Sukses

Joe Biden Positif COVID-19 Lagi, Tanpa Gejala dan Cukup Sehat

Meski dinyatakan kembali positif COVID-19, Joe Biden dikabarkan tidak merasakan gejala apa pun dan dalam kondisi baik.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga hari selepas isolasi mandiri, Presiden AS Joe Biden dinyatakan kembali positif COVID-19 pada Sabtu, 30 Juli 2022. Sejumlah rencana perjalanan pun harus ditunda.

Meski dinyatakan kembali positif COVID-19, Joe Biden dikabarkan tidak merasakan gejala apa pun dan dalam kondisi cukup baik.

Sembilan hari lalu, Joe Biden dinyatakan positif COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri. Pada awal pekan ini, Joe Biden pun menjalani dua kali tes COVID-19 dan hasil menunjukan dirinya telah negatif dari virus Corona.

Namun, kali ini Joe Biden harus kembali melakukan isoman di Gedung Putih hingga hasil tesnya negatif. Biden pun membatalkan kunjungan ke Delaware dn Michigan yang rencananya akan dilakukan dalam beberapa hari kedepan.

Kabar tes positif Virus Corona COVID-19 Joe Biden muncul hanya dua jam setelah Gedung Putih mengumumkan kunjungan kepresidenan ke Michigan pada Selasa 2 Agustus mendatang, untuk menyoroti pengesahan undang-undang untuk mempromosikan manufaktur teknologi tinggi domestik.

Tes positif Biden diyakini sebagai kepositifan "pantulan" atau kambuh yang dialami oleh beberapa pasien COVID-19, menurut dokter Gedung Putih Dr. Kevin O'Connor, dikutip dari Channelnewsasia.

Biden mentweet tentang kasus positifnya, mengatakan itu bisa terjadi pada "minoritas kecil orang".

"Saya tidak memiliki gejala tetapi saya akan mengisolasi untuk keselamatan semua orang di sekitar saya. Saya masih bekerja, dan akan segera kembali ke jalan," tweetnya. 

Sesuai panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/CDC), Joe Biden akan memulai masa isolasi lagi selama sedikitnya lima hari. 

 

2 dari 4 halaman

Gunakan Paxlovid

Joe Biden dinyatakan positif COVID-19 untuk pertama kali pada Kamis 21 Juli. Biden yang berusia 79 tahun menjalani isolasi mandiri di Gedung Putih. 

Meskipun menjalani isolasi, ia tetap bekerja dan melangsungkan pertemuan virtual, serta berbicara dengan beberapa kelompok lewat pesan yang direkam.

Dalam pembaruan informasi kesehatan presidan Rabu 27 Juli, Dr. Kevin O’Connor yang merupakan dokter presiden, mengatakan selama lima hari ini Biden telah diberi Paxlovid, obat anti-viral yang digunakan untuk merawat COVID-19.

Biden tidak lagi menderita demam dan dalam 36 jam terakhir tidak lagi minum Tylenol, atau obat penurun panas. Gejala yang diderita Biden hampir “sepenuhnya teratasi,” lapor O’Connor.

"Mengingat faktor-faktor yang meyakinkan ini, presiden akan menyudahi isolasi ketatnya," tulis O’Connor.

Biden berencana mengenakan masker yang 'ketat' setiap waktu, selama lima hari lagi, ketika ia berada di sekitar orang lain.

3 dari 4 halaman

Tidak Demam

Surat dari dokter Gedung Putih kala itu mengatakan gejala COVID-19 Joe Biden 'hampir sepenuhnya teratasi'.

Dr Kevin O'Connor mengatakan bahwa Joe Biden tetap bebas demam dan tidak menggunakan Tylenol dalam 36 jam terakhir, dan seperti yang dia katakan pada hari Selasa, gejala presiden "hampir sepenuhnya teratasi."

O'Connor mengatakan Joe Biden akan "meningkatkan durasi pengujiannya" untuk COVID-19 karena risiko kambuhnya infeksi virus itu seperti yang dialami beberapa pasien yang diobati dengan Paxlovid.

Presiden AS itu menyelesaikan perawatannya selama lima hari pada Senin 25 Juli malam waktu setempat. Surat itu tidak merinci seberapa sering Biden akan menjalani uji COVID-19.

Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah negatif COVID-19 pada Selasa malam dan Rabu pagi (26 dan 27 Juli 2022), menurut surat dari dokternya, dan telah menghentikan isolasi mandiri (isoman) di Gedung Putih.

Presiden AS yang telah vaksinasi COVID-19 dosis penuh dan dua kali booster, pertama kali dinyatakan positif pada 21 Juli. Sejak itu, dia diisolasi di Gedung Putih, muncul secara virtual untuk pertemuan dan pengarahan.

4 dari 4 halaman

Desak Warga AS Vaksinasi COVID-19

Joe Biden kemudian mendesak orang Amerika untuk vaksinasi Virus Corona COVID-19 dan suntikan booster serta mempromosikan tes di rumah gratis dari Gedung Putih serta penggunaan obat Paxlovid.

"Ketika pendahulu saya terkena COVID, dia harus dibawa dengan helikopter ke Walter Reed Medical Center. Dia sakit parah - untungnya dia sembuh. Ketika saya terkena COVID, saya bekerja dari lantai atas di Gedung Putih," katanya. "Anda tidak perlu menjadi presiden untuk menggunakan alat ini untuk pertahanan Anda."

Sebelumnnya, meski Joe Biden dilaporkan dalam kesehatan umum yang baik, sebagai presiden AS tertua yang pernah terpilih, usianya meningkatkan kekhawatiran atas dampak COVID-19.