Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang baru saja kehilangan sang ayah Hermanto Dardak (65).
Hermanto Dardak meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas diduga akibat sopir mengantuk saat mengemudi di ruas jalan Pemalang, Batang, Jawa Tengah pada Sabtu (20/8/2022) sekira pukul 03:25 WIB.
Baca Juga
Menurut Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Muhammad Iqbal Alqudusy, Hermanto menumpangi mobil Toyota Innova B 2739 UFZ menempuh perjalanan masuk dari Gerbang Tol Kalikangkung dengan tujuan Jakarta yang melaju di lajur 2 dengan kecepatan kendaraan 100Km/Jam.
Advertisement
Iqbal mengatakan, diduga pengemudi yakni Angga Saputra (30) mengantuk sesampai di KM 341+400 B, sehingga kecelakaan lalu lintas tak terhindarkan.
"Dari kejadian tersebut secara teknis kondisi jalan baik tidak terdapat kerusakan (lubang/ratting) kecelakaan karena pengemudi kendaraan Innova mengantuk," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/8/2022).
Kecelakaan akibat sopir mengantuk bukan pertama kali terjadi. Hal ini tak hanya terjadi di Indonesia tapi di berbagai negara. Di Amerika Serikat misalnya, kecelakaan akibat sopir mengantuk kasusnya bisa mencapai ribuan per tahun seperti dilansir dari National Today.
Maka dari itu perhatikan empat hal guna mencegah kecelakaan saat mengemudi gara-gara mengantuk:
- Pastikan pengemudi tidur cukup
Tidur tidak dapat digantikan dengan kegiatan apapun. Jadi jika sopir berjuang untuk tetap terjaga saat mengemudi, maka pilihan terbaik adalah berhenti dulu dan tidur hingga “hutang tidur” yang belum lunas bisa terbayarkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fakta Berikutnya
- Cek efek samping obat
Beberapa obat memiliki efek mengantuk. Jadi, bila Anda sedang menyopir, apakah baru saja mengonsumsi obat?
Antihistamin dan obat resep lainnya dapat menyebabkan kantuk dan memiliki efek yang mirip dengan mabuk saat mengemudi.
- Kafein tidak cukup bikin terjaga
Pengemudi yang kurang tidur bisa saja tidak dapat mencegah hilangnya kesadaran secara singkat yang dapat berlangsung hingga empat atau lima detik hanya dengan minum kopi atau minuman energi saja.
- Remaja lebih berisiko
Data menunjukkan bahwa banyak remaja tidak cukup tidur. Lalu, mereka tidak memiliki banyak pengalaman mengemudi, sangat rentan terhadap kecelakaan saat mengemudi dalam keadaan mengantuk.
Tingginya kasus kecelakaan akibat sopir mengantuk menjadi latar belakang diperingatinya drowsy driving prevention week atau pekan pencegahan mengantuk saat menyetir di Amerika Serikat. Pekan tersebut jatuh setiap minggu pertama November.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Orang yang Paling Berisiko
Menurut data di Amerika Serikat, orang dewasa muda antara usia 16-25 sebagai yang paling berisiko alami kecelakaan kendaraan gegara mengantuk.
Selain itu, pekerja shift yang bekerja berjam-jam, pengemudi komersial, orang-orang dengan gangguan tidur yang tidak diobati seperti apnea tidur obstruktif, dan turis bisnis juga berada dalam risiko tinggi mengantuk saat mengemudi.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) memperkirakan bahwa lebih dari USD12,5 miliar kerugian moneter, 71.000 cedera, dan lebih dari 1.550 kematian, disebabkan oleh kecelakaan akibat pengemudi yang mengantuk setiap tahun.
NHTSA memiliki kolaborasi berkelanjutan dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Institut Kesehatan Nasional (NIH). Mereka percaya sebagian besar kecelakaan yang disebabkan oleh mengemudi dalam keadaan mengantuk terjadi antara tengah malam dan pukul 6 pagi atau di sore hari.
Mereka secara konservatif memperkirakan bahwa pengemudi muda yang mengemudi dalam keadaan mengantuk menyebabkan 100.000 kecelakaan yang dilaporkan polisi setiap tahun.
Di Amerika, Uniform Commercial Citation sekarang dikeluarkan untuk pengemudi Commercial Motor Vehicle (CMV) Jika diketahui bahwa mereka lelah atau sakit pada saat kecelakaan.
Pengemudi yang mengoperasikan bus komersial yang membawa lebih dari 15 penumpang, atau truk yang mengangkut barang atau bahan berbahaya, harus mematuhi peraturan federal dan negara bagian tentang tidur untuk memastikan perjalanannya aman.