telah menjadi salah satu negara dengan angka stunting tinggi yakni mencapai 24,4 persen, dan hal tersebut menjadi tantangan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Kolaborasi antar pihak pun akhirnya terbuka, yang mana salah satunya dilakukan oleh Danone Indonesia dengan meluncurkan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) bertema 'Cegah Stunting Itu Penting'.

Dalam ILM kali ini, terdapat enam poin yang diangkat untuk mencegah stunting. Lalu apa sajakah itu? Berikut diantaranya.

  1. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, yang kaya protein, zat besi, dan Vitamin C
  2. Minum tablet tambah darah setiap hari
  3. Pantau kehamilan dan ikuti kelas ibu hamil
  4. Berikan ASI sampai usia 6 bulan dengan tambahan MPASI
  5. Cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir
  6. Pakai jamban sehat

Bagi beberapa orangtua, hampir keseluruhan dari enam poin tersebut sudah tak asing. Namun dalam hal cuci tangan dan jamban sehat, pertanyaan soal kaitannya dengan stunting mungkin terlintas dalam benak Anda.

Ternyata, menerapkan keduanya memang memiliki kaitan dengan stunting lho. Head of One Health & Scientific Danone Indonesia, dr Sarah Angelique MS mengungkapkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan aspek sanitasi dan kebersihan.

"Nah aspek sanitasi atau kebersihan itu sendiri akan sangat erat kaitannya dengan angka kejadian infeksi," ujar Sarah dalam acara Peluncuran ILM Cegah Stunting Itu Penting pada Senin, (25/7/2022).

2 dari 4 halaman

Angka Kejadian Infeksi

Sarah menjelaskan bahwa kebiasaan untuk tidak menjaga kebersihan dan mementingkan aspek sanitasi dapat berdampak pada angka kejadian infeksi yang terjadi pada anak.

"Jadi bayangkan kalau anak-anak bermain kemudian tidak cuci tangan, dia sudah pegang makanan misalnya, atau jamban yang disediakan di keluarga itu juga tidak dalam kondisi bersih. Nah hal-hal tersebut dapat meningkatkan angka kejadian infeksi," kata Sarah.

"Angka kejadian infeksi ini memang berhubungan secara langsung tentunya pada angka kejadian stunting. Dalam hal kalau terjadi infeksi baik itu pada bayi, anak, atau ibu hamilnya, itu akan bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Muda pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Muslicha, S.Sos, M.Si.

Muslicha menjelaskan bahwa bahkan stunting juga memiliki korelasi dalam hal penggunaan KB. Hal tersebut lantaran KB diharapkan bisa membuat anak menjadi lebih berkualitas.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Pentingnya Gunakan KB Lebih Dulu

Menurut Muslicha, dengan penggunaan KB, anak yang telah lahir lebih dulu bisa mendapatkan pengasuhan yang lebih baik. Termasuk dalam aspek kesehatannya yang juga bisa lebih terjaga.

"Kami di BKKBN ada namanya KB pasca salin. Jadi ibu yang bersalin, langsung ber-KB. Harapannya agar anak yang lahir itu nanti akan menjadi lebih berkualitas," ujar Muslicha.

"Diasuh dengan baik, kesehatannya ibu dan anak juga lebih terjaga. Maka jarak antara anak yang satu dengan yang kedepan jadi lebih sesuai," sambungnya.

Muslicha mengungkapkan bahwa keenam poin yang ada dalam ILM Cegah Stunting Itu Penting pun sebenarnya begitu sederhana. Namun memiliki dampak yang besar pada tumbuh kembang anak kedepannya.

"ILM ini berisi enam pesan kunci yang sederhana. Namun kalau dilakukan maka dampaknya itu akan sangat luas. Kalau dilakukan dengan baik itu bisa mencegah kelahiran anak-anak stunting di Indonesia," ujar Muslicha.

4 dari 4 halaman

Pantau Pertumbuhan Anak

Muslicha menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh pihaknya saat ini berkaitan untuk mencegah stunting yakni dengan memberikan pendampingan pada calon pengantin yang hendak menikah, ibu hamil, dan keluarga yang memiliki balita.

"Pada calon pengantin itu dilakukan tiga bulan sebelum menikah --- Pada ibu hamil, dilakukan oleh tim pendamping keluarga yang salah satunya ibu bidan," ujar Muslicha.

Pendampingan yang diberikan oleh bidan sendiri dapat membantu ibu hamil untuk memeriksakan kondisi kesehatan diri maupun janin. Balita yang lahir juga bisa memeriksakan kondisinya ke tenaga kesehatan, salah satunya dapat dilakukan ke posyandu.

"Karena nanti di posyandu nanti balitanya akan dipantau pertumbuhan dan perkembangan, sehingga diharapkan jadi anak yang sehat," kata Muslicha.

Dengan begitu, stunting bisa dicegah dengan lebih baik lagi.