Sukses

Disiplin Prokes Dilengkapi Vaksinasi Booster Jadi Upaya Penting Cegah Lonjakan Kasus COVID-19

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito berharap dengan protokol kesehatan ketat, dan masyarakat telah ter-booster, maka keadaan normal saat ini tidak memicu kembali lonjakan kasus dikemudian hari.

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 belakangan kembali meningkat di tengah masyarakat yang kembali beraktivitas sosial dan ekonomi. Keadaan ini harus diperkuat dengan penerapan dan pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan yang baik dan benar. Masyarakat juga harus memastikan diri telah mendapatkan vaksinasi booster COVID-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito berharap dengan protokol kesehatan ketat, dan masyarakat telah ter-booster, maka keadaan normal saat ini tidak memicu kembali lonjakan kasus dikemudian hari. Kabar baiknya, perkembangan vaksin booster ternyata meningkat 70 persen dalam 4 minggu terakhir seiring efektifnya kebijakan wajib booster untuk memasuki fasilitas publik.

"Ini menandakan semakin banyak masyarakat yang akhirnya melakukan vaksinasi booster dan hal ini sangat baik karena dapat meningkatkan perlindungan kolektif dan mewujudkan kekebalan komunitas terhadap COVID-19," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 secara virtual, Kamis (28/7/2022) yang disiarkan YouTube kanal resmi Sekretariat Presiden.

Dalam kondisi saat ini, meskipun tingkat keterisian pasien di rumah sakit masih terkendali, namun masyarakat diharapkan tidak hanya wajib melindungi diri sendiri. Tetapi juga, orang terdekatnya, terutama kelompok rentan di sekitarnya. Dan bagi yang tertular, mungkin merasakan gejala COVID-19 ringan atau bahkan tidak ada gejala. Namun akan berbeda apabila dialami oleh kelompok rentan seperti lansia.

Untuk itu, masyarakat diingatkan kembali pentingnya menerapkan dan saling mengawasi kedisiplinan protokol kesehatan yang baik dan benar.

Seperti memakai masker dengan benar serta tidak melepasnya saat berbicara, menggunakan sanitasi setiap atau setelah bersentuhan dengan orang lain, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Disamping itu, Pemerintah pusat hingga di tingkat daerah juga harus memastikan setiap orang telah menerima vaksin dosis 3.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Prokes di setiap daerah

Wiku juga menyampaikan pesan pada pemerintah daerah untuk memonitor daerahnya masing-masing dan lakukan langkah penanganan terhadap kenaikan kasus. "Serta terus upayakan agar angka vaksinasi booster terus meningkat. Karena dengan adanya kenaikan kasus saat ini, bukan tidak mungkin dapat terjadi lagi lonjakan kasus."

"Dengan belajar dari pengalaman di lonjakan sebelumnya, memakai masker dengan benar di setiap kegiatan masyarakat, serta melakukan vaksinasi booster dapat membantu menekan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus kedepannya," pesan Wiku.

Pemerintah juga terus mengantisipasi importasi kasus dari pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia. Dan skrining yang ketat akan diterapkan pada pintu-pintu masuk negara termasuk pintu masuk untuk kegiatan logistik.

 

3 dari 4 halaman

Pelacakan di pintu masuk Indonesia

Wiku menjelaskan, hal ini telah diatur dalam Surat Edaran Dirjen P2P Kementerian Kesehatan terbaru. Bahwa ditetapkan wajib skrining antigen COVID-19 bagi setiap individu di bawah pengawasan Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinas Kesehatan setempat, dan serta pihak terkait logistik lainnya dimana sebelumnya hanya diberlakukan secara acak.

"Penemuan adanya kasus positif di pintu masuk akan segera diisolasi di pintu-pintu masuk. Namun saya berharap penemuan kasus positif tidak terjadi lagi di masyarakat," jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan diharapkan tidak lengah dan menunda bepergian apabila sedang dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan sebisa mungkin menunda beraktivitas di ruang publik.

"Untuk itu kita tidak boleh lengah, egois, dan dengan sengaja tetap menjalankan kegiatan di tempat publik walaupun sedang terkonfirmasi positif," tegas Wiku.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

4 dari 4 halaman

Pesan untuk sekolah dengan PTM 100 Persen

Wiku juga memberikan pesan kepada sekolah yang telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, wajib mengetatkan protokol kesehatan. Hal ini menyusul dengan ditemukann adanya siswa pada beberapa sekolah di Indonesia yang tertular COVID-19.

"Penting saya imbau kepada kepala sekolah, guru ataupun tenaga pendidik untuk mulai menggerakkan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat," kata Wiku.

Adapun, pihak sekolah diharapkan senantiasa mengingatkan siswanya agar berupaya melindungi diri dalam setiap kesempatan. Seperti, siswa agar rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak aman.

Protokol kesehatan ini dapat diterapkan baik saat berada di rumah, sebelum berangkat, perjalanan menuju sekolah maupun di saat berada di lingkungan sekolah.

Tak ketinggalan, Wiku juga menghimbau agar pihak sekolah maupun orang tua siswa, agar seluruh anak didiknya untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di sentra vaksinasi terdekat. Tak lain, upaya ini agar siswa dapat menjalani aktivitas PTM 100 persen dengan aman, nyaman dan terlindungi dari COVID-19.

"Hal ini juga sebagai upaya menjaga Herd Immunity dan terhindar dari paparan COVID-19," pesan Wiku.