Liputan6.com, Jakarta Larry Jackson III akhirnya tahu penyebab dirinya merasakan sakit-sakit badannya. Setelah berkonsultasi ke beberapa dokter, dirinya didiagnosis cacar monyet.
"Kelenjar getah bening membesar, tenggorokan tak nyaman, dan badanku terasa sakit saat awal-awal gejala muncul," kata pria 29 tahun asal Philadelphia, Amerika Serikat ini mengutip 6abc, Minggu (7/8/2022).
Baca Juga
Diagnosis tersebut membuat dirinya harus menjalani masa isolasi selama tiga minggu. Selama menjalani masa isolasi, dirinya pun merasa rasa sakit dari gejala cacar monyet terasa.
Advertisement
"Lesi yang timbul beberapa terasa begitu sakit," kata Larry.
Â
Luke Brown, pria 29 tahun asal New York City, Amerika Serikat mengalami gejala usai mendapatkan vaksin cacar monyet. Berawal dari lesi di kulitnya, segera saja ia periksakan ke dokter. Gejala lain pun muncul seperti demam, nyeri di badan lalu kedinginan dan berkeringat.
"Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 14 Juli hasil tes lab sudah keluar. Aku positif cacar monyet," cerita Luke mengutip Time.
Setelah gejala di atas, keesokan harinya, 'boom', ada banyak lesi muncul di tubuhnya. "Ya, di seluruh tubuh," kata Luke.
Melihat penularan kasus cacar monyet yang tinggi di AS, Petugas kesehatan di sana menganjurkan bila merasakan ada gejala cacar monyet segera menjalani isolasi di rumah. Lalu, kontak tenaga kesehatan terdekat sehingga bisa dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah terinfeksi cacar monyet atau bukan.
Masa Inkubasi Cacar Monyet
Di Indonesia, kasus cacar monyet masih nol. Meski begitu Indonesia sudah bersiaga.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Cacar Monyet Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Hanny Nilasari, SpKK mengungkapkan masa inkubasi virus cacar monyet akan memakan waktu selama satu sampai empat minggu. Hal tersebut juga erat kaitannya dengan daya tahan tubuh seseorang.
Masa inkubasi merupakan masa virus sudah masuk ke dalam tubuh manusia hingga akhirnya muncul gejala pada pasien.
"Memang masa inkubasinya (cacar monyet) bisa satu sampai empat minggu. Mengapa lama? Ini tergantung dari daya tahan tubuh manusia. Kalau misalnya daya tahan tubuhnya kuat, biasanya dia hanya dalam beberapa minggu sudah ada respons," ujar Hanny.
"Tapi kalau misalnya dia daya tahan tubuhnya lemah, dia justru menimbulkan waktu masa inkubasi yang agak panjang," tambahnya.
Â
Advertisement
Gejala Khas Pasien Cacar Monyet
Lebih lanjut Hanny mengungkapkan bahwa gejala yang paling banyak dilaporkan pada pasien cacar monyet adalah demam, sakit kepala, rasa tidak nyaman di saluran tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening, dan kelainan di kulit.
"Jadi ada lima yang paling dominan kalau misalnya kita ingin menduga bahwa ini monkeypox. Bagaimana membedakannya dengan infeksi virus lainnya seperti varicella atau cacar air? Kalau cacar air umumnya menjelang anak-anak," kata Hanny.
Lesi di Seluruh Bagian Tubuh
Hanny mengungkapkan bahwa gejala demam yang muncul pada cacar air juga biasanya tidak terlalu tinggi dan lesi pada kulit dalam bentuk yang berbeda-beda dapat ditemukan dalam satu periode waktu yang sama.
Sedangkan pada cacar monyet, lesi biasanya akan muncul dengan bentuk yang sama sepanjang pasien terinfeksi.
Menurut Hanny, cacar monyet juga umumnya menyerang bagian wajah pasien, diikuti dengan munculnya gejala di batang tubuh seperti lengan, perut, badan, punggung, dan telapak tangan.
"Jadi bisa jadi ada di telapak tangan dan mukosa, di sekitar mata, mulut, atau bahkan di dalam mulut, dan di sekitar anus atau area genital lain. Masih mungkin ada di area-area tertentu," kata Hanny.
Advertisement