Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan yang terus menerus tak ada habisnya, tagihan utang yang tak pernah berakhir, hingga tekanan keluarga di tengah pandemi ini dapat berdampak pada kesehatan kulit. Namun, mengapa stres dan kulit berhubungan?
Dermatologis Dr. Cristina Vajaitu mengatakan bahwa seseorang di bawah masa stres yang intens, darah dialihkan ke organ vital --- dan itu tidak termasuk kulit.Â
Baca Juga
"Sirkulasi kulit berkurang, dengan lonjakan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol yang menyebabkan pengurangan produksi kolagen dan antioksidan," kata Cristina dikutip dari laman SheKnows pada Senin, 22 Agustus 2022.
Advertisement
Pada dasarnya, lanjut Cristina, semua ketegangan di tubuh dapat mendatangkan malapetaka dalam beberapa cara.Â
1. Jerawat Flare-UpsÂ
Memerhatikan jerawat di sekitar dagu dan mulut Anda yang sebelumnya terlihat jelas? Nah, jerawat dari stres ini berhungan dengan hormon.
Kelebihan kortisol (hormon stres utama tubuh Anda) memompa melalui sistem Anda menyebabkan peningkatan produksi minyak yang dapat terperangkap di dalam folikel rambut dan menghasilkan jerawat.
Vajaitu mengatakan bahwa ketika Anda merasa kewalahan, Anda mungkin cenderung tidak menjaga kebersihan kulit. Jika Anda melewatkan rutinitas perawatan kulit Anda, makan junk food, dan tidak minum cukup air, kebiasaan itu akan membuat kulit tidak seimbang.
"Mengobati jerawat stres membutuhkan pembersih yang akan mengelupas kulit dengan benar dan aman. Pembersih jerawat yang efektif mengandung asam glikolat, salisilat, laktat, malat, dan mandelat atau benzoil peroksida," kata dokter kulit di Skin Oasis, Dr. Katina Miles.
"Selanjutnya, kulit yang rawan jerawat membutuhkan retinol atau retinoid topikal, dan mungkin antibiotik topikal. Pengelupasan kimia dan laser Aerolase juga efektif dalam mengobati jerawat," dia menambahkan.
Â
2. Rosacea
Rosacea muncul karena stres mengurangi kemampuan kulit untuk melindungi dan melawan peradangan, mengubah penghalang kulit. Ini mungkin terlihat seperti kemerahan pada wajah, noda umum, dan benjolan seperti jerawat di wajah.
Menerapkan pelembap kulit yang tepat dan menghindari pemicunya sangat penting untuk mencegah serangan yang tidak diinginkan tersebut.
Claire Chang, dokter kulit di Union Square Laser Dermatology, merekomendasikan bahan anti-inflamasi seperti niacinamide, centella asiatica, dan teh hijau jika kulit rentan terhadap kemerahan.Â
"Centella asiatica digunakan dalam produk perawatan kulit karena aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-penuaan," kata Claire. Â
"Ini dapat menenangkan kulit dan meredakan kemerahan, dan juga telah terbukti membantu melembabkan kulit dan merevitalisasi penghalang kulit," ujarnya.Â
Â
Â
Advertisement
3. Eksim Dan Psoriasis
Saat Anda sangat stres, hal-hal kecil dapat mengganggu Anda dan hal yang sama berlaku untuk kulit Anda.
Anda mungkin mengalami gatal-gatal atau bercak kering kemerahan ketika kulit Anda bereaksi buruk terhadap sabun atau deterjen, dan hal yang sama berlaku untuk stres.
Ketika datang untuk mengobati eksim dan psoriasis, formula lembut dan pelembab dapat sangat membantu.
"Pasien dengan eksim dan psoriasis harus menggunakan krim pelembab tebal untuk menghidrasi kulit. Cerave Moisturizing Cream mengandung tiga ceramide esensial serta asam hialuronat dan sangat ideal untuk mereka yang memiliki kulit kering dan sensitif,"Â ujar Chang.
Â
4. Dullness
Anda mungkin bangun dengan penampilan kuyu dengan bayangan gelap di bawah mata dan kulit kusam. Kecantikan tidur adalah hal yang nyata, tetapi itu tidak dapat terjadi dengan baik ketika Anda diganggu dengan kekhawatiran.Â
Untuk menjaga kulit tetap bersinar, serum vitamin C telah terbukti dapat melawan radikal bebas, melindungi kulit dari kerusakan lingkungan, mencerahkan warna kulit, dan merangsang produksi kolagen.Â
Advertisement