Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 lalu, prevalensi hipertensi di Tanah Air mencapai angka 34,1 persen. Alhasil, hipertensi masuk dalam jajaran penyakit paling hit di Indonesia.
Padahal berbagai penyakit termasuk hipertensi sebenarnya dapat dicegah. Salah satunya dengan menyeimbangkan gizi pada makanan yang Anda konsumsi, termasuk memasukan protein di dalamnya.
Baca Juga
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Hypertension, American Heart Association (AHA) menemukan bahwa orang yang mengonsumsi berbagai jenis protein memiliki potensi sekitar 66 persen untuk menurunkan hipertensi.
Advertisement
Penelitian tersebut telah menganalisis data lebih dari 12.000 partisipan dan mengambil dua dari tujuh survei dalam China Health and Nutrition Survey Project selama kurang lebih enam tahun.
Hasilnya pun menunjukkan sekitar 66 persen partisipan yang mengonsumsi empat atau lebih jenis protein setiap minggunya memiliki tekanan darah yang lebih rendah.
"Pesannya di sini adalah mengonsumsi makanan seimbang dengan protein dari berbagai sumber yang berbeda, daripada berfokus hanya pada satu sumber karena dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi berkembang," ujar penulis studi, dr Xianhui Qin, MD dikutip Health, Selasa (26/7/2022).
Berbagai jenis protein yang dimaksud dalam hal ini yakni setidaknya empat atau lebih asupan yang yang berasal dari sumber hewani, tumbuhan, atau makanan laut.
"Penelitian ini juga berkaitan dengan penyakit jantung yang menyebabkan sebagian besar kematian, dan hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit tersebut," kata Qin.
Cara Efektif Lawan Hipertensi
Terlebih, menurut para peneliti, memenuhi nutrisi dianggap jadi cara yang paling mudah diakses sekaligus efektif untuk melawan hipertensi.
Qin menjelaskan, gizi yang seimbang dalam asupan makanan terdiri dari tiga komponen utama seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
"Studi ini menekankan pentingnya memiliki asupan yang seimbang, yang menyediakan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dan jantung untuk aliran darah yang baik dan tekanan darah yang optimal," kata ahli diet kardiologi dan edukator diabetes, Michelle Routhenstein.
Michelle menjelaskan, setiap sumber protein memiliki nutrisi yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.
"Tumbuhan yang tinggi kalium dapat mengurangi ketegangan di arteri, dan memungkinkan aliran darah lebih baik. Sedangkan ikan adalah sumber selenium yang baik, yang dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh," ujar Michelle.
Advertisement
Pedoman Makan untuk Pasien Hipertensi
Hal ini pun selaras dengan pedoman pola makan yang baru dari AHA pada tahun 2021. Saran tersebut diantaranya dengan melakukan aktivitas fisik yang cukup dan meminimalkan asupan gula dan garam.
Sekaligus memasukkan sumber protein tanpa lemak atau berserat tinggi, protein nabati, ikan atau makanan laut lainnya, produk susu dengan rendah lemak atau non-lemak, dan daging tanpa lemak dengan membatasi daging merah atau olahan.
Mengutip laman Everyday Health, studi yang diterbitkan dalam Scientific World Journal sendiri menemukan bahwa yoga memiliki peran dalam mengelola pencegahan hipertensi.
Para peneliti meninjau beberapa penelitian yang menemukan meditasi, dan latihan pernapasan dan yoga, menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
"Kami tahu secara fisiologis apa yang yoga lakukan adalah meningkatkan nada parasimpatis dalam sistem saraf," kata Shamita Misra, seorang dokter kandungan di University of Missouri Health Care, Columbia yang juga mempelajari efek yoga pada tekanan darah.
Waktu untuk Minum Obat Hipertensi
Sedangkan dalam hal meminum obat, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati mengungkapkan bahwa terdapat waktu terbaik untuk minum obat hipertensi.
Dalam laman tulisan pribadinya, Zullies menjelaskan, waktu terbaik untuk minum obat darah tinggi adalah pukul sembilan sampai 11 pagi.
"Riset menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul sembilan sampai 11 pagi, dan paling rendah pada malam hari setelah tidur," ujar Zullies.
"Sehingga secara umum, sebaiknya obat antihipertensi diminum pada pagi hari. Perlu berhati-hati jika obat anti hipertensi diminum malam hari karena mungkin terjadi penurunan tekanan darah yang berlebihan pada saat tidur," tambahnya.
Advertisement