Liputan6.com, Jakarta Demam adalah suhu tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap normal. Kondisi yang juga disebut hipertemia biasanya merupakan tanda bahwa tubuh bekerja untuk bertahan dari infeksi.
Suhu tubuh normal berbeda untuk setiap orang, tetapi mereka berada dalam kisaran 36.1 – 37,2 derajat celcius. Suhu 38 derajat celcius atau lebih tinggi dianggap sebagai demam.
Baca Juga
Bagian dari otak yang disebut hipotalamus berperan untuk mengontrol suhu tubuh. Ketika menanggapi infeksi, penyakit, atau penyebab lain, hipotalamus dapat mengatur ulang tubuh ke suhu yang lebih tinggi. Jadi ketika demam datang, itu pertanda ada sesuatu yang terjadi di tubuh.
Advertisement
Melansir Webmd, demam sendiri umumnya tidak berbahaya, pemeriksaan diri ke dokter diperlukan jika:
-Suhu orang dewasa berada pada angka 39,5 derajat celcius atau lebih tinggi
-Bayi yang sangat muda (di bawah 3 bulan) memiliki suhu rektal (dubur) 38 derajat celcius atau lebih tinggi, jika terjadi demam ini maka segera hubungi dokter atau segera pergi ke ruang gawat darurat
-Bayi berusia 3-6 bulan memiliki suhu dubur yang lebih tinggi dari normal dan juga mudah menangis atau mengantuk
-Bayi berusia 3-6 bulan memiliki suhu rektal 39 derajat celcius atau lebih tinggi
-Anak berusia 6-24 bulan mengalami demam lebih dari 39 derajat celcius selama lebih dari sehari atau dengan gejala lain seperti batuk atau diare.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selanjutnya
Alasan lain yang mengharuskan pemeriksaan ke dokter saat terkena demam yakni jika:
-Seorang anak yang lebih tua dari 2 tahun mengalami demam yang disertai dengan ruam, ketidaknyamanan, mudah marah, lesu, sakit kepala, leher kaku, atau diare atau muntah berulang
-Bayi atau anak mengalami kejang
-Setiap suhu di atas 40 derajat celcius pada anak, yang dapat menyebabkan kejang
-Demam tidak turun setelah minum obat yang dijual bebas seperti ibuprofen dalam dosis yang sesuai
-Kontak dengan seseorang yang memiliki COVID-19.
Demam adalah tanda dari beberapa jenis penyakit atau infeksi. Ketika mengalaminya, orang mungkin juga mengalami gejala-gejala berikut:
-Menggigil
-Berkeringat
-Sakit kepala
-Merasa lemah
-Menjadi mudah marah
-Kehilangan nafsu makan
-Mengalami dehidrasi.
Demam dapat menjadi tanda dari beberapa kondisi kesehatan, yang bisa memerlukan perawatan medis atau bisa juga tidak memerlukan.
Penyebab paling umum dari demam adalah infeksi seperti pilek dan penyakit perut (gastroenteritis).
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Penyebab Demam
Penyebab lainnya dari demam termasuk:
-Infeksi pada telinga, paru-paru, kulit, tenggorokan, kandung kemih, atau ginjal
-COVID-19
-Terpapar sinar matahari dalam waktu lama
-Kondisi yang menyebabkan peradangan, seperti rheumatoid arthritis
-Efek samping obat
-Vaksin dan imunisasi
-Bekuan darah
-Kondisi autoimun seperti lupus dan penyakit radang usus (IBS)
-Kanker
-Gangguan hormon seperti hipertiroidisme
-Obat-obatan terlarang seperti amfetamin dan kokain
-Tumbuh gigi pada bayi dapat menyebabkan demam ringan
“Meskipun demam mudah diukur dengan termometer, menemukan penyebabnya bisa jadi sulit,” mengutip Webmd, Jumat (29/7/2022).
Selain pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan gejala dan kondisi, obat-obatan, dan apakah pasien baru saja bepergian ke daerah dengan infeksi atau memiliki risiko infeksi lainnya.
Infeksi malaria, misalnya, dapat menyebabkan demam yang biasanya muncul kembali. Beberapa daerah di AS adalah titik untuk infeksi seperti penyakit Lyme dan demam berbintik Rocky Mountain.
Dokter dapat bertanya apakah pasien pernah berada di sekitar seseorang dengan COVID-19 atau memiliki gejala COVID-19 lainnya.
Pengobatan Demam
Terkadang, pasien juga bisa mengalami demam yang tidak diketahui asalnya. Dalam kasus tersebut, penyebabnya bisa menjadi kondisi yang tidak biasa atau tidak jelas seperti infeksi kronis, gangguan jaringan ikat, kanker, atau masalah lain.
Demam biasanya dikaitkan dengan ketidaknyamanan fisik, dan kebanyakan orang merasa lebih baik ketika demam diobati. Namun, pengobatannya tergantung pada usia, kondisi fisik, dan penyebab demam.
Banyak ahli percaya bahwa demam adalah pertahanan alami tubuh terhadap infeksi. Ada juga banyak penyebab demam yang tidak menular.
Perawatan bervariasi tergantung pada penyebab demam. Misalnya, antibiotik akan digunakan untuk infeksi bakteri seperti radang tenggorokan.
Perawatan yang paling umum untuk demam termasuk obat bebas seperti asetaminofen dan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen. Anak-anak dan remaja tidak boleh mengonsumsi aspirin karena terkait dengan kondisi yang disebut sindrom Reye.
Cara menurunkan demam di rumah antara lain:
-Minum banyak cairan bening seperti air, kaldu, dan jus atau minuman rehidrasi
-Mandi air hangat
-Istirahat
-Tetap tenang.
Advertisement