Sukses

Keuntungan jadi Angkatan Tua, Lebih Terlindungi dari Cacar Monyet

Kelahiran 1980-an sudah mendapatkan vaksin cacar sehingga bisa terlindungi dari cacar monyet.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa masyarakat Indonesia kelahiran di bawah 1980 lebih terlindungi dari cacar monyet (monkepox). Kok bisa?

Menurut Menkes Budi, hal ini lantaran mereka yang lahir sebelum 1980 sudah disuntik vaksin cacar.

"Jadi buat teman-teman yang lahir 1980 ke bawah kayak saya ini, tua-tua itu terproteksi. Mungkin enggak 100 persen, tapi terproteksi," kata Budi dalam konferensi pers Health Working Group Meeting G20 di Nusa Dua, Bali pada Senin, 22 Agustus 2022.

Terkait ini, Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Hanny Nilasari mengatakan bahwa memang yang mendapatkan vaksin cacar bisa terlindungi hingga 85 persen dari cacar monyet.

"Kalau kelahiran 1980 ke bawah masih dapat vaksinasi untuk cacar, sehingga ada beberapa literatur yang mengatakan sekitar 85 persen mendapatkan perlindungan," kata Hanny dalam webinar bersama PB IDI, Jumat, 26 Agustus 2022.

Namun, Hanny mengingatkan kepada kelompok tersebut tetap untuk waspada meski sudah dapat vaksin cacar karena ada 15 persen yang tidak terlindungi.

"Masih hati-hati juga, masih ada 15 persen yang tidak mendapatkan perlindungan," kata wanita yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoksi).

Sementara itu, bagi yang kelahiran 1980 ke atas tidak mendapatkan vaksin cacar. Ini artinya memang tidak memiliki perlindungan dari vaksinasi terhadap monkeypox.

"Memang tidak mendapatkan, sehingga harus sangat berhati-hati," kata Hanny.

 

2 dari 4 halaman

Penularan Cacar Monyet

Hanny mengatakan hal yang perlu ditekankan adalah masyarakat memahami penularan cacar monyet sehingga bisa melakukan pencegahan. Cacar monyet adalah penyakit menular yang ditularkan lewat kontak dekat dalam waktu lama.

"Monkeypox ini menular tapi tidak begitu mudah menularnya," katanya. 

"Transmisi bisa diidentifikasi lewat kontak sangat erat dan lama, bisa skin to skin contact atau kontak mukosa sehinga memungkinkan virus berpindah," dia menegaskan.

Lalu, cacar monyet adalah penyakit yang bisa sembuh sendiri. Namun, pada orang dengan komorbid dan gangguan imunitas memang perlu mendapatkan pemantauan ketat dari tenaga kesehatan bila terpapar cacar monyet.

 

3 dari 4 halaman

Penularan Bisa Terjadi Sejak Muncul Gejala

Hanny mengatakan masa inkubasi cacar monyet bisa berlangsung satu sampai empat minggu. Hal ini tergantung dari daya tahan tubuh manusia. Bila daya tahan tubuh kuat biasanya dalam beberapa minggu sudah ada respons.

"Tapi kalau misalnya dia daya tahan tubuhnya lemah, dia justru menimbulkan waktu masa inkubasi yang agak panjang," ujarnya.

Penularan pada cacar monyet bisa terjadi ketika sudah muncul gejala pada pasien. Dimulai dari pasien sudah merasakan demam lalu myalgia (nyeri otot).

Lalu, bila sudah muncul erups di kulit risiko menularkan pada orang lain yang kontak dekat makin tinggi.

"Di kulit sudah ada erupsi, itu akan sangat menular apalagi di lokasi terbuka," kata Hanny.

4 dari 4 halaman

Gejala Terbanyak

Gejala yang paling banyak dilaporkan pada pasien cacar monyet adalah demam, sakit kepala, rasa tidak nyaman di saluran tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening, dan kelainan di kulit.

"Jadi ada lima yang paling dominan kalau misalnya kita ingin menduga bahwa ini monkeypox. Bagaimana membedakannya dengan infeksi virus lainnya seperti varicella atau cacar air? Kalau cacar air umumnya menjelang anak-anak," ujar Hanny.

Hanny. menjelaskan, gejala demam yang muncul pada cacar air juga biasanya tidak terlalu tinggi dan lesi pada kulit dalam bentuk yang berbeda-beda dapat ditemukan dalam satu periode waktu yang sama.

Sedangkan pada cacar monyet, lesi biasanya akan muncul dengan bentuk yang sama sepanjang pasien terinfeksi.

Menurut Hanny, cacar monyet juga umumnya menyerang bagian wajah pasien, diikuti dengan munculnya gejala di batang tubuh seperti lengan, perut, badan, punggung, dan telapak tangan.

"Jadi bisa jadi ada di telapak tangan dan mukosa, di sekitar mata, mulut, atau bahkan di dalam mulut, dan di sekitar anus atau area genital lain. Masih mungkin ada di area-area tertentu," kata Hanny.