Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, telur ayam tengah mengalami kenaikan harga. Harga telur ayam menjulang tinggi hingga mencapai Rp35 ribu per kilogram. Masyarakat pun mulai membandingkan harga telur ayam dan daging ayam.
Alhasil, perdebatan soal mana yang keluar lebih dulu antara telur dan ayam sudah tak lagi menarik. Hal tersebut lantaran kini kebanyakan orang lebih berfokus pada harga keduanya yang sudah beda tipis.
Baca Juga
Saat harga telur masih normal, banyak yang lebih memilih untuk makan telur ketimbang ayam. Namun kini saat harganya mirip, tak sedikit yang memilih untuk makan daging ayam saja karena dianggap lebih menguntungkan.
Advertisement
Jadi jika memang harus memilih, manakah antara telur ayam dan daging ayam yang sebenarnya lebih bergizi?
Mengutip laman News18, berikut pemaparannya.
Protein
Menurut US Department of Agriculture (USDA), 100 gram daging ayam rebus menawarkan 143 kalori, 24,1 protein, 2,68 gram karbohidrat, dan 3,12 gram lemak.
Selain itu dengan jumlah yang sama dari ayam juga memiliki kandungan kalsium, zat besi, natrium, vitamin A, dan vitamin C.
Sedangkan dalam hal telur rebus yang beratnya 100 gram terdapat setidaknya 155 kalori, protein 12,58 gram, karbohidrat 1,12 gram, dan lemak total 10,61 gram.
Telur dalam jumlah yang sama juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, seng, tembaga, mangan, selenium, fluorida, vitamin A, vitamin B kompleks, dan bahkan vitamin K yang sulit dipahami.
Sehingga jika dilihat sekilas nampak jelas bahwa dalam hal protein, ayam mengandung protein yang lebih tinggi dari telur. Lalu, bagaimana dengan kandungan lain?
Pilih Mana, Telur atau Ayam?
Mengutip laman Women's Health, ayam dikemas dengan asam lemak omega-3 yang dapat meningkatkan optimalisasi jantung, paru-paru, dan otot. Daging ayam pun menjadi makanan yang direkomendasikan untuk Anda yang berolahraga secara aktif.
Hal tersebut lantaran daging ayam dapat membantu oksigen dianggap dapat terpompa dengan lebih efektif lewat asupan yang ada pada daging ayam tersebut.
Di sisi lain, sebuah studi oleh University of Illinois menunjukkan keuntungan lain dari mengonsumsi telur. Menurut para peneliti, kandungan lutein yang tinggi dari kuning telur dapat membantu mempertahankan diri dari timbulnya demensia.
Keunggulan antara keduanya pun mungkin masih akan membuat Anda kebingungan soal mana yang lebih baik.
Namun, ahli gizi klinis dan olahraga, Rick Miller akhirnya merekomendasikan untuk lebih memilih ayam jikalau Anda mencari mana yang memiliki nutrisi lebih banyak.
"Kenapa? Karena porsi ayam yang lebih kaya nutrisi. Pada bagian paha dan kakinya juga mengandung sedikit lebih banyak zat besi dan zinc," kata Rick.
Advertisement
Tapi... Telur Juga Banyak Protein
Sedangkan menurut ahli gizi, Harley Street, kuning telur dapat menawarkan sumber protein, B12, dan B6 yang hebat untuk membantu pelepasan energi dari makanan.
"Telur utuh juga punya sumber kolin yang kaya, nutrisi yang bisa berguna untuk kesehatan otak dan sistem saraf," ujar Harley.
Memilih antara telur ayam dan daging ayam juga dapat bergantung pada pola hidup Anda, Studi oleh Indian Dermatology Online Journal menemukan bahwa jumlah harian protein harian yang dibutuhkan untuk Anda yang memiliki berat badan 50 kilogram adalah 40 gram.
Mengingat itu merupakan jumlah yang besar untuk dikonsumsi setiap hari, maka bila merujuk pada takaran ideal tersebut, memasukan keduanya dalam asupan sehari-hari tetap akan menjadi pilihan yang direkomendasikan.
Jika Anda tidak dapat melakukannya, maka pilihlah opsi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan nutrisi Anda.
Bergantung pada Kebutuhan Nutrisi
Pendapat selaras disampaikan dalam laman Times of India, memilih antara telur dan daging ayam juga bergantung pada kebutuhan komposisi nutrisi harian Anda dan bagaimana tubuh memprosesnya untuk dicerna.
Dalam hal makan malam, ayam menjadi asupan yang lebih direkomendasikan. Telur adalah sumber protein rendah karbohidrat, rendah kalori, dan murah yang pada dasarnya menjadikannya sumber makanan terbaik.
Tetapi bagi orang yang memiliki penyakit refluks gastroesofageal (GERD), telur dapat mengganggu tidur mereka. Di sisi lain, triptofan, melatonin, dan vitamin D yang ada dalam telur menyebabkan banyak orang tertidur.
Oleh karena itu, pilihan tersebut bergantung pada bagaimana tubuh dapat menerimanya.
Advertisement