Liputan6.com, Jakarta Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) kini tengah berlangsung selama bulan Agustus. Salah satu yang ikut melakukannya adalah putra bungsu Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, Arkana Aidan.
Dalam sebuah video singkat unggahan wanita yang akrab disapa Ibu Cinta dalam laman Instagram @ataliapr, terlihat Arkana Aidan ditemani Ridwan Kamil dan Atalia untuk melakukan imunisasi di posyandu.
Baca Juga
"Mau ke Posyandu... Horeeee," ujar Atalia dalam video yang diunggah Kamis, (25/8/2022).
Advertisement
Arkana Aidan yang terlihat ceria sambil bernyanyi Topi Saya Bundar pada awal video tak lama terlihat panik saat tengah disuntik. Anak berusia dua tahun tersebut juga sempat diberi vitamin A sebelum imunisasi.
Sesaat sebelum imunisasi, Arkana Aidan sempat meminta untuk pergi main saja. Namun, orang-orang di sekitarnya termasuk Ridwan Kamil dan Atalia tetap terlihat menemani dan menenangkan anak berusia dua tahun tersebut.
Arkana Aidan pun sempat melontarkan teriakan kecil yang sontak membuat orang-orang sekitarnya tertawa kecil, karena menolak untuk melakukan imunisasi.
"Oh my God... Enggak mau," kata Arkana Aidan.
Meski sempat menolak dan menangis, tak membutuhkan waktu lama untuk Arkana Aidan kembali aktif bermain dan ceria.
Dalam momentum tersebut, tak lupa Ridwan Kamil yang juga Gubernur Jawa Barat itu turut mengajak para orangtua untuk menemani anaknya melakukan imunisasi di momen BIAN.Â
"Pagi ini Arka sudah diimunisasi. Anak-anak ibu segera ikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional di posyandu-posyandu terdekat agar generasi-generasi Jawa Barat juara lahir batin," ujar Ridwan Kamil.
Merdeka dari Campak Rubella
Dalam unggahan tersebut, Atalia melengkapinya dengan keterangan singkat yang ikut mengajak para orangtua untuk melengkapi imunisasi anaknya. Menurut Atalia, euforia kemerdekaan akan menjadi lebih lengkap jikalau anak juga merdeka dari penyakit.
"Ayah... Bunda... Alhamdulillah Arka sudah diimunisasi. Euforia kemerdekaan akan lebih lengkap kalau kita merdeka juga dari penyakit campak rubella," kata Atalia.
"Sebelum bulan ini berakhir, yuk dampingi anak kita lakukan imunisasi tambahan dan kejar di posyandu, puskesmas, PAUD, dan faskes lainnya. Hayu sama-sama kita sukseskan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) 2022," tambahnya.
Â
Advertisement
Kendala Pelaksanaan BIAN Tahap 1
BIAN Tahap 1 di luar Jawa-Bali ternyata masih mengalami kendala. Meskipun cakupan program BIAN sudah diatas 60 persen, namun ternyata masih ada persoalan terkait kesadaran membawa anak untuk imunisasi seperti disamapaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maxi Rein Rondonuwu.
Pelaksanaan BIAN Tahap 1 pun diperpanjang hingga bulan Agustus. BIAN Tahap 1 sendiri seharusnya dilakukan pada semua provinsi yang ada di luar Pulau Jawa dan Bali pada bulan Mei 2022. Seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Namun BIAN Tahap 1 masih dilanjutkan hingga Agustus lantaran capaiannya belum menyentuh angka 70 persen.
Sedangkan BIAN Tahap 2 dilaksanakan mulai Agustus 2022 di provinsi Jawa dan Bali. Imunisasi yang diberikan berupa campak rubella menyasar usia 9 sampai 59 bulan dan imunisasi kejar diberikan pada anak usia 12-59 bulan yang sebelumnya tidak melengkapi imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.
Cakupan Imunisasi Menurun Sejak Pandemi COVID-19
Mengutip laman Sehatnegeriku.kemkes.go.id, data Kemenkes RI menemukan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi COVID-19, dari 84,2 persen pada tahun 2020 menjadi 79,6 persen pada tahun 2021.
Penurunan cakupan imunisasi rutin tersebut diketahui karena berbagai faktor termasuk gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan, dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan, yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi COVID-19.
Berkaitan dengan hal ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta orang tua dan pengasuh untuk membawa anaknya yang belum mendapat imunisasi lengkap ke Puskesmas, Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya selama BIAN berlangsung.
"Dengan momentum pekan imunisasi dunia ini diharapkan dapat meningkatkan semangat tenaga kesehatan, masyarakat dan jajaran pemerintah daerah maupun mitra pembangunan menjalankan program imunisasi demi tercapainya tujuan keluarga indonesia yang sehat dan berkualitas," kata pria yang akrab disapa BGS.
Advertisement