Sukses

Vaksin Booster Kedua COVID-19 Dimulai Besok, Kemenkes: Untuk Nakes

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa pelaksanaan vaksin booster COVID-19 kedua sudah bisa dimulai dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai vaksin booster kedua COVID-19 atau dosis keempat vaksinasi COVID-19 menemukan titik terang. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa pelaksanaan vaksin booster kedua sudah bisa dimulai dalam waktu dekat.

"(Penyuntikan vaksin booster kedua) Besok tanggal 29 Juli 2022," kata Maxi kepada Health Liputan6.com, Kamis, 28 Juli 2022.

Maxi mengaku tengah merampungkan surat edaran pelaksanaan vaksin booster kedua COVID-19. Namun, Maxi mengatakan bahwa yang mendapatkan vaksin booster kedua COVID-19 adalah mereka yang merupakan Sumber Daya Manusia di sektor kesehatan.

"Hari ini saya buat surat edaran pelaksanaannya bagi SDM kesehatan yang sudah dapat booster pertama untuk dilanjutkan booster kedua," kata Maxi.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungan ke Palembang, Sumatera Selatan mengatakan bahwa stok vaksin COVID-19 di Indonesia masih banyak. Melihat jumlah tenaga kesehatan ada empat juta maka kebutuhan vaksin sebanyak itu tersedia untuk booster kedua.

2 dari 3 halaman

Epidemiolog Sambut Baik Pemberian Booster Kedua untuk Nakes

Epidemiolog Dicky Budiman menyambut baik pemberian vaksin booster COVID-19 kedua pada nakes. Dicky mengungkapkan bahwa memang penting bagi tenaga kesehatan sebagai kelompok berisiko mendapatkan vaksin booster. 

"Saya sangat mendukung," kata peneliti di Griffith University Australia ini.

Menurutnya, paling tidak ada tiga alasan pemerintah perlu memberikan vaksin COVID-19 dosis keempat untuk nakes.

Pertama, pemberian vaksin booster COVOD-19 yang kedua pada nakes untuk memastikan agar layanan kesehatan tidak terganggu. Salah satunya adalah memastikan tenaga kesehatan yang ada di sana sehat dan terlindungi.

"Situasi saat ini masih pandemi, masih rawan, sehingga dengan proteksi maksimal dan optimal untuk nakes. Selain vaksinasi juga perlu dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD)," kata Dicky lewat pesan suara ke Health-Liputan6.com pada Kamis, 28 April 2022.

 

3 dari 3 halaman

Nakes, Kelompok Berisiko

Kedua, tenaga kesehatan termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. Selain kemungkinan besar terpapar dengan orang-orang yang membawa virus SARS-CoV-2, bisa saja juga nakes tersebut bekerja di lingkungan berisiko tinggi untuk terpapar dan memaparkan COVID-19.

Bila nakes mendapatkan dosis keempat maka yang diuntungkan bukan cuma nakes tapi juga masyarakat. Hal ini karena seseorang yagn sudah divaksinasi maka ketika terinfeksi jumlah virus di dalam tubuhnya tidak banyak.

"Meski bisa menularkan tapi bukan jadi superspreader," tutur Dicky.

Ketiga, pemberian dosis keempat guna meningkatkan proteksi yang sudah menurun dari vaksinasi dosis ketiga. 

"Vaksin COVID-19 masih ada kelemahan yakni durasi proteksi yang pendek. Pemberian dosis keempat ini penting karena para nakes sudah dapat vaksin dosis ketiga lebih dari empat bulan lalu kan. Apalagi banyak nakes kita yang sudah lansia dan punya komorbid," terangnya.