Sukses

Update COVID-19 Hari Ini 30 Juli 2022, Bertambah 5.398 Kasus Baru

Data Kemenkes RI pada Sabtu, 30 Juli 2022 menunjukkan adanya penambahan kasus COVID-19 sebanyak 5.398 jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Data yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Sabtu, 30 Juli 2022 menunjukkan adanya penambahan kasus COVID-19 sebanyak 5.398 jiwa.

Dengan tambahan ini, maka akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2022 genap mencapai 6.202.893 kasus.

Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia hari ini berada pada angka 49.105 dengan kenaikan kasus sebanyak 1.117.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh yakni sebanyak 4.268. Sehingga dengan tambahan tersebut, akumulasinya menjadi 5.996.805.

Begitupun dengan pasien yang meninggal akibat virus SARS-CoV-2 yang ikut mengalami penambahan. Penambahannya ada sebanyak 13 jiwa sehingga total pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 156.983.

Data yang dibagikan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menunjukkan jumlah spesimen yang diperiksa yakni 91.265 dan suspek sebanyak 5.197.

Data tersebut juga menunjukkan 5 provinsi penyumbang kasus terbanyak dari transmisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Kelimanya terdiri dari

- DKI Jakarta sebagai tingkat pertama dengan jumlah penambahan 2.629 kasus, dengan 2.529 transmisi lokal dan 100 PPLN.

- Jawa Barat dengan 994 kasus baru, dengan 992 transmisi lokal dan 2 PPLN.

- Banten dengan 626 kasus baru, 623 transmisi lokal, dan 3 PPLN.

- Jawa Timur dengan 316 kasus baru, dengan 313 transmisi lokal, dan 3 PPLN.

- Bali dengan 161 kasus baru, 157 transmisi lokal, dan 4 PPLN.

Sedangkan, provinsi lainnya tidak menunjukkan adanya penambahan kasus yang signifikan. Bahkan, terdapat beberapa provinsi yang tidak mengalami kenaikan kasus sama sekali.

Provinsi tersebut diantaranya adalah Aceh, Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Capaian Vaksinasi Hari Ini

Data situasi COVID-19, Sabtu 30 Juni 2022 pukul 12.00 WIB juga melaporkan adanya capaian vaksinasi terbaru. Hari ini, capaian vaksinasi di Indonesia bertambah sebanyak 90.530 suntikan.

Rincian capaian tersebut yakni:

  • Vaksinasi dosis pertama bertambah 22.072 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 202.443.211
  • Vaksinasi dosis kedua bertambah 13.809 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 170.035.694
  • Vaksinasi dosis ketiga bertambah 54.649 suntikan, sehingga akumulasinya menjadi 55.835.790

Berdasarkan adanya penambahan capaian vaksinasi ini, akumulasinya menjadi 428.314.650 suntikan dengan target sasaran vaksinasi RI sebanyak 208.265.720 jiwa.

Seperti diketahui, vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau vaksin booster kedua untuk para tenaga kesehatan (nakes) sudah resmi dimulai per Jumat, 29 Juli 2022.

Menurut Epidemiolog Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman, pemberian vaksin COVID-19 keempat atau booster keempat ini memang penting, terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori kelompok berisiko.

"Vaksin COVID-19 masih ada kelemahan yakni durasi proteksi yang pendek. Pemberian dosis keempat ini penting karena para nakes sudah dapat vaksin dosis ketiga lebih dari empat bulan lalu kan. Apalagi banyak nakes kita yang sudah lansia dan punya komorbid," ujar Dicky melalui keterangan suara pada Health Liputan6.com pada Kamis, 28 Juli 2022.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kelompok Berisiko Tak Hanya Nakes

Lebih lanjut Dicky menjelaskan bahwa kelompok berisiko tidak berhenti pada nakes. Menurutnya, lansia dan mereka yang memiliki komorbid juga perlu dijadikan pertimbangan sasaran vaksin COVID-19 dosis keempat.

"Jadi kelompok berisiko itu ada dua, berisiko tinggi dari sisi pekerjaan seperti tenaga kesehatan. Kedua, berisiko tinggi karena kondisi tubuhnya, lansia atau komorbid. Nah kalau bicara dari kondisi tubuh, usia 12 tahun ke atas juga bisa komorbid," ujar Dicky.

"Dosis keempat itu sangat penting dan data menunjukkan dari lima studi yang saat ini kita tahu di dunia, itu terlihat sangat signifikan dosis keempat itu untuk menurunkan potensi kematian. Kemudian juga keparahan maupun rumah sakit," tambahnya.

Sehingga Dicky menegaskan, vaksinasi dosis COVID-19 dosis keempat ini seharusnya dilakukan bukan hanya pada nakes. Namun juga bagi kelompok berisiko tinggi lainnya seperti lansia, komorbid, serta lansia dengan komorbid.

"Jangan sampai di tengah program vaksinasi korban berjatuhan, karena sekali lagi, BA.5 itu serius sekali dan bisa meningkatkan hunian rumah sakit," kata Dicky.  

4 dari 4 halaman

Lansia dan Komorbid Belum Jadi Prioritas Booster Kedua

Hingga kini, belum ada tanda-tanda lansia dan orang dengan komorbid akan mendapatkan lampu hijau untuk vaksinasi COVID-19 dosis keempat.

Menurut Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, SpAK, hal tersebut lantaran capaian vaksinasi booster pada kelompok lansia dan orang dengan komorbid memang masih rendah.

"Risiko tinggi itu bukan hanya pada nakes. Kepada orang lansia, pada yang komorbid itu semua risiko tinggi. Tetapi kalau kita lihat mereka booster satunya masih rendah sekali. Sayang sekali, itu kita lagi kejar itu," ujar Sri melalui sambungan telepon pada Health Liputan6.com pada Kamis, 28 Juli 2022.

Sri mengungkapkan bahwa apabila lansia dan orang dengan komorbid ingin mendapatkan booster kedua, maka harus lebih dulu melengkapi booster pertama yang hingga saat ini masih rendah.

"Booster pertamanya dikejar dulu, karena kalau dia masih 25 persen, yang 75 persen itu kan risiko kalau enggak di booster --- Jadi kita mesti sampaikan pada keluarganya bahwa memang harus di booster (pertama) dulu," ujar Sri.