Sukses

Membersihkan Diri dengan Sabun Antiseptik, Langkah Mudah Cegah Virus dan Bakteri Masuk Tubuh

Menjaga personal hygiene seperti mencuci tangan dengan sabun bisa mencegah penyakit infeksi

Liputan6.com, Jakarta Sejak 2020, Indonesia didera pandemi COVID-19. Hingga saat ini, walaupun jumlah kasus aktif terus menurun, namun mutasi virus terus terjadi. Belum lagi, kini dunia tengah dihantui virus Monkeypox yang menginfeksi kulit.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih mengatakan, COVID-19 masih akan terus bermutasi dan penyakit lain diprediksi akan terus bermunculan, yang sifatnya emerging.

"Di dunia ini para pakar memprediksi akan muncul virus dan bakteri yang sifatnya emerging (penyakit lama yang muncul dengan populasi yang banyak). Awalnya bisa dibasmi, tapi muncul kembali. Termasuk, yang semula tidak ada, jadi ada," katanya saat konferensi pers peluncuran ProGuard, Jumat (19/8/2022).

Kawasan Asia Tenggara, bahkan menurut WHO memiliki kondisi yang mengundang munculnya Penyakit Infeksi Emerging (PIE), tulis Kementerian Kesehatan dalam laman resminya. Sebagai contoh, bersirkulasinya berbagai tipe virus influenza.

Terdapat faktor yang mempercepat kemunculan penyakit baru, seperti agen infeksi yang berkembang dan beradaptasi dengan inang yang baru, serta agar dapat menyebar lebih mudah di antara inang-inang baru.

Faktor-faktor itu antara lain urbanisasi dan penghancuran habitat asli (memungkinkan manusia dan hewan hidup lebih dekat); perubahan iklim dan ekosistem; perubahan dalam populasi inang reservoir atau vektor serangga perantara; dan mutasi genetik mikroba.

Untuk mencegah virus itu menginfeksi tubuh, kata Daeng, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Tentunya selain vaksinasi juga menjaga personal hygiene.

"Menjaga perilaku tetap bersih dan sehat, menjaga personal hygine dengan salah satunya membersihkan dri dengan sabun dengan antiseptik. Mandi juga dengan antiseptik supaya kuman dan virus--penyebab infeksi itu bisa dicegah," katanya.

Menurut Daeng, langkah pencegahan primer ini penting sekali karena virus dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga program UNICEF yakni Aman Masuk Rumah, juga bisa diterapkan setiap keluarga.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Langkah-langkah kebersihan sederhana

Disampaikan UNICEF, langkah-langkah kebersihan sederhana bisa membantu melindungi kesehatan keluarga sendiri dan orang lain. Seperti:

- Jangan sentuh wajah

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.

- Jangan batuk atau bersin ke tangan

Saat batuk atau bersin, tutupi mulut dan hidung dengan bagian dalam siku. Segera buang tisu bekas pakai.

- Jaga jarak

Jaga jarak minimal satu meter dari orang yang batuk atau bersin.

- Cuci tangan

Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20-30 detik.

Untuk mengukur waktu, terutama bagi anak-anak, nyanyikanlah lagu “Selamat Ulang Tahun” dua kali.

Cucilah tangan setiap kali usai membersihkan hidung, bersin menggunakan tisu, menggunakan toilet, setelah pergi dan kembali ke rumah, sebelum makan atau mengolah makanan, sebelum merias wajah, sebelum mengenakan lensa kontak, dll.

Jika menggunakan cairan pembersih tangan, pastikan kandungan alkohol di dalamnya minimal 60 persen. Semprotkan cairan ke seluruh bagian tangan, lalu gosok-gosokkan tangan selama 20-30 detik hingga kering. Jika tangan tampak kotor, cucilah dengan sabun dan air mengalir.

"Tidak ada yang steril dari virus. Edukasi bagaimana cara masuk rumah ini sangat baik sekali supaya tidak gampang terpapar penyakit dan melindungi orang di rumah," ujar Daeng.

Daeng juga mengimbau masyarakat dan tenaga kesehatan untuk selalu waspada menghadapi ancaman monkeypox sebagai kondisi kesehatan darurat dunia.

“Kita semua dianjurkan untuk mengurangi berbagai risiko penularan dari virus dan bakteri yang dengan cepat bermutasi, dengan selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga higienitas pangan," kata Daeng.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Virus paling pintar bermutasi

Praktisi kesehatan dr. Valda Garcia turut menyampaikan, virus itu paling pintar bermutasi. Bahkan mereka bisa bermutasi berkali-kali sehingga mengakibatkan risiko penyakit yang semakin kuat.

"Itu sebabnya vaksin influenza biasa saja harus booster setahun sekali. Apalagi monkeypox, yang meskipun belum masuk Indonesia tapi penyakitnya bisa masuk--tergantung daya tahan tubuh kita," ujarnya.

Valda mengatakan, virus yang muncul ini terjadi karena banyak faktor seperti global warming, atau mungkin kebiasaan makan seseorang. "Misalnya orang makan daging monyet, kita nggak tahu, dagingnya terinfeksi atau ngga. Bisa jadi itu sumber tertular," jelasnya.

Sementara, lanjut dia, orang yang menjaga kebersihan diri dan kesehatannya, lebih cepat pemulihannya dan cenderung tidak bergejala sekalipun terpapar virus. 

Ia pun mengatakan, bahwa di tangan saja, ada lebih dari 3.000 jenis bakteri--belum di seluruh tubuh. "Jadi penting banget ketika sampai di rumah, mandi. Pilih sabun yang bener agar kita terhindar dari virus dan bakteri," ujarnya.

 

"Virus akan selalu beradaptasi untuk mengelabui sistem kekebalan tubuh inangnya, yaitu manusia. Hal ini membuat tubuh akan lebih sulit mengenalinya karena virus semakin kuat dan mudah berkembang biak saat bermutasi. Penggunaan sabun anti-bacterial merupakan langkah perlindungan ekstra, karena bekerja membunuh virus dan bakteri dengan lebih ampuh, sehingga bisa mengurangi risiko dari berbagai penyakit,” kata Valda.

4 dari 4 halaman

Kendala kulit kering saat mandi dan cuci tangan terus selama Pandemi

 

Pandemi telah mengubah banyak kebiasaan masyarakat, termasuk frekuensi mandi dan cuci tangan yang menjadi lebih sering. Rutinitas ini seringkali menyebabkan kulit kering.

Namun ada sabun anti bakteri yang memiliki kandungan Chlorhexidine Gluconate (CHG) yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri lebih cepat dan lebih lama, sekaligus mampu menjaga kelembaban kulit karena menggunakan Non-Drying Formula yang telah lulus uji dermatologi. 

 

Aktor Andrew White menambahkan, di era pandemi COVID-19 ini membuat ia dan keluarganya kerap memproteksi diri dengan kebiasaan sehat seperti rajin cuci tangan, selalu menggunakan masker, dan upgrade sabun mandi juga yang lembut di kulit.

"Saya itu bisa mandi tiga kali sehari. Mandi itu bukan cuma untuk kebersihan kita, tapi untuk melindungi orang di rumah juga, karena kita bawa kuman ke mereka. Bahkan kalau pulang dari luar negeri, kami pakai masker sekeluarga di rumah selama 2-3 hari. Jadi biar nggak menularkan virus," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini