Sukses

Kemenkes: Belum Ada Kebijakan Vaksinasi Booster Kedua Masyarakat Umum

Kebijakan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum belum dimatangkan.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menegaskan belum ada kebijakan vaksinasi booster kedua atau dosis 4 bagi masyarakat umum. Apalagi cakupan vaksinasi booster atau dosis 3 kelompok masyarakat umum dan rentan masuh rendah.

Penegasan di atas disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu. Pemerintah juga masih berfokus mengejar cakupan vaksinasi booster pertama atau dosis 3 bagi masyarakat rentan dan umum.

"Belum ada kebijakan (vaksinasi booster kedua), kita selesaikan dulu booster pertama. Itu masih rendah, masih (di bawah) 30 persen. Itu dulu diselesaikan," tegas Maxi di sela-sela acara Visioning The Digital Health Transformation in Indonesia with Smile Application di Gedung Kemenkes RI Jakarta, ditulis Rabu (10/8/2022).

Berdasarkan data Vaksinasi COVID-19 Kemenkes per 9 Agustus 2022 pukul 18.00 WIB, cakupan vaksinasi dosis 3 di angka 24,61 persen. Secara rinci dari masing-masing kelompok usia 18 tahun ke atas, antara lain tenaga kesehatan 115,71 persen, lansia 28,25 persen, petugas publik 48,03 persen, serta masyarakat rentan dan umum 28,36 persen.

Adapun kebijakan vaksinasi booster kedua saat ini baru menyasar 1,9 juta tenaga kesehatan (nakes). Pertimbangan tersebut, nakes yang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19.

Pemberian vaksin booster kedua turut mempertimbangkan semakin banyaknya jumlah nakes yang terinfeksi COVID-19 dan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) merujuk surat nomor ITAGI/SR/11/2022 tanggal 27 Juni 2022, maka diperlukan upaya untuk memberikan vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Prioritas Booster Sasar Kelompok Rentan

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito juga menekankan, pelaksanaan vaksinasi booster di Indonesia memprioritaskan kelompok rentan, seperti nakes, lansia, dan orang yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Bagi kelompok masyarakat umum lain diharapkan menunggu informasi lanjutan dari Kemenkes.

"Sebelumnya saya perlu jelaskan, vaksinasi dosis booster atau dosis penguat setelah dosis 1 dan 2, pada prinsipnya pemberian booster kedua akan dberikan prioritas terlebih dahulu yakni, nakes, lansia dan penderita komorbid," terang Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Selasa (9/8/2022).

"Mohon menunggu informasi selanjutnya dari Kemenkes terkait waktu pergiliran pemberian vaksin booster kedua ini untuk masyarakat umum."

Di sisi lain, Pemerintah sudah melakukan sero survei antibodi tahap ketiga pada Juni - Juli 2022. Sero survei ini ditargetkan akan keluar hasilnya dalam waktu dekat.

"Pemerintah kembali melakukan sero survei di bulan Juni - Juli sebagai dasar tingkat pengukuran kekebalan masyarakat yang diharapkan akan keluar hasilnya sebelum tanggal 17 Agustus 2022," lanjut Wiku.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Booster Lansia Masih Rendah

Di sisi lain, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengingatkan, kelompok berisiko sebenarnya bukan hanya nakes, melainkan lansia dan orang-orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.

"Tetapi kalau kita lihat, mereka (lansia dan komorbid) booster satunya masih rendah sekali. Kalau nakes itu booster-nya sudah tinggi sekali, cakupannya sudah 100 persen malahan," pungkasnya melalui sambungan telepon kepada Health Liputan6.com, Kamis (28/7/2022).

"Ya, sudah waktunya (nakes) untuk diberikan (booster) yang kedua."

Pemberian vaksin booster pertama atau dosis 3 bagi nakes sudah diberikan sejak Agustus 2021. Artinya, mereka telah melewati jangka waktu 6 bulan sehingga dipertimbangkan dapat menerima booster lanjutan (booster kedua).

Hal ini melihat antibodi pada nakes kemungkinan sudah menurun lantaran pemberian vaksin booster pertama bagi nakes dilakukan hampir setahun lalu.

"Nakes ini kan booster pertamanya awal bulan Agustus - September tahun lalu. Kalau sampai sekarang memang sudah hampir setahun. Jadi, lewat 6 bulan itu pasti (antibodi) menurun," imbuh Sri Rezeki.

4 dari 4 halaman

Belum Ada Rekomendasi ITAGI

Berkaitan dengan vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum, Sri Rezeki Hadinegoro menambahkan, pihaknya belum memberikan rekomendasi secara resmi.

Selama ini memang ada pembicaraan bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia untuk dosis 4 kepada kelompok masyarakat umum, namun ITAGI belum memberikan sebuah rekomendasi resmi.

"Sebetulnya, secara resmi belum ditanyakan kepada kami ya. Kalau ngobrol-ngobrol iya ya," ucap Sri Rezeki dalam keterangan yang diterima Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, ditulis Minggu (31/7/2022).

"Tapi kami pernah memberikan satu kajian, jadi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk vaksinasi booster kedua itu diperuntukkan buat orang yang risiko tinggi seperti lansia di atas 65 tahun, yang punya komorbid dan juga immunocompromised atau imunologinya yang kurang."