Liputan6.com, Jakarta Pemeriksaan sampel lesi dari kasus satu suspek cacar monyet (monkeypox) di Pati, Jawa Tengah (Jateng) belum keluar. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga masih menunggu hasil pemeriksaan lesi dengan menggunakan swab tersebut.
Juru Bicara Kemenkes Republik Indonesia Mohamamad Syahril membeberkan jenis pemeriksaan sampel yang dilakukan terhadap suspek cacar monyet di Jateng tersebut. Sampel yang diperiksa terdiri atas dua macam, yaitu swab orofaring dan lesi atau ruam-ruam cacar.
Baca Juga
"Ada dua sampel yg diperiksa. Pertama, swab mulut dan tenggorokan (orofaring). Ini hasilnya negatif. Kedua, swab pada lesi ruam-ruam cacarnya," terang Syahril melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 4 Agustus 2022 malam.
Advertisement
"Yang lesi ini baru proses pemeriksaan lab PCR. Belum ada hasil. Tunggu dulu sekitar tiga hari akan ada hasilnya dan kami sampaikan (lebih lanjut nanti)."
Pada 3 Agustus 2022, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, seorang pasien suspek monkeypox saat ini dalam pantauan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng. Namun pasien tersebut statusnya bergejala dan belum dapat dipastikan positif monkeypox.
"Kami belum berani menentukan, apakah itu cacar monyet atau bukan, tapi kami lagi pantau," katanya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tunggu Hasil Genom Sekuens
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menuturkan temuan kasus suspek monkeypox di Pati, Jateng. Pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan juga dengan genom sekuens.
"Memang itu ada satu suspek di Kabupaten Pati, Jateng. Dia tanggal 19 Juli ada gejala demam, 21 Juli dibawa ke rumah sakit, kemudian 23 Juli timbul lesinya, bintik-bintiknya," tuturnya.
"Indonesia dulu pernah ada smallpox, cacar yang biasa. Sekarang kan cacar yang monyet. Untuk bisa mengetahui, apakah dia cacarnya smallpox atau monyet harus dilakukan genom sekuens."
"Ya, sama seperti yang kita lakukan pada COVID-19 untuk bisa menentukan, apakah dia varian Delta, Varian Omicron dari pemeriksaan genom sekuens."
Pemeriksaan genom sekuens saat ini dilakukan di Kemenkes. Diharapkan dalam beberapa hari, hasil genom sekuens dapat keluar.
"Sudah diambil spesimennya di tgl 29 Juli. Sekarang sedang di genom sekuens di kami, di Kemenkes. Saya rasa seharusnya dalam sehari, dua hari bisa keluar. Karena genom sekuens itu butuh sekitar 3 hari atau 5 hari untuk bisa tahu variannya apa," lanjut Budi Gunadi.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pasien Suspek Diisolasi
Kabar adanya suspek monkeypox di wilayah Jawa Tengah dibenarkan Kepada Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar. Ia menyebut kondisi pasien suspek tersebut kini semakin membaik di ruang isolasi dan terus dipantau.
Namun, dirinya tak mau berkomentar di mana pasien suspek itu dirawat. Yang pasti pasien yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dan kontak dengan penderita sebelumnya.
"Masih observasi, keadaannya membaik," kata Yunita saat dikonfirmasi Regional Liputan6.com, Rabu (3/8/2022).
Ganjar Pranowo menambahkan, sebelumnya juga ditemukan kasus serupa dengan pasien bergejala mirip cacar monyet di Jateng, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata hasilnya negatif.
"Dulu pernah ada yang masuk ke kami. Saya sudah cek, tetapi hasil laboratorium pemeriksaan terakhirnya bukan cacar monyet, Alhamdulillah," tambahnya.
Kewaspadaan Harus Ditingkatkan
Demi mencegah penyebaran penyakit monkeypox, Ganjar Pranowo meminta Pemerintah pusat memperketat akses masuk Indonesia. Kekhawatiran tersebut muncul usai ditemukannya satu suspek atau bergejala seperti cacar monyet di Jawa Tengah. Apalagi cacar monyet sudah terkonfirmasi masuk di beberapa negara ASEAN. Â
"Kami meminta, karena ini pasti ada pengaruh dari luar, maka pintu masuk Indonesia masih butuh pengetatan-pengetatan dan checking menggunakan banyak peralatan agar bisa aman," kata Ganjar, Rabu (3/8/2022).
Ganjar menyebut cacar monyet menjadi perhatian pihaknya dengan melakukan langkah-langkah antisipatif.
"Kami masih pantau terus sampai hari ini, kemarin ada yang bercirikan seperti itu, tapi masih didalami," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menekankan, kewaspadaan harus ditingkatkan agar monkeypox tidak semakin meluas. Meski begitu, kewaspadaan itu bukan lantas disertai kepanikan masyarakat.
"Masyarakat tidak perlu panik. Tapi tetap waspada dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ucap Taj Yasin Maimoen dikonfirmasi di Semarang, Rabu (3/8/2022).
Langkah antisipasi, salah satunya dilakukan agar segera periksa apabila merasa kurang sehat. Masyarakat diimbau tidak panik dengan adanya kabar seorang warga di Jawa Tengah menjadi suspek cacar monyet.
Advertisement