Liputan6.com, Jakarta Persoalan bau mulut kerap kali jadi hal yang mengganggu untuk diri sendiri maupun orang lain. Umumnya bau mulut akan datang menghampiri ketika pagi hari, tepatnya setelah bangun tidur.
Anda pun mungkin sudah tak asing dengan ketidaknyamanan tersebut. Padahal ketika malam hari, Anda mungkin sudah rutin sikat gigi dan menggunakan obat kumur. Lalu apakah penyebab dibaliknya?
Baca Juga
Co-founder sekaligus chief marketing officer Rata Indonesia, drg Deviana Maria mengungkapkan bahwa bau mulut sebenarnya dapat disebabkan oleh tiga faktor utama.
Advertisement
"Pertama mungkin ada gigi berlubang atau gusinya ada yang bengkak. Kenapa gusi bisa bengkak? Karena karang gigi nempelnya sudah terlalu lama nih. Jadi gusinya tertekan dan inflamasi kita bilangnya," ujar Deviana pada Health Liputan6.com ditulis Kamis, (25/8/2022).
"Jadi bisa ada kondisi-kondisi di gigi dan mulut kita yang kurang sehat. Gigi berlubang, gusi berdarah, gusi bengkak, dan lainnya," tambahnya.
Penyebab selanjutnya atau yang kedua menurut Deviana berkaitan dengan dehidrasi atau kurang minum air putih. Salah satu contohnya biasa terjadi ketika berpuasa.
"Mungkin teman-teman yang berpuasa ngerasa nih, kenapa jadi berasa bau mulut ya? Itu karena dehidrasi juga, karena kan mulut sebenarnya berhubungan dengan semua organ dalam tubuh, itu salah satu pintu masuknya," kata Deviana.
Sehingga menurutnya, bau mulut biasanya akan muncul jika ada persoalan kesehatan dan kebersihan gigi. Serta dipicu oleh dehidrasi dalam tubuh seseorang.
Bisa Dipicu oleh GERD
Lebih lanjut, Deviana mengungkapkan bahwa bau mulut juga bisa dipicu oleh adanya gastroesophageal reflux disease (GERD). Beberapa orang pun mungkin tidak menyadari penyebab satu ini.
"Jadi kalau ada bau yang konsisten, padahal semua gigi sudah sehat, enggak dehidrasi, itu perlu dicek. Bisa saja mungkin GERD, karena GERD itu dari asam lambung. Jadi bikin bau," ujar Deviana.
Dalam kesempatan yang sama, Deviana pun membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya karang gigi. Cara yang pertama berkaitan dengan gigi yang rapi.
Menurutnya, gigi yang rapi akan lebih mudah untuk dibersihkan kotorannya. Alhasil, dapat mencegah adanya penumpukan karang gigi.
"Jadi, dengan mempunyai gigi yang susunannya rata atau rapi, pasti bersihinnya jauh lebih gampang. Mencegah terjadinya gigi berlubang, karang gigi menumpuk, dan lainnya," kata Deviana.
Di sisi lain, menurut Deviana, memiliki gigi yang tidak rapi juga akan mempersulit proses pembersihan kotoran dengan sikat gigi maupun dengan benang gigi.
Advertisement
Manfaat Punya Gigi Rapi
Deviana menjelaskan bahwa memiliki gigi yang rapi pun tak hanya sekadar estetika. Hal tersebut punya kaitan yang cukup erat dengan kebersihan dan kesehatan gigi.
"Kenapa sih susunan gigi kita tuh perlu rapi atau sesuai dengan standar? Karena gigi rapi itu biasanya pertama lebih mudah dibersihkan. Aku selalu kalau ngomong ke pasien itu pakai perumpamaan. Misalnya di rumah kita punya furnitur berantakan depan belakang, terus ukurannya aneh-aneh. Buat bersihin debu itu susah banget kan," kata Deviana.
"Nah sama kayak gigi. Kalau dia saling bertumpukan depan belakang, posisinya aneh. Sekalinya kita makan, kita mau bersihkan pakai gosok gigi itu susah banget. Bahkan pakai benang gigi pun juga susah," tambahnya.
Pada gigi yang tidak rapi, kotoran bisa menumpuk dan menciptakan karang gigi atau kebolongan. Padahal, saliva sebenarnya dapat secara alami membantu membersihkan kotoran.
"Padahal di mulut kita itu kan ada saliva atau air ludah yang gunanya untuk membersihkan kotoran yang ada dalam gigi. Tapi kalau penumpukan dalam giginya saja berantakan, susah untuk membersihkannya," ujar Deviana.
Pentingnya Bersihkan Karang Gigi dengan Rutin
Dalam upaya untuk mencegah bau mulut, penting pula untuk membersihkan karang gigi dengan rutin. Deviana menyarankan untuk membersihkan karang gigi sebanyak dua kali dalam setahun atau enam bulan sekali.
Hal tersebut dikarenakan pada gigi yang rapi dengan rutinitas gosok gigi yang rutin, karang gigi akan mulai muncul pada bulan keenam. Saat itulah karang gigi sebaiknya harus dibersihkan.
"Biasanya pembersihan karang gigi dianjurkan setahun dua kali. Jadi setiap enam bulan. Kenapa? Karena biasa normalnya kalau susunan gigi kamu rata, kamu gosok gigi dan pakai benang gigi setiap hari, karang gigi itu biasanya akan mulai menumpuk di bulan keenam," ujar Deviana.
Sedangkan bila terlalu lama tidak dibersihkan, maka karang gigi bisa menumpuk di atas gusi. Sedangkan gusi bertindak layaknya kulit, dapat tertekan dengan karang dan menyebabkan gusi turun.
"Nah kalau dia (karang gigi) kelamaan nempel di gusi, gusi kan kayak kulit ya. Kelamaan nempel lama-lama keteken, terus gusinya lama-lama turun," kata Deviana.
Advertisement