Sukses

Gemar Olahraga, Menko Muhadjir Effendy Sering Gowes dan Jalan Kaki

Muhadjir Effendy termasuk salah satu Menteri yang suka gowes dan jalan kaki.

Liputan6.com, Jakarta - Soal gaya hidup sehat bukan masalah bagi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy. Ia termasuk salah satu Menteri di Kabinet Indonesia Maju yang gemar olahraga.

Gowes dan jalan kaki menjadi aktivitas fisik yang acapkali Muhadjir lakoni. Ia sering gowes atau jalan kaki dari rumah dinas di Widya Chandra ke kantor tempatnya bekerja, Gedung PMK Jakarta sekitar 8 km. 

Muhadjir yang tepat berusia 66 tahun pada 29 Juli 2022 juga membiasakan jalan pagi atau jogging di lokasi kunjungan kerja (kunker). Selain itu, ia adalah menteri yang rajin mengecek langsung pelaksanaan program pemerintah ke lapangan di seluruh Tanah Air.

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, kesadaran hidup sehat seperti olahraga dan makan teratur terukur dengan standar makanan sehat harus diperhatikan. Masyarakat harus teredukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai macam virus dan penyakit.

Hal itu sejalan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diinisiasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pemerintah kembali menyuarakan Germas yang juga sudah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

“Lebih baik mengeluarkan biaya untuk sehat dibanding biaya untuk sakit atau berobat. Sakit itu mahal, hindarilah sakit, maka itu kita harus hidup sehat," tutur Muhadjir usai 'Gerak Jalan Bersama' di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, ditulis Minggu (31/7/2022).

"Kita harapkan gerakan (Germas) ini juga bisa dimulai dari masyarakat, mereka harus menginisiasi, karena kalau hanya pemerintah tidak mungkin."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Jaga Pola Hidup Sehat

Momen Muhadjir Effendy berjalan kaki dan naik MRT menuju Kantor PMK pernah diunggah di akun Instagram @muhadjir_effendy. Ia mengaku berjalan kaki untuk tetap menjaga pola hidup sehat.

"Ke kantor jalan kaki dan naik MRT, biar terjaga sehat sembari menikmati udara segar dan mentari pagi," kata Muhadjir melalu pernyataan tertulis pada 7 Mei 2021.

Rupanya ini bukan pertama kali Muhadjir jalan kaki dan naik MRT ke kantor PMK. Dalam unggahan sebelumnya, ia juga melakukan aktivitas fisik serupa dan ditemani oleh putra sulungnya.

Pada momen Menko PMK Muhadjir Effendy jalan kaki dan naik MRT tampil sederhana. Dalam video itu, Muhadjir tampak berjalan dari rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta.

Ia mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Tak lupa, membawa tas kecil yang diselendangkan di bahu kirinya. Dari Jalan Widya Chandra, Muhadjir pergi menuju Stasiun MRT Istora. Kemudian turun di Stasiun MRT Bundaran HI.

Selanjutnya, Muhadjir berjalan menyusuri Jalan MH Thamrin sampai ke Jalan Medan Merdeka Barat. Di sela perjalanan, Muhadjir membagikan masker kepada warga yang berada di jalan.

Terselip momen saat warga yang menerima masker tidak mengenali Muhadjir. Setelah diberitahu bahwa itu adalah Menko PMK, warga tersebut akhirnya langsung berlari menghampiri Muhadjir.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Derajat Kesehatan Tercapai Tinggi

Pemerintah melalui Kementerian Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menggelar acara “Penggerakan Pembudayaan GERMAS” di Halaman Ruang Heritage, Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Menko Muhadjir Effendy menyebutkan, pelaksanaan Germas dalam dua tahun ini belum optimal karena pandemi COVID-19. Oleh karena itu, lewat kegiatan ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk kembali membudayakan Germas.

Selain Germas biayanya lebih murah, hasilnya juga lebih bagus. Hal ini akan membuat derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya bisa tercapai.

“Melalui kegiatan ini (Germas), kami ingin masyarakat teredukasi pentingnya sehat. Lebih baik mengeluarkan biaya untuk sehat daripada biaya untuk sakit," pungkas Muhadjir melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Biaya sakit itu jauh lebih mahal dibandingkan biaya untuk sehat. Sehat itu mahal, maka hindarilah sakit. Salah satunya dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)."

4 dari 4 halaman

Hidupkan Kembali Germas

Muhadjir Effendy melanjutkan, pembudayaan Germas sangat penting dilakukan pada setiap aspek kehidupan. Terlebih, dalam menghadapi tantangan sektor kesehatan yang begitu kompleks, mulai angka kematian ibu serta bayi yang masih tinggi, stunting, hingga Penyakit Tidak Menular (PTM). 

Ia berharap kegiatan ini bisa dihidupkan kembali kepada seluruh lapisan masyarakat demi mencapai masyarakat yang sehat, bugar dan produktif.

“Kita harapkan ini menjadi gerakan dari bawah, masyarakat yang harus menginisiasi. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat seperti aktivitas fisik, makan yang terukur, dan memerhatikan faktor-faktor lain harus ditingkatkan,” harap Menko Muhadjir.

Sebelumnya Germas sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2017. Tujuannya, mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.

“Sebetulnya sudah ada Inpres tahun 2017. Kemudian, mulai bergerak tapi ketika awal periode kedua Presiden ada COVID-19, sehingga sempat tertunda," pungkas Muhadjir.

"Sekarang mau kita bangkitkan kembali, untuk menyongsong suasana baru pasca pandemi."