Sukses

Kopda Muslimin Tewas Usai Gagal Habisi Istri, Akibat Masalah Rumah Tangga yang Mengakar?

Kopda Muslimin, dalang pembunuhan istrinya di Banyumanik, Semarang, ditemukan tewas di kediaman orangtuanya.

Liputan6.com, Jakarta Siang ini, nama Kopda Muslimin bertengger pada kolom trending topic di Indonesia dalam laman media sosial Twitter. Kopda Muslimin dinyatakan tewas usai diduga menenggak racun di kediaman orangtuanya yang berada di Kendal, Jawa Tengah.

Tindakan Kopda Muslimin menjadi buntut dari kasus percobaan pembunuhan pada istrinya, Rina Wulandari. Sebelumnya, upaya pembunuhan itu dilakukan di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

Kopda Muslimin diketahui melakukan berbagai upaya pembunuhan istrinya hingga berkali-kali. Mulai dari menggunakan santet hingga membayar segelintir orang untuk melakukan pembunuhan lewat penembakan sebanyak dua kali.

Eksekutor percobaan pembunuhan Rina Wulandari sudah diamankan pihak kepolisian. Keempat orang eksekutor itu mendapatkan bayaran dari Kopda Muslimin. Bahkan, salah satu di antaranya mengaku sudah menyiapkan senjata api.

Saat berbagai informasi mencuat, anggota TNI tersebut dikabarkan pulang ke rumah orangtuanya dan meminta maaf. Orangtuanya juga meminta Kopda Muslimin untuk menyerahkan diri pada pihak kepolisian.

"Tadi pukul 05.30 WIB bahwa saudara M pulang ke rumah orangtuanya namanya Mustakim. Pada saat pulang beliau sempat minta maaf, bahkan oleh orangtuanya dituturi untuk menyerahkan diri dan sebagainya, dan timbul komunikasi antara M dengan Pak Mustakim," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengutip News Liputan6.com, Kamis (28/7/2022).

Namun, belum sempat menyerahkan diri, Kopda Muslimin ditemukan telah meninggal dunia. Kopda Muslimin dikabarkan sempat muntah-muntah sebelum meninggal.

"Pukul 05.30 WIB muntah, dan didapati pukul 07.00 (Kopda M) meninggal," ujar Ahmad Luthfi.

2 dari 4 halaman

Jenazah Akan Diautopsi

Penyebab utama kematian Kopda Muslimin belum diketahui secara pasti. Dugaan sementara saat ini hanya dirinya meminum racun. Polisi pun telah menyita sejumlah barang bukti untuk mengungkapnya.

Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa bekas muntahan Kopda Muslimin telah disita sebagai barang bukti untuk diteliti. Selain itu, kepolisian juga menyita telepon seluler atau ponsel milik Kopda Muslimin.

"Ada muntahnya dan ada kemudian alat komunikasi kita amankan (di lokasi kejadian)," kata Ahmad Luthfi.

Lebih lanjut Ahmad Luthfi menuturkan bahwa Kapolda Jateng sejauh ini belum mau untuk berkomentar banyak. Rencananya, jasad Kopda Muslimin akan diautopsi untuk mengungkap kasus tersebut.

Mengutip Jateng Liputan6.com, percobaan pembunuhan Rina Wulandari bermula dari curahan hati (curhat) Kopda Muslimin pada komplotan pembunuh bayaran.

"Ketemu Bang Mus (Kopda Muslimin) di rumahnya. Cerita keadaan keluarga, tidak kuat dikekang istrinya," kata AS alias Gondrong, salah satu tersangka penembakan di Mapolrestabes Semarang.

3 dari 4 halaman

Akar dari Masalah Rumah Tangga

Tidak diketahui pasti apa yang terjadi dalam rumah tangga pasangan Kopda Muslimin dan Rina Wulandari. Selain isu Kopda Muslimin yang kerap dikekang oleh Rina, Kopda Muslimin juga diketahui telah memiliki selingkuhan.

Hubungan Kopda Muslimin dengan selingkuhannya diketahui sudah berlangsung selama tujuh bulan. Diduga, selingkuhannya pun tak tahu menahu soal rencana penembakan pada Rina Wulandari.

Penyebab perselingkuhan dalam pernikahan bukan baru sekali terjadi. Memang, hampir semua orang setuju bahwa selingkuh merupakan kesalahan. Namun, masih banyak pula yang melakukannya dengan berbagai alasan.

Mengutip laman Verywell Mind, terdapat banyak faktor-faktor yang dapat memicu perselingkuhan dalam pernikahan. Mulai dari masalah pada diri sendiri hingga masalah yang dipicu dari orang lain.

Faktor risiko tersebut seperti gangguan kepribadian, masalah masa kanak-kanak, serta peluang seperti media sosial dan batasan dalam hubungan yang buruk. Tak berhenti di sana, faktor penyebab perselingkuhan juga dapat disebabkan oleh adanya rasa frustasi pada pernikahan itu sendiri.

4 dari 4 halaman

Frustasi dalam Pernikahan?

Biasanya, pelaku perselingkuhan juga telah melakukan beberapa upaya untuk menyelesaikan persoalan dalam pernikahan. Namun ketika itu tidak berhasil, banyak pelaku akhirnya memilih untuk berselingkuh.

"Salah satu alasan paling umum dari perselingkuhan adalah hubungan tersebut tidak berjalan memuaskan," ujar profesor psikologi di University of Minnesota, Ashley E. Thompson, PhD mengutip Prevention.

Jika hubungan Anda dan pasangan renggang, tidak selalu memiliki sesuatu untuk dibicarakan, atau bahkan Anda tidak dapat mengingat kapan terakhir kali berjumpa, pasangan mungkin akan mencari koneksi tersebut pada orang lain.

Tak hanya itu, beberapa orang yang berselingkuh juga tidak memikirkan konsekuensi dari tindakan tersebut. Beberapa diantaranya bahkan tidak merasa bersalah.

"Ada karakteristik tertentu yang ditunjukkan oleh pelaku perselingkuhan. Biasanya pelaku mengatakan bahwa mereka terbawa suasana. Tetapi, sebenarnya ada yang memang karena keimpulsifan dan tabiat mereka," ujar Ashley.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda Depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.