Sukses

Wanita 20 Tahun Terinfeksi Monkeypox, Diduga karena Terima Uang di Pom Bensin

Wanita asal Amerika Serikat, Camile, membagikan pengalamannya terinfeksi monkeypox melalui media sosial TikTok. Dia ingin mengedukasi masyarakat bahwa virus tersebut tidak hanya menular melalui hubungan seksual saja.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita usia 20 tahun asal Georgia, Amerika Serikat (AS), didiagnosis terinfeksi virus monkeypox. Menurutnya, dia tidak tertular virus tersebut melalui hubungan seks, mengingat virus cacar monyet yang saat ini beredar diketahui kerap ditularkan melalui hubungan intim.

Wanita itu, Camile Seaton, mulai merasa tidak enak badan pada Juli lalu. Dia bergegas ke rumah sakit ketika menyadari muncul lepuhan-lepuhan di wajahnya. Camile terkejut ketika hasil tesnya menunjukkan positif monkeypox.

Camile membagikan pengalamannya terinfeksi monkeypox melalui media sosial TikTok. Dia ingin mengedukasi masyarakat bahwa virus tersebut tidak hanya menular melalui hubungan seksual saja.

Monkeypox atau cacar monyet yang menyebar di penjuru Amerika Serikat saat ini umumnya menyerang pria-pria gay dan biseksual. Menurut pakar biologi NYU Joseph Osmundson, sekitar 98 persen pasien cacar monyet adalah gay dan biseksual.

Dengan data tersebut, Camile Seaton menjadi wanita pertama yang resmi didiagnosis cacar monyet di Peach State. Diketahui Camile bekerja sebagai petugas pom bensin dan dia menduga tertular virus cacar monyet ketika menerima uang yang terkontaminasi dari pelanggan pom bensin.

Ibu satu anak itu kemudian melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama dua minggu. Putrinya yang baru berusia 3 tahun sementara dititipkan pada keluarganya.

Camile Seaton mengaku gejala monkeypox yang dialaminya cukup serius. "Aku merasa kesakitan sepanjang waktu," ujarnya, dilansir New York Post.

"Rasanya gatal. Aku juga merasakan nyeri sendi. Sakit kepala yang luar biasa. Pingsan. Anda harus melalui banyak sebelum mulai proses penyembuhannya," lanjut Camile. 

 

2 dari 4 halaman

Edukasi Masyarakat Lewat TikTok

Dalam masa isolasi, Camile yang sendirian di rumah memanfaatkan media sosial TikTok untuk meluruskan informasi keliru mengenai virus cacar monyet. Dia mulai membagikan klip-klip di akun TikToknya.

Dalam sebuah video viralnya, Camile Seaton mengatakan, "Aku di sini untuk mengatakan padamu sekali lagi, seks bukanlah satu-satunya cara penularan virus ini. Ya, seringkali pria yang tertular, aku hanya jadi perempuan pertama yang terinfeksi di negara bagian Georgia, tapi setiap orang berbeda-beda."

"Ini bukan lelucon," Camile memperingatkan warganet.

"Cuci tanganmu, pakai masker, berhenti sentuh orang lain, gunakan sarung tangan."

"Virus ini tidak bersifat airborne, tapi bisa jadi juga demikian. Kamu bisa terinfeksi karena duduk ruangan tertutup bersama seseorang yang sudah terinfeksi, seperti di mobil, di pesawat, dan di ruangan," ucapnya. 

3 dari 4 halaman

Cacar Monyet di AS

Badan-badan kesehatan di AS telah menghitung setidaknya ada 6.600 kasus dugaan cacar monyet. Para epidemiolog memperkirakan akan ada 1.000 kasus lainnya bertambah pada minggu depan.

Di antara pusat penyebaran virus di AS, New York City, sedang memerangi lebih dari 1.400 kasus setelah mewabah pada bulan Juni.

Pada saat yang sama, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan kasus penyakit cacar monyet telah mencapai lebih dari 26.000.

Bagaimana tepatnya dan mengapa virus yang dulu “langka dan tidak biasa” itu muncul, dan kemudian menyebar ke seluruh benua, tetap menjadi misteri.

Dr John Whyte, kepala petugas medis WebMD, mengatakan bahwa dokter masih mempelajarinya, tetapi menenangkan pasien tentang ketakutan terburuk mereka.

4 dari 4 halaman

Cacar Monyet di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengklaim belum ada kasus cacar monyet di Indonesia. 

Meskipun per 11 Agustus 2022 kasus suspek cacar monyet (monkeypox) di Indonesia ada 18 kasus, yang mana termasuk pasien lansia di Cilegon, Banten. Namun belum ada yang positif cacar monyet.

“Cacar monyet kita sampai hari ini ada 18 kasus, 17 sudah discarded, artinya sudah negatif. Tinggal menunggu pemeriksaan yang satu kasus di Cilegon,” ungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu kepada Health Liputan6.com pada 11 Agustus 2022. 

Hasil pemeriksaan akhir, lanjut Maxi, ke-17 orang tersebut didiagnosa penyakit kulit dan bukanlah cacar monyet. Namun, ia tak menyebut secara pasti jenis penyakit kulit yang dimaksud.

“Kebanyakan diagnosis terakhir penyakit kulit,” katanya.

Pada pembaruan informasi, Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril juga menyampaikan, pasien suspek lansia di Cilegon tercatat negatif cacar monyet. Artinya, 18 kasus suspek monkeypox di Indonesia masuk kategori discarded.

"Hasil PCR barusan keluar. Negatif. Jadi, sekarang masuk kategori discarded," ujar Syahril melalui pesan singkat pada 12 Agustus 2022 petang.