Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengumumkan kasus pertama cacar monyet di Indonesia pada Sabtu 20 Agustus 2022. Pria 27 tahun dari DKI Jakarta terkonfirmasi positif monkeypox pada Jumat, 19 Agustus 2022 malam.
Terkait hal ini, ahli epidemiologi Dicky Budiman mengatakan bahwa ini sesuai dugaan di mana kasus monkeypox sebetulnya sudah ada hanya perlu waktu untuk ditemukan.
Baca Juga
“As expected, kasus sebetulnya sudah ada, hanya yang ketemu butuh waktu,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat Sabtu (20/8/2022).
Advertisement
Ia menambahkan, suatu wabah termasuk monkeypox bisa dengan mudah menyebar lantaran mobilitas internasional masyarakat sekarang tinggi.
“Ini kan jaringannya ada di mana-mana saat ini, berbeda dengan dulu. Dan mereka umumnya adalah orang-orang muda yang aktif, mobile, jadi ketika virus ini terdeteksi di suatu wilayah, bukan berarti virusnya benar-benar baru ada saat itu.”
Di Amerika, virus monkeypox bisa saja sudah ada sejak satu tahun atau beberapa bulan sebelum ditemukan kasus positif. Ini cenderung terjadi di berbagai negara termasuk di Indonesia pun kemungkinan seperti itu, kata Dicky.
“Karena sekali lagi bicara tentang perilaku seks, perilaku intim yang menjadi mekanisme penularan ini memang ada di semua negara. Jadi seperti yang sudah saya sampaikan dari awal, ini masalah waktu saja,” ujarnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasien Positif Cacar Monyet Pertama di RI
Kasus pertama monkeypox di Indonesia ditemukan pada pria 27 tahun asal DKI Jakarta terdeteksi pada Jumat, 19 Agustus 2022 malam.
"Ada satu pasien terkonfirmasi, asal DKI Jakarta, 27 tahun," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Muhammad Syahril dalam konferensi pers daring pada Sabtu, 20 Agustus 2022.
Syahril menuturkan bahwa pria warga negara indonesia (WNI) memiliki riwayat bepergian ke luar negeri. Syahril tidak menjelaskan lebih rinci mengenai negara yang dikunjungi pasien tersebut.
Pasien tersebut tiba di Indonesia pada 8 Agustus 2022. Lalu, mulai merasakan gejala pada 14 Agustus 2022 ia merasakan demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Lalu, pada tanggal 16 Agustus muncul lesi atau ruam di beberapa bagian tubuh mulai dari wajah, sekitar selangkangan, dan kaki.
"Dan, ada cacar atau ruam di muka, telapak tangan, kaki dan sebagian di sekitar alat genitalia," kata Syahril.
Pasien tersebut memiliki kesadaran untuk memeriksakan kesehatannya ke salah satu rumah sakit di DKI Jakarta. Lalu, melihat gejala yang ada pihak fasilitas kesehatan tersebut lalu melakukan pemeriksaan lanjutan lewat tes PCR.
"RS tanggap (dengan gejala yang muncul) lalu melakukan pemeriksaan lanjutan dengan melakukan tes PCR. Dalam hitungan dua hari sudah diketahui hasilnya," kata Syahril.
"Dan, tadi malam sudah diketahui positif terkonfirmasi (cacar monyet)," kata Syahril,
Advertisement
Cacar Monyet Global
Sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan update terkait cacar monyet global per 17 Agustus 2022.
Menurutnya, lebih dari 35.000 kasus monkeypox kini telah dilaporkan ke WHO, dari 92 negara dan wilayah dengan 12 kematian.
“Hampir 7.500 kasus dilaporkan minggu lalu, meningkat 20 persen dari minggu sebelumnya, yang juga 20 persen lebih tinggi dari minggu sebelumnya,” kata Tedros mengutip keterangan pers Kamis (18/8/2022).
Hampir semua kasus dilaporkan dari Eropa dan Amerika, dan hampir semua kasus terus dilaporkan di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
“Menggarisbawahi pentingnya semua negara untuk merancang dan memberikan layanan dan informasi yang disesuaikan dengan komunitas ini yang melindungi kesehatan, manusia hak dan martabat.”
Fokus utama untuk semua negara harus memastikan mereka siap untuk wabah cacar monyet, lanjutnya. Dan untuk menghentikan penularan menggunakan alat kesehatan masyarakat yang efektif, termasuk pengawasan penyakit yang ditingkatkan, pelacakan kontak yang cermat, komunikasi risiko yang disesuaikan dan keterlibatan masyarakat, serta langkah-langkah pengurangan risiko.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penularan pada Anjing
Belum lama, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperbarui situs web-nya untuk memasukkan anjing di antara hewan yang rentan tertular virus cacar monyet. Ini dilakukan setelah laporan kasus pertama yang dicurigai sebagai penularan monkeypox dari manusia ke anjing di Paris.
Penyakit ini dapat menyebar antara manusia dan hewan, kata CDC. Pusat ini sedang mempelajari hewan mana yang dapat tertular cacar monyet, yang dinyatakan Amerika Serikat sebagai darurat kesehatan masyarakat bulan ini.
CDC mencantumkan 10 hewan, termasuk anjing, yang dapat terinfeksi cacar monyet.
Staff Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang membidangi cacar monyet, Rosamund Lewis mengatakan, bukti penyebaran dari manusia ke anjing telah diterbitkan di Lancet.
“Ini dapat mengarah pada panduan lebih lanjut tentang bagaimana hewan peliharaan harus dirawat jika mereka tinggal di satu rumah dengan orang yang terinfeksi,” kata Lewis mengutip The Washington Post Rabu (17/8/2022).
Cacar monyet biasanya menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan ruam menular, koreng atau cairan tubuh. Ini juga dapat ditularkan dari sekresi pernapasan selama kontak tatap muka yang berkepanjangan, atau selama kontak fisik yang intim, seperti berciuman, berpelukan atau berhubungan seks.
Kasus potensial penularan dari manusia ke anjing ditemukan pada anjing greyhound Italia berusia 4 tahun setelah pemiliknya mengalami gejala cacar monyet, menurut laporan Lancet.
Advertisement