Sukses

Kasus Cacar Monyet Mulai Menyerang Anak, Apa Bahayanya?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa yang paling berbahaya bila yang kena adalah anak di bawah 8 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, lima anak asal Amerika Serikat (AS) dilaporkan positif terinfeksi cacar monyet. Hal ini tentu membuat banyak orangtua, terutama di New York City yang tinggi kasusnya, ketar-ketir.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa yang paling berbahaya bila yang kena adalah anak di bawah 8 tahun.

"Saya pikir itu ada hubungannya dengan kematangan sistem kekebalan tubuh. Kami tidak memiliki banyak detail tentang itu," kata Peter Hotez, seorang profesor pediatri di Baylor College of Medicine, Amerika Serikat.

Hotez mengatakan bahwa pada anak-anak yang terinfeksi tersebut besar kemungkinan karena melakukan kontak erat dengan orang yang sedang terpapar monkeypox. Lebih lanjut, CDC mengatakan bahwa cacar monyet bisa menginfeksi siapa saja yang melakukan kontak erat denga orang yang terinfeksi.

"Cacar monyet menular lewat sentuhan kulit dengan kulit, dalam kasus anak, hal ini bisa lewat bergandengan, memeluk, makan dan juga mungkin berbagi handuk, tempat tidur dan peralatan makan lain," kata Juru Bicara CDC Kristen Nordlund mengutip Today, Senin (8/8/2022).

Nordlund mengatakan bahwa kasus cacar monyet di Amerika yang menimpa anak-anak masih sedikit. Sembari CDC mempelajari kasus pada anak, orangtua diminta tidak khawatir berlebihan.

"Saat ini anak-anak merupakan bagian yang sangat kecil dari jumlah keseluruhan kasus cacar monyet, yang jumlahnya lebih dari 6.000,” kata Nordlund.

"Data tentang infeksi pada anak-anak terbatas dan CDC bekerja untuk mempelajari lebih lanjut."

2 dari 3 halaman

Penularan Cacar Monyet

Dokter spesialis penyakit dalam, Robert Sinto juga sempat menyebutkan bahwa jalur penularan cacar monyet hanya melalui droplet atau percikan air liur dan adanya kontak erat. Meski banyak saat ini banyak kasus pada kelompok gay tapi ini bukan penyakit menular seksual.

"Tidak dikatakan bahwa ini penyakit menular seksual, tapi kenapa dihubungkan dengan seksual tadi? Yang mau digarisbawahi adalah penularannya tetap melalui jalur droplet dan lewat jalur kontak," ujar Robert dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Rabu, 27 Juli 2022.

"Kalau memang hubungan seksual atau hubungan apapun yang ada kontak erat, ya jadi tertular. Jadi kontaknya ada. Ya, jadi jangan bingung dengan proses penularan yang terjadi itu," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Kasus Meninggal dengan Riwayat Cacar Monyet

The Guardian menyebutkan bahwa salah satu pasien yang meninggal dunia akibat cacar monyet terjadi di wilayah timur laut Valencia dan berkaitan dengan ensefalitis.

Menurut perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI), DR dr H Prasetyadi Mawardi, SpKK cacar monyet memang mungkin menyebabkan terjadinya komplikasi dan infeksi cacar monyet yang berkelanjutan dapat menyebabkan pasiennya meninggal dunia.

"Meskipun cacar monyet dikatakan ringan tapi komplikasinya bisa kemana-mana, yang paling awal adalah komplikasi pada kulit yaitu terjadinya infeksi sekunder pada kulit sekitar yang didapatkan ruam," kata Prasetyadi.

"Infeksi berlanjut itu dapat menyebabkan radang paru, pneumonia. Kemudian bisa masuk ke otak, ensefalitis. Bisa juga berlanjut ke tingkat keparahannya sampai sepsis dan pasien akan meninggal," tambahnya.