Sukses

Penyebab Beruntusan di Wajah, Benarkah Hanya karena Jerawat Semata?

Beruntusan bisa muncul akibat hal lain selain jerawat, salah satunya adalah karena milia.

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, munculnya bintik-bintik kecil atau yang lebih dikenal dengan sebutan beruntusan bisa jadi hal yang begitu mengganggu. Penyebabnya pun ternyata beragam dan biasanya bukanlah sebuah tanda bahaya.

Beberapa orang sering mengasosiasikan beruntusan di wajah dengan jerawat. Padahal, terdapat beberapa penyebab lainnya seperti milia, dermatitis kontak, dan folikulitis.

Beruntusan pun biasanya tidak serius dan masih terdapat banyak cara untuk membantu menghilangkannya. Hal ini juga akan bergantung pada penyebab utama dari munculnya beruntusan tersebut.

Beruntusan juga dapat muncul dengan warna dan tekstur yang berbeda. Dari segi warna, beruntusan bisa didasari oleh warna putih atau merah, sedangkan teksturnya bisa lunak maupun keras.

Menurut penulis di bidang kesehatan dan edukasi medis, Amanda Barrell, beruntusan dapat muncul pada area jidat atau dahi. Namun, beruntusan juga mungkin untuk muncul pada area tubuh lainnya.

"Pada beberapa orang, beruntusan mungkin terasa gatal, memberikan sensasi terbakar, dan menjadi sakit," ujar Amanda mengutip Medical News Today, Rabu (24/8/2022).

Lalu apa sajakah penyebabnya? Berikut diantaranya.

1. Milia

Milia dikenal sebagai bintik-bintik susu, yang mana merupakan benjolan kecil yang berbentuk seperti jerawat. Milia dapat muncul karena sel-sel kulit mati menumpuk di bawah kulit.

Biasanya, milia cenderung berkembang pada area wajah yakni di sekitar mata. Namun, milia juga bisa muncul pada area jidat.

2 dari 4 halaman

2. Jerawat

Jerawat tentunya dapat menyebabkan munculnya beruntusan dan benjolan di mana saja dalam tubuh manusia, termasuk jidat. Jerawat muncul akibat adanya sel-sel kulit mati yang bercampur dengan minyak alami kulit dan menyumbat pori-pori.

Beruntusan pada jerawat biasanya akan terlihat seperti komedo putih kecil, komedo hitam, atau benjolan yang lebih besar. Jerawat juga dapat muncul hanya lewat beberapa tonjolan, namun juga dapat berkelompok.  

3. Folikulitis

Folikulitis merupakan infeksi kulit yang terjadi ketika folikel rambut yang rusak memungkinkan bakteri masuk ke dalam kulit. Seseorang kemudian dapat mengembangkan infeksi di sebagian besar area kulit, termasuk pada jidat mereka, dan memunculkan beruntusan.

Beruntusan tersebut biasanya akan terlihat seperti jerawat dan mungkin memiliki lingkaran merah di sekitarnya. Beruntusan yang diakibatkan oleh folikulitis mungkin juga akan memberikan rasa gatal dengan tekstur yang lunak.

3 dari 4 halaman

4. Dermatitis Kontak

Penyebab selanjutnya dibalik beruntusan adalah dermatitis kontak. Dermatitis kontak terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat yang mengiritasi. Zat ini dapat merusak sel-sel kulit atau memicu reaksi alergi.

Kondisi ini dapat menyebabkan kulit menjadi merah atau bengkak, sementara benjolan kecil dan bintik-bintik merah seperti beruntusan juga mungkin muncul. Bintik-bintik ini bisa terbakar atau gatal.

Jenis produk perawatan kulit tertentu dapat menjadi penyebab umum dermatitis kontak pada wajah. Obat-obatan yang dioleskan langsung ke kulit juga bisa memicu reaksi.

Biasanya berbagai bentuk beruntusan pada wajah termasuk milia, jerawat, dan folikulitis dapat hilang tanpa adanya pengobatan khusus. Namun, gejalanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan termasuk pada dermatitis kontak.

Sehingga jika Anda mengalami gejala yang sangat mengganggu, penting untuk segera memeriksakan kondisinya pada tenaga profesional.

4 dari 4 halaman

Harus ke Dokter Bila...

Anda harus memeriksakan kondisi beruntusan dengan segera bila mengalami beberapa gejala. Berikut diantaranya.

  • pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, atau mata
  • kesulitan bernapas atau menelan
  • ruam atau gatal-gatal
  • pusing
  • kebingungan
  • kelelahan atau kelelahan ekstrim
  • sakit kepala
  • gangguan pendengaran
  • berdengung atau berdenging di telinga
  • pernapasan yang berubah jadi cepat
  • mual atau muntah
  • diare